Sudah hampir setahun sejak virus covid 19 masuk ke Indonesia, virus mutasi yang berasal dari China ini telah mengubah banyak gaya hidup masyarakat Indonesia. Yang tadinya senang berkumpul menjadi selalu jaga jarak, yang tadinya makan jarang cuci tangan, menjadi rajin cuci tangan, bahkan yang tadinya tidak kenal masker menjadi kolektor masker. Informasi tentang virus mutasi juga banyak bertebaran dimedia cetak, elektronik, maupun media sosial tingkat informasinya pun beragam dari yang jujur, berlebihan sampai yang hoax.
Sekarang, tahun 2021, virus mutasi covid 19 masih merajalela, kantor masih banyak yang melakukan WFH ( work from home) dan sekolah - sekolah masih melakukan pembelajaran online (pJJ). Apa yang menyebabkan virus mutasi ini sulit dikendalikan? Ternyata masih banyak masyarakat yang menganggap remeh virus ini, bahkan banyak yang tidak percaya dengan adanya virus ini. Hal ini menyebabkan mereka melalaikan protokol kesehatan.
Pengabaian ini mungkin disebabkan oleh virus mutasi ini tidak selalu menampakkan gejala seperti batuk dan sesak nafas, sehingga beberapa orang merasa sehat atau ketika sakit pilek misalnya mereka merasakan gejala biasa yang sering dialaminya, padahal mereka tidak tahu kalau saat itu virus covid 19 sedang menyerang. Hal inilah yang menyebabkan virus menjadi sulit diberantas.
Perbedaan gejala yang dialami oleh orang satu dengan lainnya ini disebabkan virus tersebut telah termutasi menjadi lebih ganas, karena tidak lagi menampakkan gejala. Tidak adanya gejala menyebabkan orang menjadi lengah, karena dia selalu merasa sehat tetapi tidak menyadari kalau ternyata dia sedang membawa virus covid lalu menularkannya kepada orang lain yang berada didekatnya.Â
Virus ini belum ada obatnya, bahkan para ilmuwan masih berusaha membuat vaksinnya. Lalu bagaimana kita menghadapi virus ini sambil beraktivitas seperti biasa? Protokol kesehatan tetap harus dilanjutkan seperti memakai masker ketika beraktivitas di luar rumah, menjaga jarak dengan orang lain, dan mencuci tangan setelah memegang benda - benda yang dianggap tempat virus bersarang.
Selain pencegahan dari luar, kita juga harus menjaga kesehatan tubuh, memperkuat imun sebagai antisipasi masuknya virus mutasi ini kedalam tubuh. Pencegahan dari dalam ini adalah dengan mengkonsumsi makanan yang bernutrisi tinggi untuk membantu memperkuat imun tubuh.Â
Makanan yang disarankan adalah makanan yang memiliki nilai nutrisi tinggi yang telah dipercaya mampu menghalau virus untuk masuk kedalam tubuh. Misalnya sayuran dan buah-buahan yang mengandung vitamin C tinggi, lalu ada bawang putih yang dipercaya mampu membunuh virus karena fitokimia yang terkandung didalamnya, olahraga secara teratur dapat membuat vitalitas tubuh menjadi kuat.
Selain itu, waspada dan mawas diri terhadap virus mutasi ini juga penting. Sebenarnya tubuh selalu memberi sinyal jika ada benda asing yang masuk ke dalam tubuh, seperti badan akan panas ketika ada virus yang masuk, merasa tidak enak badan, cepat lelah dan sebagainya. Sinyal seperti ini haruslah diperhatikan dengan baik, jika sudah mengalami gejala awal seperti tadi ada baiknya menghentikan dulu aktivitas yang sedang dikerjakan, meminum obat sesuai gejala yang timbul lalu hubungi dokter atau fasilitas kesehatan terdekat jika gejala semakin parah dan tidak seperti biasanya, beristirahat dan tidak berhubungan dengan orang lain terlebih dahulu sampai telah sembuh sepenuhnya.
Virus mutasi ini sangat berbahaya, ada baiknya kita tidak meremehkan keberadaan virus ini banyaknya orang yang tertular bahkan meninggal, menandakan virus ini bukan virus yang ringan. Virus ini dapat bermutasi menjadi lebih berbahayandan akan sulit ditangani jika kita terus mengabaikan keberadaannya. Jadi tetaplah waspada dan selalu jaga kesehatan agar virus ini bisa hilang dan kita kembali menjalani kehidupan yang normal seperti sebelumnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H