Mohon tunggu...
Nia Ramadani dan Adil
Nia Ramadani dan Adil Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa/Pembimbing

menari

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Implementasi Fungsi Manajemen Operasional pada Jasa Distribusi di PT Herbarama Indo Perkasa

15 Juni 2023   16:30 Diperbarui: 17 Juni 2023   14:02 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Nia Ramadani ( 221120043)

E-mail : 1. niarmdni@gmail.com

                   2. adil@umpalopo.ac.id

ABSTRACT

Pada saat ini, banyak perusahan menawarkan berbagai macam merk produk jamu tradisional. PT Herbatama Indo Perkasa juga ikut serta menawarkan produk jamu tradisional dalam bentuk instan. Agar produknya dapat didistribusikan merata ke seluruh Indonesia maka membuka beberapa perusahaan cabang di kabupaten atau kota yang dinilai potensial termasuk Jember. Fenomena yang terjadi pada PT. Herbatama Indo Perkasa Cabang Jember ialah tidak mempunyai Manajer operasional, kurangnya tenaga kerja Sales taking order, tata letak ruangan yang belum optimal dan metode layanan yang digunakan masih bersifat manual. Dari berbagai fenomena tersebut terdapat permasalahan pada kegiatan manajemen operasionalnya. Agar manajemen operasional dapat berjalan dengan efisien dan efektif dapat diketahui dengan fungsi manajemen operasional. Fokus penelitian ini adalah: 1.Bagaimana implementasi fungsi manajemen operasional pada jasa distribusi di PT. Herbatama Indo Perkasa Cabang Jember? 2. Apa faktor penghambat dan pendukung implementasi fungsi manajemen operasional pada jasa distribusi di PT. Herbatama Indo Perkasa Cabang Jember? Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui implementasi fungsi manajemen operasional pada jasa distribusi di PT. Herbatama Indo Perkasa Cabang Jember 2.Untuk mengetahui apa saja faktor penghambat dan pendukung implementasi fungsi manajemen operasional pada jasa distribusi di PT. Herbatama Indo Perkasa Cabang Jember. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Adapun metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisis data menggunakan penyajian data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian ini adalah: 1. Implementasi fungsi manajemen operasional memang benar dilaksanakan di PT. Herbatama Indo Perkasa Cabang Jember melalui perencanaan, penjadwalan, dan pengawasan operasional. 2) Faktor penghambat terletak pada kurangnya Sumber Daya Manusia, keterbatasan transportasi, metode yang masih bersifat manual dan tata letak ruangan dengan jumlah terbatas. Sedangkan faktor pendukungnya adalah adanya tidak lanjut dari para Stakeholder perusahaan untuk saling bahu membahu dalam mewujudkan fungsi manajemen operasional yang efektif dan efisien.

Kata Kunci : Distribusi, Fungsi Manajemen Operasional, Manajemen Operasional

 PENDAHULUAN

Indonesia dikenal dengan kekayaan tumbuhan tradisional dan rempah- rempah. Kekayaan tersebut menjadikan masyarakat Indonesia mampu mengolahnyamenjadiobat tradisional yang bermanfaat untuk pencegahan maupun pengobatan. Sebagaimana tercantum dalam UUD RI Nomor 006 tahun 2013 tentang industri dan usaha obat tradisional Pada Bab I Pasal I ini yang dimaksud dengan: “Obat tradisional adalah bahan atau ramuan yang berupa bahan hewan, tumbuhan, serdian sarian, mineral, atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun digunakan untuk pengobatandan dapat diterapkan sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat.” Obat tradisional atau yang dikenal sebagai jamu tradisional merupakan salah satu warisan bangsa Indonesia yang digunakan sejak berabad-abad tahun yang lalu hingga saat ini. Pada saat ini, banyak perusahan menawarkan berbagai macam merk dan keunggulan yang dimiliki. PT Herbatama Indo Perkasa hadir untuk ikut serta menawarkan produk jamu tradisional yang menghasilkan ramuan dalam bentuk yang lebih praktis. Pengawasan mutu dilakukan pada tiap tahapan proses produksi dengan penerapan CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) dilakuan secara ketat sehingga setiap pembuatan obat benar-benar terlindungi dari kemungkinan kontaminasi silang atau pengaruh faktor lain.Agar produknya dapat didistribusikan secara merata ke seluruh Indonesia, PT. Herbatama Indo Perkasa membuka beberapa perusahaan cabang di kabupaten atau kota yang dinilai potensial termasuk di kota Jember, yangdiresmikan pada tahun 2014. Perusahaan cabang merupakan bagian atau unit dari perusahaan induk yang bertempat di lokasi lain yang bertugas untuk melaksanakan sebagian tugas perusahaan induk. Dalam hal ini, tugas PT. Herbatama Indo Perkasa Cabang Jember yaitu mendistribusikan produk ke seluruh wilayah Jember.
Sales taking order yang bertugas memasarkan produk dengan melakukan kunjungan langsung kepada pelanggan. Selama dua bulan terakhir Jumlah tenaga kerja Sales taking order tidak menentu. Hanya ada satu Sales taking order yang bertahan dari awal perusahan cabang didirikan, sementara  Sales taking order yang direkrut pada bulan Januari dan Februari kemarin mengundurkan diri setelah kurang lebih seminggu bekerja.
Kurangnya Sales taking order juga membuat putaran wilayah kunjungan outlet akan berlangsung lama sehingga jumlah produk yang didistribusikan menurun. Tidak hanya itu, dengan putaran wilayah kunjungan outlet yang lama akan menjadi peluang bagi para pesaing menerobospelanggan. Dengan keadaan yang terus seperti ini wajar jika jumlah produk yang didistribusikan mengalami penurunan. PT Herbatama Indo Perkasa Cabang Jember juga tidak merekrut Manajer operasional.
Fenomena lain terdapat pada letak ruangan yang belum optimal dan metode layanan yang digunakan masih tertinggal apabila dibandingkan dengan metode layanan yang digunakan oleh para kompetitor.
Berpijak pada fenomena diatas, terdapat beberapa hal yang menjadi permasalahan pada berjalannya kegiatan manajemen operasional. Manajemen operasional menurut James Evan dan David adalah ilmu dan seni untuk memastikan bahwa barang atau jasa diciptakan dan berhasil dikirim ke pelanggan.8 Agar manajemen operasional dapat berjalan dengan efisien dan efektif dapat diketahui dengan fungsi manajemen operasional,9 meliputi:
1. Perencanaan operasional (Operations plan)
2. Penjadwalan operasional (Operations Schedule) 3. Pengontrolan operasional (Operations Control).
Dengan demikian peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berujudul “Implementasi Fungsi Manajemen Operasional pada bidang Distribusi di PT. Herbatama Indo Perkasa Cabang Jember”.


Pembahasan

1. Implementasi
Implementasi menurut etimologi ialah pelaksanaan, penerapan dan menjalankan. Sedangkan secara terminologi, implementasi merupakan suatu pelaksanaan yang bermuara pada aktifitas, aksi, tindakan untuk mencapai tujuan kegiatan yang terencana.
Browne dan Wildavsky mengungkapkan bahwa implementasi merupakan aktivitas yang saling menyesuaikan. Definisi aktivitas yang saling menyesuaikan juga diungkapkan oleh Mclaughin Schubert juga mengungkapkan bahwa implementasi adalah sistem rekayasa. Dari pengertian-pengertian tersebut memperlihatkan bahwa implementasi merupakan sebuah pelaksanaan, penerapan, aktivitas,tindakan, aksi atau adanya mekanisme pada suatu sistem untuk mencapai suatu tujuan yang terencana.

2. Distribusi

Dalam kamus bahasa Indonesia, pengertian distribusi adalah pembagian pengiriman barang-barang kepada banyak orang atau ke beberapa tempat. Warren J. Kagean mengatakan distribusi merupakan saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari podusen ke konsumen.
Assauri juga mengatakan distribusi merupakan suatu lembaga yang memasarkan poduk yang berupa barang atau jasa dari produsen ke konsumen.29 Berdasarkan pengertian dari beberapa para ahli, peneliti menyimpulkan distribusi sebagai lembaga yang menyalurkan atau memasarkan produk dari produsen ke konsumen.

3. Manajemen Operasional

a. Pengertian Manajemen Operasional
Manajemen operasional secara harfiah terdiri dari dua kata, yaitu manajemen dan operasional. Manajemen mempunyai dua makna, yaitu manajemen sebagai posisi dan manajemen sebagai proses. Rosenberg dan Adam mengatakan sebagai posisi, manajemen memiliki arti seorang atau kelompok yang melaksanakan kajian dan rumusan keputusan yang menjadi strategi awal yang akan menguntungkan sebuah perusahaan maupun organisasi. Kemudian manajemen sebagai  proses merupakan suatu fungsi yang berhubungan pengkoordinasian, perencanaan, pergerakan, dan pengendalian serangkaian aktivitas perusaan dan organisasi. Rosenberg juga mengatakan operasional adalah tindakan atau proses tertentu yang menjadi unsur dari sejumlah kegiatan untuk menciptakan sebuah produk.

b. Pengertian Manajer Operasional
Setiap hari kita menjumpai barang atau jasa yang melimpah, semua dihasilkan dibawah pengwasan manajer operasional. Manajer operasional adalah manajer pabrik pada perusahaan industri yaitu seseorang yang bertanggungjawab di pabrik. Manajer-manajer lain yang bekerja di pabrik termasuk Manajer produksi, Manajer pengendalian persediaan dan Manajer mutu.
Manajer operasional tidak hanya bekerja pada industri manufaktur, mereka juga ada yang bekerja dalam industri jasa. Sebagai contoh disektor pemerintah ada Manajer operasional pada kantor pos, departemen kesejahteraan dan departemen perumahan, dan contoh ini hanya sebagian kecil saja. Pada indrustri jasa swasta Manajer operasional bekerja di hotel, restoran, perusahaan penerbangan dan toko ecer. Pada setiap organisasi Manajer operasional bertanggung jawab atas penyediaan barang dan pelayanan jasa.
Dengan demikian Roger G. Schroeder mendefinisikan Manajer operasional bertanggung jawab untuk menghasilkan barang atau jasa dalam organisasi. Manajer operasional mengambil keputusan yang berkenaan dengan suatu fungsi operasional dan transformasi yang digunakan.

c. Fungsi Manajemen Operasional
Apabila ingin menciptakan manajemen operasional yang efisien dan efektif, dapat dilihat dari fungsi manajemen operasional antara lain:
1) Perencanaan Operasional (Operations Plan)
Perancanaan dibagi menjadi lima kategori, yaitu kualitas (Quality), tata letak (Lay Out), lokasi (Location), metode (Metods) dan kualitas (Capacity).

a) Kapasitas (Capacity)
Kapasitas merupakan jumlah produk yang dapat dihasilkan oleh perusahaan dalam kondisi normal. Kapasitas perusahaan tergantung pada ukuran fasilitas dan jumlah karyawan. Kapasitas saat ini dan kapasitas ke depannya dapat merencanakan perencanaan jangka panjang perusahaan.

b) Tata letak (Lay Out)
Tata letak merupakan perlengkapan atau peralatan yang
menentukan apakah perusahaan dapat merespon permintaan pesanan pelanggan secara efisien dalam hal kenyamanan dan kecepatan. Perusahaan sebaiknya mengindahkan tata letak agar dapat memberikan kenyamanan bagi seluruh stakeholder perusahaan maupun orang yang ingin datang ke perusahaan.
c) Lokasi (Location)
Lokasi berpengaruh pada fleksibilitas dan efek biaya
produksi. Perencanaan lokasi menjadi sesuatu yang memberi dampak bagi perusahaan, sehingga dapat menawarkan layanan yang murah yang menjadikan keunggulan dari pesaing.
d) Metode (Metods)
Metode merupakan kegiatan mempercepat layanan
dengan cara menghilangkan langkah yang tidak dibutuhkan. Salah satu metode layanan yang diperlukan pada masa kini adalah menggunakan layanan secara online sehingga dapat diproses secara cepat
e) Kualitas(Quality)
Kualitas merupakan karakteristik produk atau jasa
dapat menanggung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang tersirat atau yang telah dinyatakan. Perencanaan kualitas mempersiapkan karyawan meningkatkan metode atau
produk perusahaan.

2) Penjadwalan Operasional (Operations Schedule)
Manajer mengembangkan jadwal atau daftar untuk menghasilkan dan memakai sumber daya produksi. Penjadwalan menunjukkan produk apa yang akan diproduksi, kapan suatu proses produksi akan dilakukan, dan sumber daya yang digunakan. Dalam penjadwalan manajer harus mempertimbangkan biaya dan efisiensi. Menurut Ronald Ebert dan Ricky W. Griffin semua organisasi menggunakan 4 sumber daya dari lingkungan organisasi diantaranya sumber daya finansial, sitem informasi, fisik dan manusia.

3) Pengawasan Operasional (Operations Control)
Pada perencanaan jangka panjang telah ada penjadwalan
yang disusun, pengontrolan operasional dibutuhkan oleh manajer untuk memonitor kinerja dengan membandingkan perencanaan secara rinci. Ketika jadwal tidak terpenuhi, maka Manajer harus mengambil tindakan korektif. Follow up merupakan tindakan memeriksa untuk memastikan keputusan produksi sedang dilaksanakan, ini adalah kunci dan berjalannya kendali operasi. Pengawasan operasional menyangkut manajemen material dan pengendalian mutu.

d. Barang dan Jasa dalam Manajemen Operasi

Kegiatan operasional berada diberbagai organisasi. Dalam sebuah perusahaan manufaktur, kegiatan operasional yang mengasilkan barang jelas dapat terlihat. Barang yang dihasilkan merupakan barang- barang yang berwujud, seperti pakaian, kendaraan, atau televisi. Istilah produksi sering kali dikaitkan dengan pabrik, lini perakitan maupun mesin, karena umumnya metode dan teknik manajemen operasional digunakan untuk kegiatan perakitan atau mengoperasikan pabrik.
Dalam perusahaan bidang jasa, fungsi produksi memang tidak terlihat nyata, misalnya perusahaan penerbangan, kegiatan bank, atau lembaga pendidikan. Produk yang dihasilkan memang bukan dalam sesuatu yang dapat dilihat, tetapi dalam bentuk kredit yang diproses, ilmu yang diajarkan atau pengangkutan barang atau manusia ke suatu tempat tujuan.

e. Tujuan Manajemen Operasional

 Tujuan manajemen operasional ada lima, yaitu sebai berikut:
1) Mengarahkan perusahaan atau organisasi untuk menghasilkan produk
atau jasa yang sesuai dengan keinginan pasar.
2) Mengarahkan perusahaan atau organisasi untuk menghasilkan produk atau jasa yang efisien.
3) Mengarahkan perusahaan atau organisasi untuk menghasilkan manfaat yang besar atau nilai tambah.
4) Mengarahkan perusahaan atau organisasi untuk menjadi pemenang dalam sebuah persaingan.
5) Mengarahkan perusahaan atau organisasi agar produk atau jasa diminati oleh konsumen.

4. Implementasi Fungsi Manajemen Operasional pada Jasa Distribusi di PT. Herbatama Indo Perkasa Cabang Jember

Dibagi menjadi tiga, yaitu perencanaan operasional, penjadwalan operasional dan pengawasan operasional.

a. Perencanan operasional (operations plan)

Perencanan dalam fungsi manajemen operasional memang dilaksanakan di PT. Herbatama Indo Perkasa cabang Jember. Perencanaan dilakukan agar tujuan dapat tercapai dan cepat selesai. Hal ini diungkapkan oleh Bapak Hendi Ishak:
“Ya tidak hanya dalam manajemen operasional saja mas, perencanaan itukan penting untuk apapun kegiatan yang akan kita lakukan. Rencana yang disusun dengan baik akan menghasilkan tujuan yang kita inginkan. Perencanaan itu ibarat panduan. Jadi kalau kita tidak mempunyai panduan kita akan bingung ke depannya, sehingga kegiatan yang akan kita lakukan tidak akan cepat selesai.”

Perencanaan operasional dibagi menjadi lima, yaitu kapasitas, lokasi, tata letak, metode, dan layanan.

1) Kapasitas (Kapacity)
Kapasitas mobil yang digunakan untuk pengiriman pesanan sebanyak 40-50 karton yang ditujukan ke Mitra dan outlet. Kapasitas pengiriman pesanan outlet sebanyak 10-20 karton dalam satu kali pemberangkatan. Sedangkan Mitra sebanyak 40 karton. Satu Mitra hanya melakukan satu kali pemesanan dalam satu bulan. Hal ini didukung oleh pernyataan Bapak Riko Ferdiansyah selaku Supir.

2) Lokasi
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh penulis PT. Herbatama Indo Perkasa Cabang Jember menjadikan lokasi sebagai pusat kegiatan bisnis. Lokasi yang tepat untuk dijadikan bisnis adalah lokasi yang strategis. Dengan lokasi yang strategis dapat mempermudah stakeholder perusahaan, klien atau pelanggan yang mempunyai kepentingan untuk mendatangi perusahaan. Lokasi yang startegis juga dapat mempercepat penyebaran informasi perusahaan serta meminimalisir biaya operasional.

3) Tata Letak (Lay out)
Perencanaan tata letak yang dimaksud PT. Herbatama Indo
Perkasa Cabang Jember diantaranya perencanaan tata letak membagikan informasi kepada karyawan, tata letak parkir dan tata letak ruangan. Perencanaan tata letak dalam membagikan informasi kepada karyawan dimulai dari memberi informasi detail tentang penerimaan pesanan, menyiapkan pesanan, mengirimkan pesanan, hingga laporan pembayaran. Perencanaan tata letak dalam membagikan informasi kepada karyawan dapat dilihat dari sejauh mana karyawan melakukan kegiatan layanan. Penerimaan pesanan dapat melalui Supervisor, Sales taking order dan Administrasi Keuangan dan umum.

4) Kualitas (Quality)
Perencanaan kualitas yang dimaksud adalah kualitas layanan.
Kualitas layanan kepada pelanggan menjadi sebuah keunggulan bagi PT. Herbatama Indo Perkasa Cabang Jember. Layanan yang cepat membuat pengiriman pesanan menjadi tepat waktu dan keterlambatan pengiriman pesanan dapat terkontrol. Hal ini didukung oleh pernyataan Bapak Imam subagio selaku Sales taking order:

“Data pelanggan atau outlet itu harus valid menggunakan foto, ktp dan foto si pemilik outlet itu sekarang, biar Supir tidak bingung dan pengiriman bisa gampang dan cepat sampe tujuan.”

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Bapak Riko Ferdiansyah selaku Supir:

“Kalau pengiriman ya? Saya usaha ngirim cepat tidak lebih dari tanggal yang dijanjikan. Andai telat paling yah cuma telat beberapa jam ngunu ae. Misal janjinya jam 1 siang tapi ternyata ngga bisa tepat waktu soale ada kendala, saya WA pelanggan dulu, saya minta maaf kalau ngirimnya mundur berapa jam gitu. Jadi saya ga bisa pulang dulu sampai semua roduk sudah dikirim. Tapi, sejauh ini jarang saya ngirim telat. Cuma berapa kali, bisa diitung jari.”

Apabila terjadi kerusakan produk karena kesalahan Supir. Supir dengan cepat memberi konfirmasi kepada pelanggan. Ganti rugi kerusakan produk sepenuhnya dibebankan kepada Supir, dalam hal ini membuat Supir menjadi lebih hati-hati dan bertanggung jawab untuk ke depannya. Hal ini didukung oleh pernyatan Bapak Hendi Ishak selaku Supervisor:

“Misal ada kerusakan produk karena kelalaian Supir,5maka dengan cepat kita akan mengganti produk dengan yang baru, yang tentunya biaya kerusakan akan ditanggung Supir.”

5) Metode (Method)
Metode yang dimaksud pada PT. Herbatama Indo Perkasa Cabang Jember adalah metode dalam menanyakan informasi pengiriman pesanan dan informasi perusahaan. Metode yang digunakan adalah metode layanan berbasis teknologi dan manual.
Dalam menanyakan informasi pengiriman pesanan menggunakan metode berbasis teknologi dengan cara pelanggan menghubungi perusahaan atau Supir secara langsung melalui aplikasi whatsApp atau SMS (Short Message Service).

Dalam membagikan informasi perusahaan dilakukan dengan menggunakan metode manual dengan cara pengenalan produk melalui promosi dalam kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat, pemasangan banner dan membagikan stiker.

b. Penjadwalan operasional (operations schedule)

Pada awal mula perusahan cabang didirikan Supervisor telah menyusun jadwal operasional. Dengan adanya penjadwalan operasional, urutan kegiatan menjadi lebih terstruktur sehingga dapat mempermudah karyawan melaksanakan tugasnya.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan mengenai Implementasi fungsi manajemen operasional PT. Herbatama Indo Perkasa Cabang Jember, kesimpulannya adalah sebagai berikut:
1. Implementasi Fungsi Manajemen Operasional pada Jasa Distribusi di PT. Herbatama Indo Perkasa Cabang Jember
Implementasi fungsi manajemen operasional memang benar dilaksanakan di PT. Herbatama Indo Perkasa Cabang Jember. Fungsi manajemen operasional ada tiga, yaitu perencanaan operasional (operations plan), penjadwalan operasional (operations schedule) dan pengawasan operasional (operations control). Dengan mengimplementaskan fungsi manajemen operasional dapat menciptakan manajemen operasional yang efisien dan efektif.
2. Faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi Fungsi Manajemen Operasional pada Jasa Distribusi di PT. Herbatama Indo Perkasa Cabang Jember
Faktor penghambat terletak pada kurangnya Sumber Daya Manusia, keterbatasan transportasi, metode yang bersifat manual dan tata letak ruangan dengan jumlah terbatas. Sedangkan faktor pendukungnya adalah adanya tidak lanjut dari para Stakeholder perusahaan untuk saling bahu membahu dalam mewujudkan fungsi manajemen operasional yang
efektif dan efisien.

Saran

1. Untuk PT. Herbatama Indo Perkasa Cabang Jember, hendaknya memperbaharui pengunaan metode layanan menjadi lebih modern dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yang pada saat ini seperti aplikasi kemoodi driver untuk memantau informasi pengantaran pesanan dan menggunakan website, aplikasi facebook, instagram atau aplikasi kekinian lainnya agar informasi dapat diserap oleh masyarakat luas. Perusahaan cabang dapat memanfaatkan website dan kedua aplikasi tersebut dengan mengadakan give away atau melakukan endorsement dengan bantuan Selebgram, menyediakan formulir kepuasan pelanggan untuk mengetahui harapan dan kebutuhan pelanggan terhadap layanan, menggunakan aplikasi barcode untuk mendata keluar masuk dan mengontrol persediaan stok barang sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama.

2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan mampu meneliti secara mendalam masalah yang relevan karena masih banyak kegiatan di luar penelitian ini yang berhubungan dengan fungsi manajemen operasional.

DAFTAR PUSTAKA

Agama, Departemen Republik Indonesia. Al-Quran dan terjemahan. (Bandung: Marwah. 2021).
Anggraini, Anggie. “Kehidupan Pedagang Jamu Gendong di Kota Pekanbaru”. JOM FISIP Universitas Riau, no. 2. (2015).
Ambarwati, Rita Sukmono dan Supardi. Manajemen Operasional dan Implementasi dalam Industri. (Sidoarjo: Umsida. 2020).
Christianti, Valentina Santoso. “Analisis Fungsi Manajemen Operasional pada PT. Puyuh Plastic” AGORA.” no. 1. (2017).
Dyah, Lusiana Anggraini. 2018. “Manajemen Operasional dan Diversifikasi Produk dalam Pengembangan Perusahaan pada CV. Maju Jaya di Blitar.” Skripsi. IAIN Tulunggagung.
Ebert, Ronald dan Griffin W. Ricky. Bisnis: Edisi ke Enam. Terjemah oleh Rd. Soemanagara. (Jakarta: Erlangga. 2016).
Fendy, Ivan Hedianto. “Analisa Fungsi Manajemen Operasional PT. Cahaya Baru Abadi Jaya.” (Skripsi.: Universitas Kristen Petra. Surabaya. 2018).
Fithra, Herman. Model Transportasi Barang. (Lhoukseumawe: Unimal Press. 2018).
Gede, Arya Rumiana. “Analisis Turunnya Omset Penjualan Usaha Pengrajin Perak di Desa Nagasepaha Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng.” JPPE, no. 2. 4. (2016).
Griffin, Ricky W. Manajemen: Jilid 2 Edisi 7. (Jakarta: Erlangga. 2004).
Haming, Murdifin dan Mahfud Nurnajamuddin. Manajemen Produksi Moderen
Koperasi Manufaktur dan Jasa. (Jakarta: PT. Bumi Aksara. 2007).
Herjanto, Eddy. Manajemen Operasi. (Jakarta: Grasindo. 2017).
Irfan, Taufiq Nugroho.“Implementasi Manajemen Operasional dalam Meningkatkan Kinerja di BMT Pahlawan dan BMT Istiqomah Tulungagung.” (Skripsi. IAIN Tulungagung. 2019).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun