Mohon tunggu...
Siti Kurniati
Siti Kurniati Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar

menulis, merupakan generasi qurani

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pentigraf: Tilang

20 Januari 2024   20:11 Diperbarui: 20 Januari 2024   20:25 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rasa jemawa menyeruak dalam hatiku. Bagaimana tidak? Aku, Tobias, berhasil mematahkan kejemawaan puncak es Sang Bintang Dance di sekolahku. Tak bisa kulukiskan dengan kata-kata saat dia mengiyakan ajakan nge-date pertama pada sabtu sore. 

Dengan semringah, aku jemput Sang Bintang Dance ke rumahnya. Begitu dia keluar menghampiriku, mataku terpukau tak berkedip menikmati kecantikannya. Decak kagum mengalir dari bibirku. Melajulah kami menyusuri jalanan kota dengan moge  kebanggaanku. Sepanjang jalan hatiku berseri.  Berhasil memetik cintanya yang diimpikan kaum adam. Dan akulah juaranya. Namun ada yang kulupa. Aku memakai helm sementara dia tidak. Tapi tak apalah, aku bahagia wajah cantiknya dilirik semua orang.

"Hallo, kawan! Siapakah bidadari yang kau bonceng saat ini? Sudah tak pakai helm, identitas diri tak ada,  mengundang kami untuk segera mengamankan moge ini di kantor kami. Mariii. 

Permata Cimahi, 20 Jan 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun