Meskipun kematian ibu tidak terduga, aku cukup yakin bahwa jika kita semua sudah diberikan cap waktu dengan tanggal expiration, tidak akan ada mekanisme penanggulangan yang benar atas bagaimana rasa sakit yang dirasakan akibat hal tersebut.
Berkat hal tersebut aku telah belajar bahwa kesedihan tidak memiliki agenda, tidak ada jadwal. Sebuah komentar dari orang asing, sebuah lagu di radio, tanggal 31 setiap bulan;Â masing-masing dapat memicu gelombang emosi dan mengubah hari yang cukup baik menjadi hari di mana aku membiarkan pikiran itu mengembara terlalu jauh.
Aku memiliki begitu banyak momen dengan ibu, tetapi ada begitu banyak momen yang tidak akan pernah aku miliki. Merencanakan pernikahan, merawat anak-anak di masa depan, merawat ayahku saat ia semakin tua, menyelenggarakan liburan dan sejenisnya.
Ini adalah beberapa hal yang aku anggap akan aku bagikan dengan ibu. Dia tidak sakit. Dia tidak tua. Dalam pikiranku dia tidak bermaksud untuk pergi hari itu, tetapi dia melakukannya. Tuhan punya rencana yang jauh lebih besar daripada milikku.
Kita belajar ketika kita tumbuh, tetapi kita terkadang tidak tumbuh sampai kita terluka. Terkadang yang hancur, mereka adalah orang-orang yang telah belajar terlalu banyak. Pelajaran yang kami lakukan melemahkan kami, menghancurkan kami, sedikit demi sedikit.
Namun seperti yang aku katakan, aku tidak merasa seperti orang terkuat di luar sana. Aku menangis, berteriak, berbicara keras kepada burung dan kupu-kupu bahwa makhluk-makhluk ini adalah tanda dari langit di surga.
Ketika kehidupan nampak seperti terpotong begitu singkat, aku merasa masih ada pekerjaan yang harus dilakukan di sini di bumi. Tapi ini pekerjaan yang tidak bisa dia lakukan lagi. Dia tidak membesarkan kakakku dan aku dengan cara yang dia lakukan untuk kami hanya duduk dan membiarkan rasa sakit ini menguasai kami terus menerus.
Well jika kamu cukup beruntung masih memiliki ibu, aku ingin mengingatkan tiga hal kecil ini untuk dilakukan
1. Terima setiap pelukan dengan pelukan yang lebih besar lagi.
Sewaktu kita tumbuh dewasa, pelukan dan kasih sayang ibu hanya diperlukan pada saat dibutuhkan. Bukan salam, bukan selamat tinggal. Ini bukan pelukan yang saya bicarakan. Misalnya saja, ketika kamu mampir hanya untuk makan malam ke rumah ibu, kamu bisa mengambil cuciannya yang terlipat. Kejutkan dia. Peluk dia dengan erat dan hingga beberapa detik jangan lepaskan.
2. Pahami nasihatnya yang berasal dari pengalaman bertahun-tahun.