Rasa jemawa menyeruak dalam hatiku. Bagaimana tidak? Aku, Tobias, berhasil mematahkan kejemawaan puncak es Sang Bintang Dance di sekolahku. Tak bisa kulukiskan dengan kata-kata saat dia mengiyakan ajakan nge-date pertama pada sabtu sore.Â
Dengan semringah, aku jemput Sang Bintang Dance ke rumahnya. Begitu dia keluar menghampiriku, mataku terpukau tak berkedip menikmati kecantikannya. Decak kagum mengalir dari bibirku. Melajulah kami menyusuri jalanan kota dengan moge  kebanggaanku. Sepanjang jalan hatiku berseri.  Berhasil memetik cintanya yang diimpikan kaum adam. Dan akulah juaranya. Namun ada yang kulupa. Aku memakai helm sementara dia tidak. Tapi tak apalah, aku bahagia wajah cantiknya dilirik semua orang.
"Hallo, kawan! Siapakah bidadari yang kau bonceng saat ini? Sudah tak pakai helm, identitas diri tak ada,  mengundang kami untuk segera mengamankan moge ini di kantor kami. Mariii.Â
Permata Cimahi, 20 Jan 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H