Ooh... kamu orang komunikasi ya? Pasti bawel ....
Oh... kamu anak komunikasi ya? Pasti jago ngomong... pasti gak bisa diem ....
Oh... kamu kuliahnya jurusan Ilmu Komunikasi? Bisa bahasa apa aja?
Eh, kamu dari prodi Ilmu Komunikasi? Keren dong ya ....
Berbagai pertanyaan dan pernyataan tembakan seperti diatas pernah dilemparkan kepada saya. Banyak orang yang berasumsi/beranggapan demikian, mengidentitaskan bahwa orang komunikasi adalah orang yang suka atau bahkan banyak bicara.
Apakah benar demikian?
Sebelum membahas lebih lanjut seputar Ilmu Komunikasi, terlebih dahulu saya ingin berbagi sedikit pengalaman saya sebagai mahasiswi prodi Ilmu Komunikasi yang saat ini baru memasuki semester dua. Alhamdulillah, sekarang saya berstatus sebagai mahasiswi program studi Ilmu Komunikasi di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.Â
Sejujurnya, sebelumnya saya tidak pernah menyangka akan menjadi seorang mahasiswi Ilmu Komunikasi yang berkuliah di salah satu PTN Islam ternama di Indonesia. Karena di UIN Sunan Kalijaga sendiri, saat ini prodi Ilmu Komunikasi termasuk ke dalam rumpun soshum, yaitu Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora atau lebih dikenal dengan singkatan FISHUM.Â
Sedangkan saya sendiri adalah lulusan dari Madrasah 'Aliyah Negeri dengan jurusan IPA. Yap! Siapa sangka, anak sains bisa masuk ke rumpun sosial dengan jalur SNMPTN. By the way, awalnya Ilmu Komunkasi bukanlah tujuan/pilhan pertama saya.Â
Pada saat pendaftaran mahasiswa baru tahun 2020, saya sangat ambis untuk bisa masuk di program studi Sastra dan Bahasa Arab. Jadi, pada tahun 2020 kemarin, saya mencoba mendaftar di jalur SNMPTN dan SPAN.
Seingat saya, saat itu antara SPAN dan SNMPTN waktu pendaftarannya lebih dulu dibuka untuk jalur SPAN. Jadi, waktu itu saya bisa memilih 4 jurusan di 2 PTN Islam yang berbeda.Â