Kususuri jalan berbatu dan berkerikil ini. Hari belum terlalu senja, tapi suasana sunyi, malah terlalu sunyi. Angin mendesah lembut membuat dedaunan nampak malu bergoyang. Jalanku sengaja pelan karena menghindari bebatuan dan kerikil. Lumayan sakit pada telapak kaki padahal terhalang tapak sepatu. Memilih ke pinggir kiri, lalu menyeberang, dan balik lagi mencari jalan yang tak ada batu dan kerikil itu. Aman.Â
Tak terasa kakiku sudah berada di pinggir jalan raya. Kendaraan berlalu lalang sore hari acap kali padat dan melaju kencang seakan berebutan ingin menjadi juara satu tiba di rumah.Â
"Ibuuu, hati-hati. Tengok kanan kiri ya. Baca doa sebelum menyeberang. Hati-hati Ibuuu. Hati-hati yaaa. Dadah Ibuuu," teriak lantang seorang anak laki-laki berseragam TK mengingatkanku, saat akan menyeberang jalan sambil melambailkan tangannya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!