Mohon tunggu...
Nia Perdhani
Nia Perdhani Mohon Tunggu... -

ibu rumah tangga saja lah,,,

Selanjutnya

Tutup

Money

Apakah Presiden Saya Sudah Gila?

29 Juni 2015   16:53 Diperbarui: 29 Juni 2015   18:31 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Point ke-7 menyebutkan tentang:

Perjanjian kemitraan strategis dalam pengembangan dan PENYEDIAAN LISTRIK UNTUK KAWASAN INDUSTRI MEDAN, Sumatera Utara, sebesar 2 x 150 MW. Total nilai investasi yang ditandatangani PT. PLN (Persero) dan PT. Kawasan Industri Medan (Persero) dengan PT. Mabar Elektrindo dari China tersebut mencapai US$500 juta. Keseluruhan investasi datang dari China dalam bentuk dolar AS.

Apa artinya?? Silahkan imajinasikan sendiri. Karena Mbak Nanik tidak menyebutkan proyek apa, siapa yang bicara, saya pun bebas berimajinasi toh??

-----------------------------------------------
KESIMPULAN
(Kesimpulan ini bersifat : opini pribadi, bisa banget salah. Daku mah apa tuh... frown emotikon )

1. Saya tidak percaya ada perjanjian semacam IMPOR 10 JUTA PEKERJA CHINA diteken oleh kepala negara saya. Kalo iya, itu bodoh dan memalukan sekali.

2. Tapi saya percaya masuknya tenaga kerja asing kelas pekerja kasar secara besar-besaran (bukan hanya China, india punya kans yang sama besar) melalui proyek-proyek konstruksi yang menggunakan skema TURN KEY PROJECT bisa saja terjadi.

3. Apakah ini terjadi baru sejak era Jokowi?? Tidak. Apakah kalau presidennya bukan Jokowi bisa tidak terjadi? Bisa kalau presiden itu seberani Ahmad Dinejad, berani diembargo, berani mengembangkan nuklir sendiri, lalu keluar dari seluruh keanggotaan perdagangan bebas yang sudah ditandatangani dari jaman jebat.

4. Indonesia sudah meratifikasi perjanjian ACFTA (Asean-China Free Trade Assosiation) sejak tahun 2004 (Keppres no 4, November 2004) saat pemerintahan dipegang oleh Bu Mega *catet ya, bu Mega. Dan Mulai resmi dijalankan pada tahun 2010 saat masa pemerintahan SBY.

5. Berhubung sudah diratifikasi, China sebagai negara yang memiliki kepentingan paling besar akan terus menerus mendesak negara-negara ASEAN anggota ACFTA untuk mengimplementasikannya. Dari dulu, sudah sama kita tahu jika perjanjian perdagangan bebas selalu menempatkan negara maju jauh lebih memperoleh banyak keuntungan dari negara yang kalah maju. Tapi negara yang tidak mau menandatangani kesepakatan perdagangan bebas pasti akan selalu didesak dan digencet-gencet, dipaksa untuk meratifikasi.

6. Bukan hanya barang yang akan banjir bandang masuk ke Indonesia, tapi juga jasa dan tenaga kerja. Semua akan meringsek masuk, bukan hanya ke Indonesia tapi ke semua negara yang lemah pondasi produksi dalam negerinya.

SELAMAT DATANG DI DUNIA BARU NEO-LIBERALISME!

JADI APAKAH PRESIDEN SAYA BENAR-BENAR GILA? Sulit menjawabnya. Saya takut disomasi. Hehe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun