Mohon tunggu...
Nia Rosy
Nia Rosy Mohon Tunggu... Konsultan - New You Consulting. #NewYouNow

🔹Former Sharia Banker 🔹Financial Planning IARFC Certified (RFA~ongoing) 🔹NLP Practicioner 🔹Educator 🔹Mompreneur 🔹Coffee Lover 🔹Book Addict 🔹I am Juggling in between activities to empower myself and my community. Contact me at: nia.rosyi@gmail.com, IG: @niarosyi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Institut Ibu Profesional Matrikulasi: Menjadi Ibu Profesional Kebanggaan Keluarga

13 Mei 2016   18:43 Diperbarui: 13 Mei 2016   18:55 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

#15 Mungkinkah seorang ibu merasa sudah menjalani hal-hal pada tahapan Bunda Sholeha tapi dia merasa ada beberapa hal pada tahapan bunda Cekatan yg belum di kuasainya.
 Bagaimana pendapat ibu?
Jawaban:
Sangat mungkin, indikatornya apa? Biasanya ada yang tidak seimbang dalam perjalanan kita di Bunda Sholeha. Mulai dari memanage waktu, struktur berpikir, mempolakan aktivitas dll. Kalau menjumpai kondisi ini, lebih baik mundur dulu sesaat untuk membenahi management diri kita di bunda cekatan, setelah itu ambil start lagi dengan persiapan matang untk bisa mencapai finish di bunda shaleha.

#16 Menjadi ibu profesional sangat saya dambakan dari dulu, materi sudah didapatkan, sering ikut kuliah tapi saya merasa belum profesional juga malah bingung mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu dan biasanya satu materi dipraktekan, belum selesai saya ganti lagi materi yang lain karena sepertinya penting dan harus segera dan begitu seterusnya. Yang saya dapatkan justru saya merasa setengah-setengah. Bagaimana mengatasinya ya bu dan butuh berapa lama kira-kira kita konsisten dengan satu materi ya?
Jawaban:
Disini pentingnya membuat checklist profesionalisme perempuan yang jadi NHW #1 kita. Artinya ada skala prioritas yang harus kita kerjakan satu persatu. Mulailah dari yang mudah terlebih dahulu baru beranjak ke tingkat kesulitan yang makin tinggi. Cara menilai adalah per minggu. Misal materi komunikasi produktif, anda akan mulai dengan pekan ini belajar "the power of question" ke anak-anak. Maka lihat bagaimana perkembangan komunikasi anada pekan ini dengan pekan lalu? terus tambahkan hal baru lagi setiap saat.

#17 Saat ini banyak bermunculan komunitas belajar perempuan yang sedikit banyak memiliki kemiripan dengan IIP. Berkaitan dengan visi ibu profesional diatas, apakah ada rencana masa depan untuk membuat program bersama/bersinergi dengan komunitas pendidikan perempuan yang lain bu? Dan adakah bayangan bentuk kolaborasinya seperti apa?
Jawaban:
Alhamdulillah makin banyak komunitas yang tumbuh, bersinergi itu kunci utama teh, selama masing-masing komunitas memiliki core value yang hampir sama. Bentuk kolaborasi yang sangat memungkinkan adalah membentuk jejaring dalam bentuk Community Based Education for Woman. Bahkan saya sedang membayangkan hadirnya Woman University di Indonesia. Ini perlu jejaring.

****

Bagaimana menurut Anda? Menarik bukan menjadi Ibu Profesional? Sudah saatnya kita mendidik diri sendiri dan mendidik para Ibu dan calon-calon Ibu menjadi seorang yang profesional. Profesional tidak melulu domain dalam karir kantoran, profesional merupakan tuntutan setiap peran yang kita miliki. Seperti quote berikut: “Mendidik seorang perempuan sama dengan mendidik satu generasi”, maka mari kita ambil peran ini seoptimalnya. (niarosyi/130516)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun