Mohon tunggu...
Nia Nurpadila
Nia Nurpadila Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hobi saya memasak,kepribadian saya cenderung lebih ke ceria

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial Emosional

18 Januari 2025   09:22 Diperbarui: 18 Januari 2025   09:22 3
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan sosial emosional merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia yang memengaruhi cara seseorang berinteraksi dengan orang lain, mengelola perasaan, serta menjalani kehidupan sehari-hari. Proses ini dimulai sejak usia dini dan berlanjut sepanjang hidup. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial emosional sangat kompleks dan saling berhubungan, mencakup berbagai aspek mulai dari keluarga, lingkungan sosial, hingga faktor biologis. Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai faktor yang menentukan perkembangan sosial emosional seseorang.

1. Keluarga: Pondasi Utama dalam Pembentukan Sosial Emosional

Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama yang berperan dalam perkembangan sosial emosional anak. Orang tua, sebagai pengasuh utama, memiliki peran besar dalam pembentukan pola emosional anak. Pola asuh yang diterapkan oleh orang tua, apakah itu penuh kasih sayang, perhatian, dan pengawasan, sangat memengaruhi bagaimana anak mengelola emosinya dan membangun keterampilan sosial mereka.
Anak yang tumbuh dalam keluarga yang mendukung, dengan komunikasi terbuka dan hubungan yang penuh kasih, cenderung mengembangkan keterampilan sosial emosional yang lebih baik. Sebaliknya, anak yang mengalami pengabaian atau kekerasan dalam keluarga sering kali mengalami kesulitan dalam mengelola perasaan dan hubungan sosial, bahkan berisiko mengembangkan gangguan emosional.
Selain itu, hubungan antara anggota keluarga juga memberikan dampak besar pada perkembangan sosial emosional anak.

2. Lingkungan Sosial: Teman Sebaya dan Sekolah

Lingkungan sosial, terutama interaksi dengan teman sebaya, memainkan peran penting dalam perkembangan sosial emosional. Teman sebaya memberikan ruang bagi anak untuk belajar berbagi, bekerja sama, dan mengelola konflik. Di sinilah anak mulai memahami perbedaan pendapat, belajar memberi dan menerima, serta mengembangkan empati terhadap perasaan orang lain.Sekolah juga menjadi tempat yang sangat penting dalam membentuk keterampilan sosial emosional anak. Di sekolah, anak tidak hanya belajar pelajaran akademis tetapi juga berinteraksi dengan teman-teman sekelas, guru, dan staf lainnya.

3. Budaya: Nilai dan Norma yang Mempengaruhi Emosi

Budaya memiliki peran penting dalam membentuk cara seseorang mengungkapkan dan mengelola emosinya. Setiap budaya memiliki nilai dan norma yang berbeda terkait dengan bagaimana seseorang harus bersikap dalam situasi sosial tertentu. Misalnya, dalam beberapa budaya, kontrol emosi sangat dihargai dan dianggap sebagai tanda kedewasaan, sementara dalam budaya lain, ekspresi emosional yang lebih terbuka dianggap lebih alami dan diterima.

4. Kepribadian dan Temperamen

Setiap individu memiliki temperamen atau kecenderungan bawaan yang memengaruhi cara mereka berinteraksi dengan dunia sekitar. Beberapa anak mungkin lebih mudah beradaptasi dalam situasi sosial, sementara yang lain mungkin lebih pemalu atau cemas. Perbedaan temperamen ini mempengaruhi bagaimana seseorang mengelola perasaan dan berinteraksi dengan orang lain.

5. Pengalaman Hidup: Trauma, Stres, dan Pengaruh Positif

Pengalaman hidup yang dialami seseorang, baik yang positif maupun negatif, memainkan peran besar dalam perkembangan sosial emosional. Pengalaman trauma atau stres, seperti kehilangan orang yang tercinta, kekerasan, atau perundungan, dapat berdampak buruk pada kemampuan seseorang untuk mengelola emosi dan membangun hubungan yang sehat. Anak-anak yang mengalami trauma atau stres berat sering kali kesulitan dalam mengekspresikan perasaan mereka, merasa terisolasi, atau mengembangkan kecemasan sosial.
Namun, pengalaman positif juga memiliki dampak yang sangat baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun