Mohon tunggu...
Niyyatinur Efendi
Niyyatinur Efendi Mohon Tunggu... Administrasi - PNS

Menulis adalah pekerjaan yang amat sangat menyenangkan. 'salah satu cara untuk menguatkan diri, terapi dan penegasan eksistensi'... MENULIS ADALAH KEBUTUHAN

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perempuan, Bepolitiklah

13 Maret 2018   15:59 Diperbarui: 13 Maret 2018   18:34 691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbicara tentang perempuan dan politik adalah bicara tentang perempuan di ranah publik, sementara selama ini perempuan dicitrakan sebagai makhluk domestik. Perempuan  menduduki peringkat pertama terbanyak populasinya di Indonesia, namun keterwakilan perempuan di parlemen sangat terbatas. 

Keterwakilan perempuan di parlemen belum mencapai target affirmative action 30 persen. Kandidat perempuan pada saat pencalonan pada pemilu tahun 2014 mengalami peningkatan dibanding tahun 2009, namun anggota legislatif terpilih jumlahnya menurun dibanding hasil pemilu tahun 2009.

Minimnya keterwakilan perempuan di parlemen tidak terlepas dari minimnya kesadaran perempuan dalam berpolitik. Keterwakilan perempuan di kancah politik selain mengakodomodir kepentingan perempuan juga memberikan pandangan dan sudut pandang yang berbeda di dunia perpolitikan indonesia. Politik tidaklah kejam, perempuan harus menyadari pentingnya berpolitik dan bersedia ikut ambil bagian dalam dunia politik.  

Penguatan  kapasitas perempuan yang terus menerus dilakukan tidak akan membuahkan hasil yang signifikan tanpa dukungan keluarga dan masyarakat. Perempuan harus didorong untuk mengambil peran di ranah politik, siap bersaing bersama laki-laki dan menempati posisi strategis demi menjawab permasalahan yang ada terutama berhubungan dengan persoalan sensitif gender dimana laki-laki sering abai.

Kesenjangan gender harus dihadapi dengan  persiapan  matang, kapasitas perempuan indonesia harus terus ditingkatkan.  Perempuan yang terjun ke dunia politik kadangkala bukan karena kemampuannya tetapi karena kedekatannya dengan relasi kuasa, walaupun tidak menutup kemungkinan juga memiliki kemampuan secara pribadi. Apapun kondisinya, dunia politik harus direbut perempuan. Politik harus menjadi  gerakan demi membangun indonesia dan  kemanusiaan yang lebih baik.

Kesadaran berpolitik harus ditumbuh kembangkan. Perempuan indonesia harus berdaya dan memberdayakan orang lain. Potensi yang dimiliki perempuan indonesia tidak terbatas, namun terkadang kesempatan dan keterbatasan akses menghalangi gerak perempuan. Perempuan harus siap mendukung perempuan lain untuk ambil bagian di dunia publik, saling memberdayakan agar semakin banyak perempuan terjun ke dunia politik. Jargon " Perempuan pilih perempuan" perlu digemakan untuk memenuhi harapan politik yang lebih baik.

Selamat Hari Perempuan  sedunia!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun