Mohon tunggu...
Muhammad Niam Makhali
Muhammad Niam Makhali Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sedang Rawat Jalan di Fakultas Psikologi Unpad

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dinamika Psikologis Pemain Judi Online

19 Desember 2024   22:49 Diperbarui: 23 Desember 2024   15:42 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awalnya Coba Coba

Kisah sandi berjudi online dimulai tiga tahun lalu saat bekerja menjaga salah satu persewaan video game playstation  di salah satu kota kecil didaerah pantura Jawa Tengah. ia penasaran, mengapa temannya bisa menghasilkan uang dari judi online Rp300 ribu tiap malam. Sandi menjajal dengan modal Rp50 rb. Dalam sekali duduk, modalnya habis. Lalu ia mendeposit Rp100 rb, kali ini algoritamnya berpihak padanya, ia menang Rp5 juta.

 

Kemenangan itu mendatangkan hormon dopamine yang perlahan menjadi candu. Sejak saat itu, ia nyaris tak pernah lepas dari Judi Online (judol) Ia memutar slot hingga larut malam berharap petir petir zeus dan sayap sayapnya mendatangkan uang secepat kilat.  

 

Penasaran

Rasa penasaran memenangkan judol membuatnya makin terperosok ke jurang kekalahan tanpa dasar. Dari deposit yang awalnya kecil menjadi kian besar, dari awalnya Rp50 ribu hingga sekarang minimal Rp500 ribu bahkan Rp2 Juta. Tanpa terasa selama tiga bulan ia sudah menghabiskan uang 90 juta dari orang tuanya. Setelah uangnya habis, pinjol datang untuk merayunya.

 

Kalah ataupun menang dalam judol belum tentu membuat orang stop bermain, karena algoritma dalam judol membuat orang semakin terikat erat dalam lingkaran setan. Semakin kalah semakin membuat penasaran dan sebaliknya jika menang semakin ketagihan.

 

Kecanduan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun