INFJ adalah salah satu jenis dari 16 jenis kepribadian dalam tes MBTI (Myers-Briggs Type Indicator). INFJ sendiri merupakan kepribadian yang cukup langka, yakni hanya sebesar 1% penduduk dunia yang termasuk dalam tipe kepribadian ini. INFJ merupakan singkatan dari Introvert, Intuition, Feeling, Judgement.Â
INFJ mungkin bukan tipe orang pertama yang muncul di dalam pikiran ketika kamu berpikir tentang seorang pemimpin yang hebat. Mayoritas pemimpin di seluruh dunia dan sepanjang sejarah nampaknya menjadi segalanya yang tidak dimiliki INFJ.Â
Dan INFJ bukanlah pemimpin karismatik, yang haus akan kekuasaan, dominan, atau terlalu otoritatif yang telah membuat nama untuk diri mereka sendiri dengan memancarkan ketangguhan dan ketidakberdayaan demi kekuasaan dan bahkan keuntungan mereka sendiri.
Tetapi bagaimana jika INFJ memerintah dunia, tempat kerja, dan bahkan bertanggung jawab dalam mempengaruhi cara orang hidup?
Sebagian orang akan mampu mengejar passion mereka dengan tujuan memberikan pelajaran ataupun pengalaman berharga kepada orang lain dan mendorong perkembangan diri. Tidak akan ada lagi keputusan berbasis rasa takut yang menghancurkan jiwa manusia.Â
Favoritisme, nepotisme, dan bias sosial tidak lagi menjadi masalah di tempat kerja, pemerintah, atau di mana pun. Orang tidak lagi didorong oleh keuntungan atau keuntungan dengan mengorbankan kesehatan mental dan kesejahteraan mereka - sebaliknya, mereka akan memiliki banyak waktu untuk mengisi ulang dan merefleksikan, yang akan memungkinkan mereka untuk menciptakan bisnis yang selaras dengan visi mereka dan menyumbangkan sesuatu yang sehat bahwa orang-orang benar-benar ingin menambah hidup mereka.Â
Berikut adalah beberapa karakteristik yang dimiliki INFJ dan bagaimana mereka menunjukkan potensi untuk menjadi pemimpin ideal :
1. Mereka adalah perencana yang baik
Mereka adalah perencana strategis yang memiliki kemampuan untuk merencanakan bagaimana untuk maju dan menahan mundur sementara juga mempertimbangkan pentingnya menyeimbangkan yang realistis dan ideal serta memungkinkan mereka untuk membuat tujuan yang dapat dicapai dengan cara yang memfasilitasi pertumbuhan dan perubahan, daripada mengharapkan dan menuntut kesempurnaan instan.
2. Mereka peduli dengan perkembangan diri
Mereka terobsesi dengan perkembangan diri terkait spiritualitas dan memperbaiki diri dari dalam. Karena mereka berpikir mendalam tentang diri mereka dan tentang dampaknya terhadap dunia, mereka ingin membuat perubahan yang tidak hanya akan membantu diri mereka sendiri, tetapi juga mengilhami perubahan pada orang lain untuk memperbaiki diri.