Mohon tunggu...
Niandarin NadyaUlya
Niandarin NadyaUlya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Niandarin Nadya Ulya, mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga. Saya tertarik untuk menulis dan membaca artikel-artikel populer di bidang kesehatan, buku, literasi, musik, politik, dan sebagainya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengobatan Tradisional Sebagai Warisan Budaya dan Solusi Kesehatan di Indonesia

25 September 2024   19:39 Diperbarui: 25 September 2024   19:42 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia negara yang memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Terdapat lebih dari 400 etnis dan sub etnis yang tersebar luas di seluruh Indonesia. Hutan Indonesia dengan luas hutan 34.624.957 hektar telah menyimpan potensi dan hasil hutan yang tak ternilai harganya. Kekayaan keanekaragaman hayatinya memiliki sekitar 30.000 jenis tumbuhan dan 9.600 diantaranya merupakan tanaman yang dapat digunakan sebagai obat tradisional. 

Tanaman obat sendiri bermanfaat dalam pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Menurut World Health Organization (WHO) pengobatan tradisional sebagai serangkaian pengetahuan, keterampilan dan praktik yang berdasarkan teori, pengalaman, dan keyakinan tiap masyarakat sesuai dengan adat budaya yang dipercaya yang digunakan dalam pelaksanaan kesehatan dalam pencegahan diagnosa, perbaikan dan pengobatan penyakit secara fisik ataupun mental. 

Bangsa Indonesia secara turun temurun telah menggunakan dan mengenal tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional, sehingga obat tradisional ini banyak dipercaya beberapa kalangan masyarakat di Indonesia. Tanaman obat merupakan tanaman yang sering dimanfaatkan sebagai bahan baku obat tradisional atau jamu yang apabila dikonsumsi akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Terdapat berbagai metode pengobatan tradisional yang terdapat di Indonesia, seperti jamu atau ramuan herbal dan metode pemiijatan.  

Adanya potensi dari kekayaan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia, apabila tidak dimanfaatkan dengan baik akan membuat tanaman obat tersebut tidak ada artinya. Maka dari itu, pengembangan obat tradisional di Indonesia harus segera dikembangkan karena obat tradisional ini bisa digunakan untuk penunjang kebutuhan obat-obatan yang semakin mendesak dan bisa dijadikan sebagai jalan alternatif. 

Penggunaan obat tradisional dinilai lebih aman dari pada penggunaan obat modern. Hal ini disebabkan karena obat tradisional memiliki efek samping yang relatif lebih kecil daripada obat modern dengan syarat harus digunakan dengan tepat. Selain itu, tanaman obat juga relatif mudah didapatkan atau dibudidayakan oleh masyarakat setempat. 

Obat tradisional lebih banyak digunakan untuk penyakit metabolik dan degeneratif, meskipun membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengatasi penyakit, metode pengobatan ini lebih aman dan menimbulkan efek samping yang kecil. Keuntungan lain yang didapatkan dari obat tradisional yaitu khasiat yang dimiliki lebih banyak dibandingkan obat kimia, harganya pun relatif terjangkau di kalangan masyarakat Indonesia. 

Pada pertengahan abad ke-20, obat tradisional telah mengikuti perkembangan zaman dalam pembuatannya. Pengembangannya didukung oleh berbagai penelitian ilmiah maupun lembaga riset. Menurut data Kementerian Perdagangan Republik Indonesia terdapat jenis tanaman biofarmaka yang seringkali digunakan, terdiri dari 15 jenis tanaman, yaitu lengkuas, kunyit, jahe, kencur, temulawak, kapulaga lempuyang, mahkota dewa, mengkudu, lidah buaya, temuireng, temukunci, dlingo/dringo, kejibeling, dan sambiloto.

 Lengkuas merupakan tanaman herbal yang sangat bermanfaat dengan kandungan galangin, flavonoid, beta sitosterol, zat besi, vitamin A dan C, karbohidrat, dan serat serta berperan sebagai antioksidan. Memiliki manfaat mulai dari meredakan rasa nyeri dan sakit akibat peradangan, melawan infeksi dan berperan sebagai antikanker. Sedangkan kencur menjadi salah satu jenis tanaman herbal yang kerap diolah sebagai jamu, memiliki sensasi sedikit pedas saat masuk ke dalam tubuh yang dapat meredakan batuk berdahak atau hidung tersumbat. 

Pengobatan tradisional di Indonesia tidak hanya merupakan warisan budaya yang berharga, tetapi juga memiliki potensi besar untuk mendukung kesehatan masyarakat secara berkelanjutan. Dengan keanekaragaman hayati yang melimpah dan dukungan dari berbagai pihak, pengembangan tanaman obat tradisional dapat menjadi solusi alternatif yang aman, terjangkau, dan efektif untuk berbagai penyakit. Oleh karena itu, hubungan antara pemerintah, peneliti, dan masyarakat sangat penting untuk memastikan pemanfaatan kekayaan alam ini dan dapat mendukung peningkatan kesehatan serta kesejahteraan masyarakat Indonesia secara keseluruhan. 

KATA KUNCI: Obat, Pemanfaatan, Tradisional

DAFTAR PUSTAKA

Meiyanti, dkk., 2021. Pemanfaatan Obat Tradisional di Indonesia: Distribusi dan Faktor Demografis yang Berpengaruh. Jurnal Biomedika dan Kesehatan. 4(3). 2-4.

Nada Salsabila, dkk., 2017. Obat Tradisional : Antara Khasiat dan Efek Sampingnya. Majalah Farmasetika. 2(5). 1-3.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun