Mohon tunggu...
Niam At Majha
Niam At Majha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat Buku dan Penikmat Kopi

Penulis Lepas dan Penikmat Kopi

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Selisih Menu dalam Menjalin Kasih

18 September 2023   11:19 Diperbarui: 18 September 2023   11:42 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita sering berselisih, sebulan saja tanpa ada pertikaian, tanpa ada perselisihan atau pun beda cara pandang, baik segi urusan pekerjaan atau pun tentang percintaan antara kita, selalu ada saja menu untuk kita berdebatkan. Sebab hal tersebutlah yang membuat saya denganmu makin memahami akan makna sebuah cinta dan kasih sayang. Serta kita saling belajar akan makna sebuah kesalingan saling mengingatkan, saling memberikan semangat dan saling berbagi akan bahagia melalui seklumit kegiatan kita yaitu bekerjasama bahagia yang sering kita jalani kalau tak pagi hari ya sore hari.

Kerjasama bahagia bisa dikatakan sebagai menu pengendor akan selisih antara kita, pertengkaran kita baik hal tersebut ditimbulkan karena faktor kesalahpahaman atau lainnya. Namun setelah kita menjalani aktifitas kerjasama bahagia, maka kita akan memandang sebuah perselisihan, permasalahan tentang hubungan kita, jalinan kasih sayang kita adalah salah satu bentuk untuk menuju sebuah pendewasan dalam urusan cinta kasih.

Semua orang tentu menginginkan kekasihnya bahagia baik di dekatnya maupun jauh. Sebab sejatinya cinta dan kasih sayang adalah ketika melihat dan mengerti orang yang disayangi bahagia dalam menjalani hari-harinya. Begitu pula dengan saya, meskipun sebelumnya kau pernah mengatakan apabila siap untuk menjadi pelampiasan segala kemarahan, emosi, amarah, amukan, bentakan yang saya rasakan. Akan tetapi bukannya tak mau, melainkan saya berusah menahan dan melebur segala amarah, emosi yang disebabkan oleh orang lain atau pun diri saya sendiri dalam diri saya sendiri. Kalau bahasanya, lagi belajar untuk mengendalikan ego amarah, emosi yang ada dalam diri saya.

Bukannya saya tak mau akan segala tawaran yang kau berikan, akan tetapi izinkanlah saya tetap belajar untuk mengendalikan itu semua. Satu hal yang sering saya rasakan belakangan ini ketika saya banyak yang dipikirkan, lagi banyak beban yang ada dalam dada atau pun menahan segala amarah emosi, maka nasfu makan saya bertambah, apakah ini salah satu bentuk pengendalian atau apa saya sendiri tak tahu sayang.

Bukannya saya tak mau berubah, setiap orang menginginkan untuk berubah menjadi lebih baik dari hari ini, akan tetapi semua itu kan harus membutuhkan waktu tak semudah membalikkan telapak tangan, lha wong ayam geprek siap saji saja masih perlu jeda waktu untuk di sajikan. Sayang terima kasih atas cinta dan kasih sayangmu selama ini. Ilove you more sayang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun