Mohon tunggu...
Nicastros Purba
Nicastros Purba Mohon Tunggu... Editor - universitas sumatera utara

suka menullis berita dan artikel tentang sosoial budaya ,

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pkl Mahasiswa Usu Membangun Budaya Literasi di Panti Asuhan Pelangi Kasih Medan Indonesia

11 Juni 2024   22:31 Diperbarui: 11 Juni 2024   22:48 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto bersama anak anak panti asuhan /dok. pri

Membangun Budaya Literasi Di Panti Asuhan "Pelangi Kasih Medan Indonesia"

Membangun Budaya Literasi di Panti Asuhan "pelangi kasih Medan Indonesia”Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu bagian penting dalam program pendidikan yang bertujuan untuk memberikan pengalaman praktis kepada mahasiswa di dunia nyata. PKL menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang telah diperoleh di bangku kuliah dalam situasi kerja yang sesungguKami menyampaikan tujuan utama dari pelaksanaan PKL ini, baik dari segi pembelajaran pribadi maupun kontribusi terhadap instansi atau organisasi tempat kami menjalani PKL. Tujuan tersebut menjadi acuan utama dalam setiap kegiatan yang kami lakukan selama PKL.  Saya Mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial (Kessos) FISIP USU, Nicastro Spain purba dengan nim 210902104 dan supervisor Tuti Atika, MSP. Dan dosen pengampu mata kuliah Fajar Utama Ritonga S.Sos,  M.Kessos melaksanakan kegiatan Pratek Kerja Lapangan (PKL) 1 di  Panti Asuhan pelangi kasih Medan Indonesia di Jl. Bunga Cemp. No.34b, Padang Bulan Selayang II, Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Sumatera Utara 20156
Kegiatan PKL 1 ini berlangsung selama kurang lebih 3 bulan yang dimulai dari tanggal 18 maret 2024 sampa berakhir pada 3 Juni 2024. Panti asuhan ini menampung sekitar 26 anak ,Pertama kali saya datang ke panti yaitu awal bulan maret 2024,saya melakukan pertemuan pertama dengan mengadakan observasi dan perkenalan diri antara saya dengan anak-anak di panti.

Setelah saling bertukar sapa dengan anak panti. Di pertemuan berikutnya, saya mengadakan mini games dan bernyanyi bersama, memeberi kuis kepada anak anak,menggambar dan mewarnai bersama dengan anak panti ini ditujukan agar lebih dekat dan mengenal anak panti.
Anak-anak di panti asuhan biasanya memiliki kegiatan sehari-hari yang terstruktur, seperti belajar, bermain, dan melakukan tugas rumah. Anak anak panti asuhan pelangi kasih Medan Indonesia juga semua anak anak di sana dalam proses bersekolah, jadi  aktivitas anak anak ini keseharian ialah pergi ke sekolah dan pulang dari sekolah melakukan tugas rumah lainnya.

Praktek Kerja Lapangan (PKL) saya dilakukan di Panti Asuhan "pelangi kasih Medan Indonesia “ dengan tujuan utama untuk membantu meningkatkan minat baca anak-anak yang tinggal di sana. Minat baca merupakan kunci untuk membuka pintu pengetahuan, imajinasi, dan peluang masa depan yang lebih baik. Dengan pemahaman ini, saya bertekad untuk menciptakan lingkungan yang merangsang minat baca di panti asuhan ini.

II. Tinjauan Teori

Sebelum memulai PKL, saya mempelajari teori-teori tentang pengembangan minat baca, strategi untuk meningkatkan literasi anak-anak, dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi membaca. Saya juga mempelajari pendekatan yang dapat diterapkan untuk menciptakan budaya literasi yang positif di lingkungan panti asuhan.

 Metode

Metode yang saya terapkan dalam PKL ini meliputi:
Selama saya menjalankan program saya juga menggunakan media pembelajaran laptop dan infocus, serta memaparkan video animasi, poster-poster, dan aksi nyata. Oleh karena itu, untuk merealisasikan program yang saya buat agar berjalan dengan lancar, saya menggunakan beberapa tahapan pelayanan pekerja sosial yaitu tahapan metode Group Work. Tahapan tersebut, yaitu :
1. Tahap Assessment
Pada tahap ini untuk mengidentifikasi klien dalam menemukan masalah, potensi, dan kebutuhan yang akan dilakukan untuk menyelesaikan masalah klien. Saya melakukan wawancara terhadap anak anak untuk mengetahui permasalahan yang di alami, yang dimana berdasarkan hasil wawancara, terdapat anak yang kurang lancar membaca, menulis, dan berhitung.
2. Tahap Planning
Pada tahap ini adalah merencanakan perencanaan apa yang harus dilakukan untuk permasalahan klien, yang mana perencanaan tersebut juga disepakati oleh anak anak tersebut. Saya membuat perencanaan program yaitu dengan mengajak siswa-siswi ke, bermain sambil belajar, mengenalkan huruf, angka, dan pengoperasian bilangan, melatih fokus dan konsentrasi, serta melatih siswa-siswi untuk menulis dan merangkai kata dengan baik, serta memberikan edukasi video mengenai etika dan moral.
3. Tahap Intervensi
Pada tahap ini saya mulai membantu klien dengan perencanaan yang sudah disepakati sebelumnya. Saya mengajak anak anak membaca  salah satu buku yang mereka sukai, setelah itu mereka dapat mengulas kembali atau menyampaikan kesimpulan isi dari buku tersebut dan di presentasikan di depan, permainan yang di kolaborasikan dengan pembelajaran yaitu bermain teka-teki silang yang dimana dapat mengasah pengetahuan untuk mengenal huruf dan ejaan kata maupun kalimat, memperlihatkan poster-poster motivasi untuk semangat belajar dan membaca. Selain itu, juga ada pemaparan video yang berisi pengenalan angka dan hitungan lainnya. Anak anak diberi dukungan dan bimbingan agar minat baca itu muncul dari diri anak anak, mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, serta mengulang kembali bahan yang diajarkan, dan memberikan buku sumber untuk dipelajari siswa. Tidak hanya mengenai edukasi bidang akademik, saya juga mulai menjalankan rencana yang sudah saya rancang sebelumnya. Tahap awal yang saya lakukan adalah memberikan edukasi kepada anak-anak melalui video tentang etika dan moral. Setelah itu, saya melakukan tanya jawab kepada anak -anak seputar etika dan moral. Setelah saya memberikan edukasi video dan tanya jawab, anak-anak telah memahami penerapan etika dan moral, kemudian saya mengarahkan anak-anak untuk melakukan aksi nyata mengenai etika dan moral seperti contoh penerapan budaya ‘5 S’ (salam, sapa, senyum, sopan, dan santun) dan mengucapkan kata maaf, tolong, dan terima kasih.
4. Tahap Evaluasi
Pada tahap ini adalah kegiatan monitoring dan kontrol terhadap klien. Nah, yang saya lakukan pada tahap ini adalah mengevaluasi program yang telah saya dan anak-anak jalankan, melihat ada atau tidaknya perubahan. Dan ternyata program yang saya rancang dan membawa perubahan dan kemajuan pada kemampuan maupun perkembangan anak -anak tersebut, dapat di lihat dari keaktifan siswa-siswi dalam minat baca, menulis, dan berhitung, serta menerapkan budaya ‘5 S’ dan kata ajaib seperti kata maaf, tolong, dan terima kasih saat bertemu dengan guru maupun orang lain.
5. Tahap Terminasi
Pada tahap ini adalah tahapan pemutusan hubungan kontrak antara pekerja sosial dengan klien. Kontrak ini berakhir dikarenakan sudah tercapainya perencanaan program yang di rancang ini terhadap anak -anak sehingga memberikan perubahan yang signifikan. Maka dari itu, saya memutuskan kontrak dengan anak anak di panti asuhan pelangi kasih Medan Indonesia
Harapan saya dengan terlaksananya program ini dapat mengembangkan kemampuan berbahasa dan membaca khususnya mengembangkan keterampilan membaca, menulis, dan menghitung serta memberikan nilai yang positif dan membentuk kepribadian juga pola perilaku agar sesuai dengan nilai dan norma yang ada dalam masyarakat dan dapat di terapkan pada kehidupan sehari-hari.

. Kesimpulan

an membentuk kepribadian juga pola perilaku agar sesuai dengan nilai dan norma yang ada dalam masyarakat dan dapat di terapkan pada kehidupan sehari-hari.   . Kesimpulan 

foto  bersama anak anak panti/dok. pri
foto  bersama anak anak panti/dok. pri
Dari pengalaman ini, saya menyimpulkan bahwa investasi dalam literasi anak-anak di panti asuhan sangatlah penting. Minat baca bukan hanya keterampilan akademis, tetapi juga kunci untuk pengembangan pribadi yang holistik dan kesuksesan di masa depan. Dengan memperkuat budaya literasi di panti asuhan, kita dapat memberikan anak-anak alat yang mereka butuhkan untuk meraih potensi mereka sepenuhnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun