Mohon tunggu...
niatyas
niatyas Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Antara Ayu Ting Ting dan Nagita Slavina

22 Juli 2016   13:19 Diperbarui: 4 April 2017   17:34 3908
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tadinya sih gak gitu ngeh sama drama ayu ting sama Raffi Ahmad, tapi begitu baca baca gosip keduanya dan berbagai bukti kedekatan mereka yang antara lain dari ig ig gosip, jadi mulai ngikutin juga. Ada apa sih antara mereka ? Saya bukan termasuk penggemar gosip di dunia nyata, saya jarang banget ngegosipin orang orang disekitar saya.

Bukannya sok suci sih, takut nambah dosa aja dan lebih pada menghindari konflik. Untuk seorang Ibu dan istri seperti saya, lebih enak banyakan diam saja ketimbang ngomongin orang yang gak ada perlunya. Balik lagi ke gosip tentang ayu ting ting ini, saya merasa fenomena ayu yang membuat brandingnya sebagai "anak shaleh" or "anak ayah" berhasil banget nancep dipikiran orang-orang awam. Termasuk ibu saya sendiri. 

Gelombang orang orang yang percaya bahwa ayu adalah anak shaleh biasa disebut dengan balajaer, mungkin karena ayu sempat mempopulerkan ikan muajer jadi lagu kalik yah, sumpah lupa nama lagunya apa.Sempat senyum dengar panggilan yang bisa dibilang melecehkan ini. Tapi siapa kita, bisa membendung massa.

Sekarang nama ayu ting ting jadi populer karena dianggap sebagai "pelakor" istilah untuk menyebut perebut laki orang, dulu istilah pelakor ini menempel ketat di kening mulan jamela yang entah kenapa sekarang kabarnya posisi itu digadang gadang akan jatuh ke ayu ting ting. Kalo soal bukti bukti perselingkuhan Ayu Ting Ting sama Rafi Ahmad, kontra ayu ting ting sudah banyak menampilkan bukti bukti yang disinyalir adalah akurat. Dan sedikit banyak pandangan saya ke ayu ting ting yang tadinya "agak positif" menjadi hilang seketika. 

Ayu ting ting menempatkan hubungan pertemanannya dengan Raffi Ahmad dengan label adek kakak, dimana si Ayu jadi bebas bermanja manja di pelukan Raffi Ahmad. Wajarkah ini ? Menurut saya ini gak wajar sama sekali. Kenapa ? karena Raffi Ahmad seorang pria beristri dan Ayu seorang janda. Bagaimanakah perasaan seorang istri yang melihat suaminya setiap hari bermesraan dengan perempuan muda yang sudah menjanda pula ? Apa perasaannya Nagita slavina sang istri syah ? Adakah dia pasrah aja, karena menganggap ini bagian dari pekerjaan suami ? 

Menurut saya sangat bodoh dan disayangkan sekali jika sikap Nagita Slavina hanya berdiam diri melihat kemesraan antara suaminya dan ayu ting ting. Apakah berkah bekerja menghibur orang, sambil peluk pelukan sama non muhrim?. Ini contoh yang sangat buruk bagi potret keluarga ideal di Indonesia. Bukankah dulu pernikahan Raffi dan Nagita menjadi ikon pernikahan selebritis teromantis dan terbaik. 

Melalui proses pernikahan yang sehat, yang dijadikan contoh pernikahan ideal, tanpa embel embel, menikah karena terpaksa atau karena MBA. Mereka benar benar menikah dengan kesiapan. Sangat disayangkan bila sekarang ikon itu berubah jadi pernikahan dengan bumbu bumbu tak sedap didalamnya. Tentang kemesraan yang dipertontonkan keseluruh Indonesia dengan alasan profesional dan gimmick.

Janganlah mereka menjadi contoh buruk bagi generasi generasi sekarang, yang membuat sakralnya ikatan pernikahan jadi ternoda. Mereka akan berpikir teman tapi intim setelah menikah itu wajar wajar aja. Toh Raffi Ahmad aja bisa begitu, dan Istrinya tetap stay cool. Semoga aja Raffi dan Nagita bisa mengembalikan posisinya sebagai pasangan ideal kembali garis edarnya lagi.

Masyarakat butuh contoh pernikahan ideal sebagai role model bagi mereka kelak, walopun mereka punya orang tua sebagai role model ideal pernikahan, seringkali sosok selebritis yang sukses membangun ikatan pernikahannya menjadi sosok yang lebih melekat dibenak mereka.Semoga Beruntung buat Raffi Ahmad dan Nagita Slavina.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun