Mohon tunggu...
Nia Nur Aulia
Nia Nur Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hola! Namaku Nia Nur Aulia, biasa di panggil Nia. Hobiku adalah tidur dan MBTI yang aku dapati di web adalah INTJ

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Kecerdasan dan Etika: Benarkah AI Dapat Menggantikan Manusia

12 Juni 2024   20:15 Diperbarui: 12 Juni 2024   20:18 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam satu dekade terakhir perkembangan teknologi  semakin pesat mulai dari teknologi terbarukan, kesehatan, kendaraan listrik dan yang menjadi pusat perhatian saat ini adalah teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) atau yang biasa kita sebut AI, di mana telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, teknologi ini dapat memproses dan mengidentifikasi data kompleks dengan cepat hingga dapat memberikan  informasi dengan tepat dalam waktu singkat. Dikutip dari Forbes.com "CEO dari salah satu perusahaan penerjemah manusia terbesar di dunia telah memperingatkan bahwa banyak dari mereka harus menghadapi kenyataan pahit, yaitu kehilangan pekerjaan karena mesin.

Benarkah AI Dapat Menggantikan Pekerjaan Manusia

Perkembangan teknologi AI sering kali membuat cemas banyak orang karena dikhawatirkan dapat menggantikan pekerjaan manusia. Namun, benarkah AI dapat menggantikan pekerjaan manusia?. "CEO  One Hour Translation Ofer Shoshan memberi tahu saya bahwa dalam satu sampai tiga tahun, penerjemah teknologi mesin saraf (NMT) akan melaksanakan lebih dari 50% pekerjaan yang ditangani oleh pasar senilai $40 miliar." (forbes.com). Teknologi AI merupakan kecerdasan buatan yang dapat melakukan banyak hal dengan cepat dan tepat, namun tidak semua pekerjaan dapat dilakukan oleh AI contohnya adalah psikiater yang dapat memberikan pemahaman emosional dan empati, di mana hal tersebut tidak dapat dilakukan oleh teknologi kecerdasan buatan. "AI unggul dalam tugas-tugas tertentu, namun tidak memiliki kemampuan kognitif, kreativitas dan kesadaran kompleks yang melekat pada kecerdasan manusia". (secretofai.com)

Dampak Negatif AI

AI memang tidak dapat sepenuhnya menggantikan pekerjaan manusia. Namun, pada kenyataannya banyak lapangan pekerjaan yang hilang digantikan dengan AI karena dianggap lebih praktis dengan otomatisasinya sehingga dapat mengakibatkan pengangguran struktural dan ketimpangan ekonomi. Kecerdasan yang ditawarkan AI dapat memecahkan berbagai masalah. Namun, semakin banyak tugas yang diselesaikan semakin besar juga ketergantungan manusia pada AI, di mana hal ini akan membuat manusia kehilangan keterampilan dalam berpikir kritis.

Dampak Positif AI 

Teknologi AI yang terus dikembangkan akan membawa perubahan positif bila diterapkan dengan bijak, otomatisasi oleh AI memungkinkan pekerjaan manusia lebih efisien, beberapa industri  banyak mendapatkan manfaat dari hal ini, selain itu AI dalam dunia medis berperan besar dalam diagnosa suatu penyakit, identifikasi pola genetik, pencegahan dan terapi pengobatan lebih tepat sasaran sehingga dapat memberikan hasil yang lebih memuaskan bagi pasien.

Masa Depan AI

Melihat perkembangan AI yang sangat pesat beberapa tahun terakhir memungkinkan manusia bergantung lebih banyak pada teknologi kecerdasan buatan ini dalam aktivitas sehari-hari mulai dari remaja, hingga orang dewasa karena aksesnya yang mudah dijangkau oleh siapapun. Kita juga harus mempersiapkan diri menghadapi bagaimana perkembangan AI di masa depan yang mungkin saja akan banyak menggantikan pekerjaan manusia yang berdampak pada kurangnya lapangan pekerjaan.

pakistantoday.com
pakistantoday.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun