Mohon tunggu...
Nibiru Goody
Nibiru Goody Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Wanita Tangguh Bukan yang Pintar Cari Duit

19 September 2016   20:35 Diperbarui: 19 September 2016   20:50 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan ini terinspirasi dari curhat teman-teman atau dari tulisan beberapa teman di timeline facebook saya.

Di jaman era modern seperti sekarang dimana baju bolong2 dihargai lebih mahal, rokok rasa cappucino, teh bukan lagi rasa teh melainkan leci tentunya peran wanita dalam kehidupan masyarakat juga mengalami perubahan drastis. Amat drastis. 

Saking drastisnya wanita bukan lagi sbg tulang rusuk tapi tulang punggung. 

Meski sudah menjadi tulang punggung, wanita kerap kali sering dianggap menyalahi kodratnya karena lebih memilih bekerja di luar dibanding mengurus anak-anak. Ini namanya sudah nyungsep ketimpa tangga apalagi kalo yang bicara seperti itu adalah para suami. Air susu dibalas air ketuban. Kesal? Iye.

"Lebih baik kerja, jangan bergantung sama suami. Biar bagaimanapun duit sendiri lebih enak dipakai daripada duit suami. Sudah kasih telat harus ngemis-ngemis pula."

Ada juga nasihat yg bilang....

"Kerja kan juga untuk bantu meringankan suami cari duit."

Sekian banyak nasihat dan kata-kata bijak intinya cuma satu "Penghasilan"

Di satu sisi, ada wanita yang bisa mengerjakan semuanya sekaligus yaitu sebagai pencari nafkah juga pengasuh anak dan pengurus rumah tangga. Semuanya dikerjakan sendiri bahkan tali kolor suaminya pun dibeli dari hasil jerih payahnya. Lantas dia bahagia? Bisa iya, Bisa tidak. Si wanita merasa bahagia tapi jika ia sudah masuk ke dalam lingkaran keluarga mertua, hatinya seperti di neraka.

Di sisi lain, ada wanita yang full time menjadi seorang ibu rumah tangga tanpa penghasilan, tinggal bersama keluarga mertua pula. Karena hidup bersama mertua muncullah peribahasa "Jauh wangi, Dekat busuk".

Tapi ada juga wanita yang full time ibu rumah tangga, tidak tinggal bersama mertua melainkan hanya tinggal bersama anak dan suami yang menganut kalimat "Di atas ranjang wangi, turun ranjang busuk".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun