Latar belakang lahirnya angkatan '60 adalah perlawanan terhadap penyelewengan-penyelewengan pimpinan-pimpinan negara demi kepentingan pribadi dan golongan. Penyelewengan tersebut antara lain pelanggaran terhadap Pancasila sebagai dasar negara dengan memasukkan komunis sebagai sebuah nilai keindonesiaan yang tentu saja melanggar sila pertama, pengangkkatan Soekarno sebagai presiden seumur hidup yang tidak sesuai dengan prinsip demokrasi, penyampaian slogan-slogan tak berisi.
 Puncaknya dalam bidang seni konfrontasi terjadi antara orang-orang lekra dan para seniman yang menandatangani manifes kebudayaan. Manifes kebudayaan adalah manifes untuk mempertahankan otonomi seni dalam kehidupan. Manifest tersebut ditandatangani pada 17 Agustus 1963 oleh beberapa pengarang antara lain H. B. Jassin, Trisno Sumardjo, Wiratmo Soekito, Zaini, Goenawan Mohamad, Bokor Hutasuhut, dan Soehok djin. Bunyi manifes tersebut.
1.  Manifest kebudayaan : Kami para seniman dan cendikiawan Indonesia dengan ini mengumumkan sebuah manifes kebudayaan,       yang menyatakan pendirian, cita- cita dan politik kebudayaan nasional kami. Bagi kami kebudayaan adalah perjuangan untuk         menyempurnakan kondisi hidup manusia. Kami tidak mengutamakan salah satu sektor kebudayaan diatas sektor kebudayaan  yang   lain. Setiap sektor berjuang bersama sama untuk kebudayaan itu sesuai dengan kodratnya.
2. Dalam melaksanakan kebudayaan Nasional kami berusaha menciptakan dengan kesungguhan yang sejujur jujurnya.
3.  Kami para seniman dan cendikiawan Indonesia dengan ini mengumumkan sebuah manifes  kebudayaan, yang menyatakan           pendirian, cita-cita dan politik kebudayaan nasonal kami. Â
4. Bagi kami kebudayaan adalah perjuangan untuk menyempurnakan kondisi hidup manusia.
 Berikut adalah salah satu contoh puisi pada tahun 60 an :
- Sajak-sajak anak matiÂ
- Tiga anak menari
- Tentang tiga burung Gereja
- Kemudian senyap
- Disebabkan senja
- Tiga lilin kuncup
- Pada marmer mejaÂ
- Tiga tik-tik hujan tertaburÂ
- Seperti tak sengaja
- Bapak, jangan menangis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H