Mohon tunggu...
Nia Rizki
Nia Rizki Mohon Tunggu... Administrasi - Staff tata usaha

Tidak ada hobi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Latar Belakang sejarah sastra Angkatan'60

28 November 2022   16:40 Diperbarui: 29 November 2022   08:35 2055
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

  Latar belakang lahirnya angkatan '60 adalah perlawanan terhadap penyelewengan-penyelewengan pimpinan-pimpinan negara demi kepentingan pribadi dan golongan. Penyelewengan tersebut antara lain pelanggaran terhadap Pancasila sebagai dasar negara dengan memasukkan komunis sebagai sebuah nilai keindonesiaan yang tentu saja melanggar sila pertama, pengangkkatan Soekarno sebagai presiden seumur hidup yang tidak sesuai dengan prinsip demokrasi, penyampaian slogan-slogan tak berisi.

  Puncaknya dalam bidang seni konfrontasi terjadi antara orang-orang lekra dan para seniman yang menandatangani manifes kebudayaan. Manifes kebudayaan adalah manifes untuk mempertahankan otonomi seni dalam kehidupan. Manifest tersebut ditandatangani pada 17 Agustus 1963 oleh beberapa pengarang antara lain H. B. Jassin, Trisno Sumardjo, Wiratmo Soekito, Zaini, Goenawan Mohamad, Bokor Hutasuhut, dan Soehok djin. Bunyi manifes tersebut.

1.  Manifest kebudayaan : Kami para seniman dan cendikiawan Indonesia dengan ini mengumumkan sebuah manifes kebudayaan,            yang menyatakan pendirian, cita- cita dan politik kebudayaan nasional kami. Bagi kami kebudayaan adalah perjuangan untuk                menyempurnakan kondisi hidup manusia. Kami tidak mengutamakan salah satu sektor kebudayaan diatas sektor kebudayaan  yang    lain. Setiap sektor berjuang bersama sama untuk kebudayaan itu sesuai dengan kodratnya.

2. Dalam melaksanakan kebudayaan Nasional kami berusaha menciptakan dengan kesungguhan yang sejujur jujurnya.

3.  Kami para seniman dan cendikiawan Indonesia dengan ini mengumumkan sebuah manifes  kebudayaan, yang menyatakan                     pendirian, cita-cita dan politik kebudayaan nasonal kami.  

4. Bagi kami kebudayaan adalah perjuangan untuk menyempurnakan kondisi hidup manusia.

 Berikut adalah salah satu contoh puisi pada tahun 60 an :

- Sajak-sajak anak mati 

- Tiga anak menari

- Tentang tiga burung Gereja

- Kemudian senyap

- Disebabkan senja

- Tiga lilin kuncup

- Pada marmer meja 

- Tiga tik-tik hujan tertabur 

- Seperti tak sengaja

- Bapak, jangan menangis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun