Mohon tunggu...
imaniar pratiwi
imaniar pratiwi Mohon Tunggu... Public Servant -

I'm a public servant Work at DGT Born on October, 1991 Lived in East Jakarta Graduated from State Polytechnic of Jakarta, Accounting Department ----------------------------------------------------------------- Wanna Know about me? IG : niarpr WA : 08979442293 Bbm : 596EC8A3

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Jalan Hijrahku

30 Agustus 2016   18:15 Diperbarui: 30 Agustus 2016   18:22 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Flashback beberapa tahun yang lalu, betapa aku berkeinginan untuk menjadi PNS, bekerja di kantor Bapak ku, dengan lewat jalur belakang/dibantu pa de. Terlebih ketika ingin masuk Stan, 3x try out ku lalui pulang-pergi utan-kayu bintaro, dan ternyata aku gagal.

Namun rencana Nya, membuat ku sekarang menjadi PNS lewat jalur umum, usaha sendiri, dan terlebih di kantor yang sebagian besar pelaksananya lulusan STAN. Ya. ini semua atas izin Nya, atas Ridho orang tua ku juga. Dan aku bersyukur pada Mu Ya Rab..

Awal memakai kerudung memang sulit. Dan itu terbukti. Aku mengenakan kerudung setelah 6 bulan di kantor baru. Dan hari pertama pun, aku memakai kerudung saat samapi di kantor. Sebelum masuk ke ruangan, ku memakai kerudung dulu di toilet. Karena aku yang selalu terburu-buru saat berangkat ke kantor, dan ku takut memakai kerudung membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga membuat ku semakin terlambat.

Tidak percaya diri itulah yang kurasa. Merasa aneh, jelek.

Namun demi menjadi hamba Nya yang taat, dan tidak ingin menjadi hamba yang durhaka lagi pada Allah yang Maha Baik, aku pun terus mengenakan.

Dan sampai saat ini, aku pun masih terus memperbaiki diri ini, memperindah akhlak ini, menyempurnakan hijab ku, agar Allah semakin cinta pada Ku, seperti Dia cinta pada hamba-hamba Nya yang solihah.

Dan satu hal lagi yang mendapat perhatian dari ku adalah pada awal tahun 2014. Ketika pertama kali kami mulai bekerja di instansi pemerintah setelah melewati beberapa tahapan seleksi dari beribu-ribu saingan. Di antara teman ku yang lulus ada beberapa yang ku jumpai bercerita bagaimana mereka bisa lulus. Mereka bercerita bahwa mereka masuk karena suatu kebetulan, tidak niat, hanya coba-coba, dan ternyata lulus. Dengan bangga mereka bercerita bahwa mereka sama sekali tidak berharap namun ternyata mereka mendapatkannya dengan mudah, begitu saja, tanpa ada ikhtiar yang sungguh-sungguh.

Berbeda dengan ku yang benar-benar memimpikan masuk sini, berusaha keras mati-matian belajar, dan berdoa merayu Allah, sampai bernazar agar Allah mengabulkan hajat ku. Dan dengan doa orang tua, Allah pun akhirnya mengabulkan permohonan ku. Alahamdulillah. Betapa ku merasa beruntungnya, bahagianya atas kado terindah dari Allah, Tuhan ku yang Maha Pengasih, dan Maha Penyayang.

Dan satu hal yang kusadari perbedaan ku dengan mereka adalah :

"Sesuatu yang membuat nikmat adalah syukurnya. Yang paling enak adalah ketika berdoa lalu Allah kabulkan. Dan akan terasa syukurnya luar biasa, lebih dalam lagi. Proses ini yang membuat ketika dapat karunia, dalam banget syukurnya. Beda dengan yang di kasih, tanpa Doa. Jadi yg membuat enak adalah syukurnya. Yang mahal itu adalah yang membuat kita tersadar bahwa hal ini semua dari Allah."

_______________________________________________________________________

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun