Somokaton, Karangnongko  4 Agustus 2024 – Dalam upaya memperkuat hubungan dengan komunitas lokal dan mendukung pelestarian budaya, mahasiswa Universitas Negri Semarang (UNNES) yang tergabung dalam kelompok KKN Giat 9 yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata LPPM UNNES dan mitra terkait turut berpartisipasi dalam kegiatan Paguyuban Jathilan yang digelar di Desa Somokaton. Acara ini merupakan bagian dari komitmen mahasiswa untuk terlibat aktif dalam kegiatan budaya dan sosial masyarakat setempat.Â
Paguyuban Jathilan yakni Setyo Budoyo, sebuah kelompok seni tradisional yang dikenal dengan pertunjukan tari kuda lumping, menjadi tuan rumah acara yang berlangsung meriah. Mahasiswa UNNES Giat 9 Â tidak hanya hadir sebagai penonton, tetapi juga ikut serta dalam berbagai aktivitas, termasuk melatih anak - anak dan remaja yang terlibat dalam pertunjukan Jathilan dan ikut serta dalam pertunjukannya, serta membantu dalam persiapan acara yang berkolaborasi dengan Mahasiswa KKN ISI Surakata. Keberadaan mereka di tengah masyarakat lokal memberikan semangat baru dan memperkuat hubungan antara generasi muda dan pelestari budaya tradisional.
Kegiatan ini terdiri dari beberapa babak, yakni Putra Kecil Wiratama, Topeng Ireng, Putra Pakem, Satria Piningit [+Dadak merak], Putri Kecil Amarta, Putri Baneswari, Bolo Sengkuni, Prajurit Bayanaka, dan Wisana. Selanjutnya, mahasiswa UNNES berkesempatan untuk berlatih bersama anggota paguyuban, mempelajari gerakan tari khas, serta memahami makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap pertunjukan. Ini adalah kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk belajar langsung dari sumbernya dan mendalami aspek-aspek penting dari budaya lokal.
Para mahasiswa juga terlibat dalam sesi diskusi dengan anggota paguyuban, di mana mereka berbagi ide tentang bagaimana budaya lokal dapat dipertahankan dan diperkenalkan kepada generasi muda. Diskusi ini membuka ruang bagi interaksi yang lebih dalam antara mahasiswa dan masyarakat, serta memberikan wawasan baru tentang pentingnya menjaga warisan budaya.
Acara tersebut ditutup dengan pertunjukan Jathilan yang memukau, di mana mahasiswa UNNES Giat 9 turut ambil bagian sebagai penari dalam pertunjukan tersebut. Penampilan mereka disambut dengan antusias oleh masyarakat setempat maupun masyarakat desa lain, yang mengapresiasi upaya mahasiswa dalam mendukung dan melestarikan tradisi budaya mereka.
Partisipasi mahasiswa UNNES Giat 9 dalam kegiatan Paguyuban Jathilan ini menunjukkan dedikasi mereka terhadap pelestarian budaya dan komitmen untuk membangun hubungan harmonis dengan komunitas lokal. Melalui keterlibatan ini, diharapkan ada penguatan rasa kebersamaan dan pemahaman yang lebih mendalam tentang kekayaan budaya yang dimiliki desa Somokaton.
Kegiatan ini juga menjadi contoh positif bagaimana program KKN dapat berkontribusi secara langsung dalam pelestarian budaya dan pengembangan komunitas. Ke depan, diharapkan lebih banyak inisiatif serupa dapat dilaksanakan untuk mendukung keberagaman dan kekayaan budaya lokal di berbagai daerah.
Bersama UNNES GIAT, membangun Indonesia dari Desa.