Mohon tunggu...
Nia Veronica Malau
Nia Veronica Malau Mohon Tunggu... Freelancer - Writer

Writing is Art

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Polisi Jadikan Angsa sebagai Hewan Patroli

17 Maret 2022   09:04 Diperbarui: 17 Maret 2022   09:09 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada umumnya, aparat menggunakan hewan seperti anjing untuk menemani patroli atau menangkap penjahat. Karena, pada dasarnya anjing dikenal dengan kepatuhan dan juga kesigapannya menjalankan perintah.

Tak hanya itu, anjing terdiri atas berbagai ras yang bisa disesuaikan dengan tugas. Namun, di daerah ini hewan yang ditempatkan sebagai rekan aparat malah tak biasa, yaitu angsa.

Dilansir Chinanews, alih-alih memilih anjing, para polisi di daerah perbatasan di China menggunakan angsa untuk mendeteksi dan menangkap imigran ilegal.

Kebijakan unik ini mulai diterapkan pada 2021 lalu sebagaiprogram untuk  pencegahan penyebaran Covid-19. Aturan ini diuji coba pertama kali di sebuah daerah di Provinsi Guanxi yang berbatasan dengan Vietnam.

Perbatasan di sini membentang sejauh 184 km di darat dan 22 km di laut, sehingga polisi harus bekerja keras untuk mengawasinya. Ditambah lagi dengan pegunungan dan hutan lebat yang bisa menjadi tempat persembunyian imigran ilegal.

Saat menjadikan angsa sebagai bagian dari taktik pengawasan imigran ilegal, hasilnya rupanya cukup positif. Pendengaran angsa jauh lebih sensitif terhadap suara-suara tak biasa.

"Mereka akan berteriak ketika ada sedikit gangguan, dan mereka akan berteriak lebih keras ketika mereka melihat orang asing." ujar seorang petugas bernama Li Fei, dikutip dari Oddity Central, Rabu (2/3/2022).

Saat ini, tim patroli di cina menggunakan 2 ekor angsa dan 1 ekor anjing saat melakukan patroli di daerah perbatasan. Total, ada 400 anjing dan 500 angsa yang tersebar di 300 pos pemeriksaan perbatasan disana .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun