Tujuan Pembelajaran Khusus:
1.Guru dapat membuat program yang memfasilitasi kepemimpinan murid berdasarkan tahapan model prakarsa perubahan dengan alur BAGJA.
2.Guru dapat mengimplementasikan program yang memfasilitasi kepemimpinan murid berdasarkan alur BAGJA pada mata pelajaran yang diampu.
3.Guru mendokumentasikan pelaksanaan tahapan yang telah dijalankan tersebut.
4.Guru mengupload tugas aksi nyatanya
Pada tahapan ini, Bapak/Ibu Guru:
Sekarang saatnya Anda mengimplementasikan pemahaman Anda terkait program yang memfasilitasi kepemimpinan murid (student agency) dengan mempertimbangkan suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership). Dengan langkah sebagai berikut:
1.Buatlah program yang memfasilitasi kepemimpinan murid berdasarkan tahapan model prakarsa perubahan dengan alur BAGJA (Buka kembali modul 1 dan tahapan BAGJA di modul 1. Lampiran Tahapan BAGJA).
2.Lakukan aksi nyata di kelas berdasarkan program yang Anda buat dengan mempertimbangkan suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership).
3.Dokumentasikanlah setiap tahapan yang dilaksanakan.
4.Buatlah dokumentasi sederhana berupa Vlog/ Foto/ Audio/ Tulisan sederhana/ PPT yang menunjukan aksi nyata Anda.
Nama Program: SPASI, SMAN 1 Padalarang ber-Literasi
Tahapan BAGJA:Â
1. B (Buat Pertanyaan)
 - Apa yang menjadi kendala literasi sekolah    kurang diminati siswa?
 - Apa yang harus dilakukan siswa untuk meningkatkan literasi?
 - Mengapa kemampuan literasi dianggap penting dan harus dimiliki oleh siswa?
2. A (Ambil Pelajaran)
  a. Refleksi Pengalaman Sebelumnya
    - Mengidentifikasi kegiatan literasi sekolah  sebelumnya berjalan dengan lancar atau ada kendala.
    - Mengumpulkan umpan balik dari siswa tentang pengalaman mereka mengikuti kegiatan literasi sekolah.
b. Pembelajaran dari Pengalaman
  - Menyadari pentingnya keterlibatan siswa dalam setiap kegiatan literasi sekolah.
  - Memahami bahwa dukungan dari komunitas sekolah sangat penting untuk keberlangsungan kegiatan literasi sekolah yang sudah berjalan hampir satu dekade.
3. G (Gali Mimpi)
  - Mengadakan sesi berbagi (sharing session) dari guru mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk menggali ide-ide tentang bagaimana mengimplementasikan kegiatan literasi sekolah menjadi kebiasaan positif dalam keseharian siswa.
  - Mengidentifikasi tujuan kegiatan literasi sekolah (SPASI) sebagai salah satu dari lima kegiatan pembiasaan positif di sekolah.
  - Siswa bermimpi menjadi Duta Literasi Sekolah atau Duta Bahasa mulai dari antarkelas, antarsekolah, hingga tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi, dan Nasional.
  - Siswa ingin mengadakan program literasi sekolah secara rutin dan efektif.
4. J (Jabarkan Rencana)
   a. Rencana Aksi
    - Pembentukan Tim: Membentuk tim literasi sekolah yang terdiri dari siswa, guru, dan tenaga kependidikan.
    - Pembagian Tugas: Menentukan peran dan tanggung jawab siswa, guru, dan tenaga kependidikan.
  - Jadwal Kegiatan: Menyusun jadwal kegiatan literasi sekolah.
  - Sumber daya: Mengidentifikasi dan mengalokasikan sumber daya yang dibutuhkan seperti buku-buku berbagai genre, sarana literasi digital, dan tempat yang nyaman untuk berliterasi.
b. Kegiatan Utama
  - Melaksanakan literasi setiap hari Selasa yang dimulai pukul 0 (nol) jam pelajaran selama 45 menit atau dimulai pukul 06.45-07.30 WIB.
  - Membuat resume atau sinopsis dari buku yang telah dibacanya.
  - Hasil dari resume atau sinopis tersebut dilaporkan kepada guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam bentuk fish bone literasi, mind mapping, pohon literasi di setiap kelas, atau bentuk lainnya sesuai kesepakatam kelas dengan guru mata pelajaran tersebut.
  - Pada Bulan Bahasa yang diperingati setiap Oktober, dilaksanakan gebyar literasi.
5. A (Atur Eksekusi)
  - Melaksanakan kegiatan literasi sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan pihak sekolah.
  - Seluruh siswa terlibat aktif dam kegiatan literasi sekolah.
   - Seluruh siswa melaporkan hasil jurnal literasinya kepada guru mata pelajaran Bahasa Indonesia.
   - Guru melakukan evaluasi terhadap pembiasaan positif tersebut.
   - Melaksanakan umpan balik dari siswa, guru, dan tenaga kependidikan untuk perbaikan lebih lanjut tentang kegiatan literasi ini.
Kesimpulan
Dengan melaksanakan satu dari lima pembiasaan positif ini, yaitu kegiatan SPASI, atau SMAN 1 Padalarang ber-Literasi, dan mengikuti tahapan BAGJA, dapat memfasilitasi kepemimpinan murid dengan memberikan mereka suara (voice) dalam perencanaan, pilihan (choice) dalam pelaksanaan, dan kepemilikan (ownership) atas hasil proyek pelaksanaan kegiatan literasi. Program ini turut mendukung Gerakan Literasi Sekolah yang diluncurkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada Agustus 2015.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H