Mohon tunggu...
Siti Kurniati
Siti Kurniati Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar

menulis, merupakan generasi qurani

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ice Breaking, Sarana Memfokuskan Diri

6 Agustus 2023   00:13 Diperbarui: 6 Agustus 2023   05:47 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Ada nuansa hangat dan penuh keakraban saat kumpul rutin dengan para anggota ekstrakurikuler School Press Centre (SPC), ekstrakurikuler jurnalistiknya SMAN 1 Padalarang, Kabupaten Bandung Barat pada Jumat, 4 Agustus kemarin.

Kumpul rutin yang dilaksanakan seusai KBM terakhir ini dihadiri wajah-wajah baru kelas X, yang merupakan siswa terpilih pada penerimaan siswa baru tahun ajaran 2023/2024. Juga dihadiri wajah-wajah baru kelas XI yang tahun ini bergabung dengan SPC.

Dan anggota kelas XII, semringah menyambut kehadiran adik-adik kelas yang antusias bergabung dengan ekskul ini.

Sebenarnya, pertemuan kali ini merupakan pertemuan kedua. Pertemuan pertamanya sudah dilaksanakan pada Jumat terakhir Juli yang diisi dengan perkenalan pembina, tim SPC kelas XII, anggota baru kelas X dan XI, serta selayang pandang SPC yang sudah hadir mewarnai ekskul yang ada di sekolah kami.

Kegiatan yang kami lakukan pada pertemuan kedua ini adalah menghadirkan dua buah game (pesan berantai cara memakai celana panjang dan menggambar sesuatu di punggung seseorang dengan media kertas A4 juga spidol warna-warni) yang kami tiru dari media sosial dan dimodifikasi ala-ala kami.

dok. spc_saval
dok. spc_saval


Game ini tentu saja untuk para anggota baru yang hadir hari itu, 21 orang. Mereka dibagi ke dalam dua tim yang bertugas sebagai pemain dan yang mendokumentasikan (memfoto, memvideokan, mewawancarai, menyusun laporan/mereportasekan kegiatan). Sementara kelas XII bertindak sebagai mentor.

Tim pemain harus fokus pada instruksi kakak mentor, dan tim dokumentasi harus fokus pada objek yang akan difoto, divideo, diwawancarai, dan hasil akhirnya adalah direportasekan ke publik.

Tujuan dari kedua game ini adalah untuk memusatkan perhatian mereka terhadap gerakan yang diperintahkan oleh salah seorang mentor, Devarasya Rizky, kepada peserta pertama dan melanjutkan kepada peserta berikutnya sampai dengan selesai. Ujung tombak dalam game ini adalah pemain kedua sampai dengan terakhir yang akan diwawancarai oleh tim reporter.

Kemudian, kegiatan diliput oleh tim dokumentasi (fotografer, kamerawan, dan tim reporter) yang selanjutnya akan direportasekan di media cetak dan/atau elektronik.

Mentor yang mendampingi fotografi dan videografi, Febi Ardian, M. Ikhsan, dan M. Azka. Sedangkan mentor penyusunan reportase, Syifa Isnaini Purnomo, Devarasya Rizki, dan Agnia Nursalima.

Keseruan, kehebohan, dan gelak spontan terlontar dari para peserta. Antara harap-harap cemas, serius ingin fokus, bingung, malu-malu, dan berbagai ekspresi mewarnai game ini.

Selesai game pertama, dilanjutkan dengan game kedua. Kedua game sama-sama seru dan heboh. Dan tak kalah hebohnya adalah para tim dokumentasi dari kedua tim. Meskipun mereka terbiasa mendokumentasikan hal-hal yang ada di sekitarnya dengan kamera hand phone, tetapi saat ditugasi game ini, nampak nervous menyelimutinya. Apa pasal? Karena mereka dituntut untuk  membidik angle yang tepat baik foto maupun video. Sementara dari tim reporter, hal yang dicemaskan adalah bingung apa yang harus dituliskan, dan belum fasih dalam mewawancarai seseorang/narasumber.

Game berakhir. Kegiatan selanjutnya adalah me-review kegiatan tersebut. Tim fotografi dan videografi berkumpul bersama Febi Ardian, M. Ikhsan, dan M. Azka untuk diajak berdiskusi seputar membidik angle yang tepat untuk foto dan video. Ketiga siswa kelas XII tersebut sudah terbiasa meliput kegiatan sekolah maupun kegiatan di luar sekolah.

dok. spc_saval
dok. spc_saval


Sementara tim reporter-reportase berdiskusi bersama saya sebagai pembina, Devarasya, Syifa, dan Agnia. Dan untuk sebuah tulisan yang akan dipublikasikan di media sosial, kami pun masih akan terus mengasah kemampuan kami agar dunia literasi SMAN 1 Padalarang semakin rapi, apik, dan akurat.

dok. spc_saval
dok. spc_saval

Hasil akhir dari ice breaking ini adalah belajar fokus pada sebuah hal agar didapat hasil yang tepat, baik foto, video, maupun tulisan-tulisan bukan hanya reportase saja, melainkan berbagai jenis tulisan yang lainnya. Apabila kita fokus, goal kita adalah kebenaran dan kemenangan.

dok. spc_saval
dok. spc_saval


Kami akan sama-sama belajar, tentang dunia ekstrakurikuler jurnalistik sebagai bagian dari sebuah ikhtiar, mendongkrak literasi para siswa di sekolah kami.

Akhirul kata, spc.official_ SUKSES, Suara Kreativitas Seni dan Edukasi Siswa SMAN 1 Padalarang semakin sukses.

Wallahualam bissawab.

Padalarang, 5 Agustus 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun