Mohon tunggu...
NIAR ARISTA NAFILA ARDINI
NIAR ARISTA NAFILA ARDINI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Farmasi Universitas Airlangga

better late than never

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Maraknya Tren Pembayaran dengan QRIS di Indonesia

14 Desember 2024   14:12 Diperbarui: 14 Desember 2024   14:13 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Scan QRIS untuk Pembayaran (Sumber: Flip.id)

Kehidupan manusia yang bermula dari kesederhanaan kini menjadi kehidupan yang bisa dikategorikan sangat ultramodern. Di periode sekarang, segala sesuatu dapat diselesaikan dengan cara-cara praktis dan cepat. Hal ini merupakan dampak yang ditimbulkan seiring dengan perkembangan teknologi.

Teknologi merupakan sesuatu yang bermanfaat untuk memudahkan semua aspek kehidupan manusia. Salah satu contoh fasilitas canggih saat ini adalah gadget atau gawai. Awalnya gadget hanya dimiliki oleh kalangan tertentu saja sebagai alat komunikasi. Namun, sekarang anak kecil juga banyak yang memiliki gadget. Kegunaan gadget pada periode sekarang ini bukan hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai lifestyle (gaya hidup), tren, dan prestise (Kogoya,2015).

Salah satu tren yang sedang marak saat ini adalah QRIS. QRIS atau Quick Response Code Indonesian Standar merupakan standar kode QR nasional untuk pembayaran di Indonesia. QRIS telah diperkenalkan oleh Bank Indonesia pada tahun 2019, QRIS bertujuan menyatukan berbagai sistem pembayaran berbasis QR code yang sebelumnya digunakan oleh berbagai penyedia layanan keuangan. Dengan adanya QRIS ini memudahkan segala jenis transaksi.

QRIS memiliki keunggulan utama yaitu kemudahan penggunaannya. Untuk melakukan pembayaran, kita hanya perlu memindai atau scan QR code yang telah disediakan oleh penjual menggunakan aplikasi perbankan atau dompet digital yang kita punya dan telah memiliki QRIS di dalamnya. Aplikasi keuangan yang telah terkoneksi dengan QRIS semakin banyak, sehingga transaksi lebih universal dan terhubung.

QRIS juga memberikan kemudahan bagi pelaku usaha, seperti UMKM karena memberikan akses yang luas kepada pelanggan. Dengan adanya QRIS, pedagang juga tidak perlu memiliki banyak akun di berbagai platform karena QRIS menyatukan semua pembayaran QR code menjadi satu standar yang dapat digunakan oleh semua bank maupun aplikasi dompet digital.

Dengan adanya pandemi COVID-19 mendorong percepatan penggunaan QRIS. Keterbatasan interaksi fisik dan kebutuhan meminimalisir kontak langsung, memicu pembayaran non tunai. Karena dimasa pandemi COVID-19 masyarakat takut untuk melakukan kontak langsung sehingga menghindari pembayaran secara tunai demi keamanan kesehatan.

Penggunakan QRIS berkembang dengan sangat pesat di berbagai sektor. Baik di perkotaan maupun pedesaan. QRIS banyak digunakan di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya. Penggunaan uang tunai di kota-kota besar sudah mulai tergantikan dengan QRIS. Karena dinilai lebih aman dan praktis.

Berbicara mengenai keamanan, QRIS memiliki sistem keamanan yang cukup baik karena setiap transaksi diverifikasi oleh bank atau penyedia layanan keuangan yang terhubung. Tidak hanya itu, transaksi yang kita lakukan juga terhubung dengan email yang kita daftarkan di awal. Pengguna QRIS dapat melihat riwayat transaksi secara langsung melalui aplikasi, sehingga transparansi dalam transaksi dapat terlihat. Hal ini juga mengurangi potensi kesalahan pembayaran karena nilai transaksi harus disetujui oleh konsumen sebelum pembayaran dilakukan. Selain itu, jumlah transaksi yang dibayarkan juga harus sesuai.

QRIS memiliki peran penting dalam inklusi keuangan Indonesia. Dengan adanya QRIS banyak UMKM di Indonesia yang sebelumnya tidak memiliki akses terhadap layanan keuangan formal dapat menerima pembayaran melalui aplikasi keuangan digital. QRIS juga membuka akses bagi pelaku UMKM terhadap layanan keuangan formal seperti kredit usaha. Hal ini menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di kalangan pengusaha kecil dan mikro.

Dibalik banyaknya keunggulan dan manfaat dari QRIS, implementasinya masih mengalami beberapa tantangan seperti rendahnya literasi digital pada kalangan masyarakat khususnya di daerah terpencil. Selain dipengaruhi oleh kurangnya literasi digital, penggunaan QRIS di daerah terpencil juga dipengaruhi oleh jaringan internet. Umumnya daerah-daerah terpencil kesusahan untuk menjangkau internet karena susah sinyal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun