Mohon tunggu...
Niam At Majha
Niam At Majha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat Buku dan Penikmat Kopi

Penulis Lepas dan Penikmat Kopi

Selanjutnya

Tutup

Diary

Wedang Ronde di Teras Malioboro

5 September 2022   13:13 Diperbarui: 4 Januari 2023   16:04 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam Minggu beberapa bulan lalu berbeda dengan bulan lainya. Ada sesuatu tak biasa, ada sesuatu berbeda yaitu cinta. Saya menghabiskan waktu malam minggu dengan perempuan yang saya sayangi dan cintai; jika bukan sebab cinta tak mungkin bisa sampai disini mala mini. Kita berjalan, bergandengan tangan dengan senyum mengembang, tertawa kecil, lari-lari kecil, buat ke isengan di sepanjang jalan Malioboro Yogyakarta. Seakan malam minggu ini hanya untuk kita berdua saja, sedangkan yang lainnya hanya melihat dan menonton opera kebahagiaan kita.

Dan sesekali kita beristirahat untuk sekadar mengabadikan moment, dan menikmati bunga angrek yang sedang mekar di atas Pohon gayam (Inocarpus edulis) yang berada sepanjang jalan Malioboro, ada kesan tak percaya, ada perasaan mimpi tak terbeli. Itulah kebersamaan kita malam ini.

"Mas mala mini rasanya seperti mimpi bahwa kita benar- benar berada di Yogyakarta di Malioboro pula"

"Mimpi yang jadi kenyataan, sayang,"

Saya berusaha untuk membahagiakannya, dari hal sederhana atau pun mengabulkan apa yang menjadi mimpinya. Seperti halnya mala mini, menikmati malam minggu di Malioboro; meski bagi sebagian orang tempat ini adalah biasa saja, tak ada menarik atau unik. Namun bagi saya malam minggu ini sangatlah berbeda, sangat bahagia, sebab saya bisa menyusuri jalan Malioboro berjalan kaki dengan orang yang saya sayangi dan cintai, kita bisa tertawa lepas dengan senyum yang lugas. Sebuah kebahagiaan yang terencana.

Meskipun ini pertama kalinya saya di Yogyakarta tanpa pemandu wisata, tanpa menghubungi teman dan kolega bisnis yang berada di kota ini. Saya ingin kebersamaan ini tak terganggu, kemesraan kita tak terselipi dengan pekerjaan pekerjaan lainnya. Sebab perasaan amat bahagia. Lelah dan capek hilang seketika. Tergantikan dengan tawa bahagia dari perempuan cantik; saya menyebutnya Perempuan Cantik di Teras Malioboro.

Setelah berjalan menyusuri pada pedagang kaki lima dan melihat lihat orang berjualan sovenir, cinderamata dan oleh oleh khas Yogyakarta. Saya denganya hanya lihat lihat saja, tanpa membeli. Sebab sebelumnya yang kita inginkan sudah terbeli yaitu Bolu Kukus Tugu Jogja.

"Sayang ayuk Ngeronde dulu, mau? "

Ada guratan tak ingin, akan tetapi kau mengiyakan saja. Sambil menunggu pesanan dibuatkan. Kita bercerita, melihat pemandangan orang berlalu lalang dengan berbagai macam tujuan. Sesekali kau berbisik.

"Mas Wedang Ronde ini pertama kali saya minum, "ujarmu

Saya sedikit tersentak. Kok bisa ya, padahal dulunya kau adalah seorang aktivis yang lebih suka dengan dunia diskusi dan dunia bergadang hingga pagi. Oh ya saya ingat tentang ceritamu dulu apabila saat bergadang saat diskusi kau lebih suka dengan angkringan sebab beraneka ragam menu yang disajikan.

" Sayang malam ini bahagia kan? "

Kau hanya mengangguk dengan senyum di bibirmu yang terbalut lipstik tipis menambah kecantikanmu malam ini dengan sedikit terpancar cahaya lampu malam. Di teras Malioboro ini saya tak ingin merayumu dengan kata kata akan tetapi saya akan berusaha membuktikan apabila kata kata akan saya wujudkan menjadi nyata. Itulah cinta saya, kasih sayang saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun