Mohon tunggu...
Nia nurhidayah
Nia nurhidayah Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Jika jatuh karena manusia, maka bangkitlah karena Allah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Titip Rindu untuk Ayah

14 Maret 2020   09:30 Diperbarui: 14 Maret 2020   09:27 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ayah entah berapa banyak air keringat mu yang telah kau tuang untuk menghidupi ku. Maafkan putrimu yang selalu lalai dari pengawasan mu. 

Kini 20 tahun sudah kau besar kan ku 

Ribuan harapan yang telah kau tunggu

Ayah do'a kan putri kecilmu.

Entah sampai kapan kau anggap aku seperti anak usia dini yang tak ingin dimiliki orang lain selain diri mu. 

Ayah kutuang rasa rindu lewat do'aku meski kau tak lagi berada di sisi ku

Ayah lewat do'a ku titip kan rindu untuk diri mu

Akan kah kelak aku memiliki orang seperti mu. Yang rela pergi pagi hingga petang untuk menghidupi keluarga mu. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun