Halo, ini pertama kalinya saya menulis dikompasiana, dan jika mungkin ada kesalahan kata-kata dalam pemakaian bahasa yang baik, atau mungkin akan terlalu panjang, saya minta maaf. sebelumnya, saya diajak teman saya untuk ikutan menulis disini, dan (mungkin berhubungan dengan tulisan saya) memang, saya banyak meluangkan waktu untuk berinternet (yang sebagian besarnya ga jelas ngapain). pertama-tama, sebaiknya saya bercerita tentang diri saya dulu, dan sejak kapan dan kenapa saya menggunakan internet. Saya seorang mahasiswa dkv (desain komunikasi visual) semester 2 di salah satu kampus swasta di serpong, Jadi memang kebetulan jurusan ini banyak mengharuskan penggunaan internet, salah satunya mencari referensi. Saya memulai aktivitas berinternet ini sejak sd kelas 6 (dimana waktu itu saya masih ke warnet/cybercafe), dan hingga pada kelas 2 smp, saya mulai kecanduan untuk bermain internet (yang didominasi bermain game online), saya tidak begitu khawatir dengan pelajaran sekolah, karena saya mampu meingambangi kegiatan belajar saya, sehingga prestasi saya diatas rata-rata namun tidak baik-baik sekali (sekitar 70-85), dan baru saat SMA saya lebih memanfaatkan internet untuk hal-hal positif. Begitupula saat sma, saya menemukan cita-cita saya, saat itu saya sangat kagum dengan Animasi dari jepang, yang berjudul Final Fantasy Advent Children (garapan Square Enix) [caption id="" align="aligncenter" width="580" caption="Final Fantasy Advent Children by Square Enix"][/caption] Sehingga sayapun berkeinginan agar suatu saat dimasa depan saya mampu membuat Animasi yang luar biasa seperti itu, saya banyak mencari informasi, bertemu banyak orang yang memiliki passion sama, hingga kehidupan yang saya rasakan sangat membosankan pun mulai berwarna (anda yang memiliki prestasi ngambang, tidak naik ataupun turun, saya yakin kehidupan sekolah kadang terasa membosankan). Waktu smp, saya orangnya sangat anti-sosial, cenderung menutup diri dan hidup didunia saya sendiri, yang sayangnya berkembang terus menjadi sebuah kepribadian rumit didalam diri saya sekarang ini. Saya tidak peduli terhadap hal-hal yang dianggap menarik oleh anak sebaya saya, misalnya hang-out ke mall, jalan-jalan, mengikuti trend, dan sebagainya. Bagi saya semua itu hal bodoh, dan memang saya dulu pernah hidup dilingkungan yang keras (namun tertutupi), sehingga saya lebih memikirkan hal-hal kedepan, dibandingkan hal sekarang, dan sedikit banyak saya membenci masa lalu saya. Disaat anak-anak lain khawatir tidak punya pacar untuk dibanggakan, saya khawatir kalau tidak siap dari sekarang, bagaimana saat dewasa nanti saya bisa bekerja dengan baik dan membiayai keluarga kelak, dan ya, itu semua adalah hal yang diremehkan oleh mereka teman-teman saya (kebanyakan dari mereka adalah anak dengan kekuatan finansial Menengah keatas dan diatas, sedangkan kemampuan finansial keluarga saya adalah menengah (tidak berkekurangan tapi tidak kaya sekali). Waktu sma, saya mengetahui banyak sekali keburukan, kejelekan, dan semua kenyataan, dikehidupan lingkungan sekitar saya, literatur tentang lintas iman yang sering menjadi kontroversi, maraknya rasisme, dan segala bentuk penipuan yang telah kita telan mentah-mentah sejak kecil, juga segala perilaku "tidak dewasa"nya orang dewasa, sehingga menimbulkan banyak rasa benci, didalam diri saya, begitu liciknya pikiran orang dewasa, yang jadi pertanyaan saya, "sebegitu susahkah hidup dan menjadi orang dewasa ? sehingga pikiran dan akal menjadi busuk", namun, kepribadian apatis saya, membuat saya berpikir simple, "kalau orang-orang menjadi seperti itu, dunia menjadi rusak, dan orang yang tinggal didalamnya, tidak akan semakin baik, justru akan semakin rusak". jadi saat itu saya berpikir, "kenapa tidak kita ciptakan saja sebuah dunia baru ?" Ya ! Terdengar sangat radikal, tapi itu kalau anda berpikiran dangkal, anda yang merasa itu hal tidak baik, karena mendengar atau membaca artikel-artikel seperti "menguasai dunia", "new world order", yang banyak digaungkan berhubungan dengan organisasi-organisasi blablabla, ataupun influence dari agama yang mengatakan A maupun B (jadi untuk ekstrimis agama, tolong tutup page ini, anda tidak perlu membacanya, apalagi kalau yang berpikiran dangkal). Kembali lagi keatas, keinginan saya untuk membuat animasi membuat saya sangat antusias mempelajari 3d visualisasi, dan hubungannya dengan saya suka bermain game (membuat saya mengenal Game Development, yang waktu itu belum begitu terkenal diindonesia), saya berpikir, kalau saya hanya membuat animasi, toh, itu akan mati dikarya tersebut, tapi kalau saya membuatnya menjadi game, kita bisa bebas menjelajahi isi game tersebut, anda pernah memainkan game ? atau game online ? dimana kita menjelajahi dunia didalam game tersebut. [caption id="" align="aligncenter" width="570" caption="Skyrim World Map, Dunia buatan didalam game "]