Peringatan Maulid Nabi di Mushola Baitul Makmur Dusun Jamuran RT.2 RW.01 Desa Sukodadi, Kec.Wagir, Kab. Malang berlangsung secara sederhana dan tradisional namun penuh dengan makna.Â
Perayaan Maulid Nabi dilaksanakan sebagai jembatan ukhuwah Islamiyah generasi muda yang dihadiri oleh Umat Islam yang terdiri dari kalangan dewasa keatas, pemuda, remaja, dan anak-anak.Â
Maulid Nabi Muhammad SAW dilaksanakan pada Kamis malam (28/08) secara sederhana dengan melibatkan generasi muda, khususnya anak-anak remaja untuk menarik minat masyarakat Dsn. Jamuran.Â
Remaja dilibatkan dalam musik terbangan (tim hadroh). Uniknya setiap umat Muslim yang dating membawa layah (cobek) terbuat dari tanah liat yang berisi buah-buahan atau nasi lauk.
Acara dimulai setelah sholat maghrib dengan pembukaan oleh Bu Hj. Nur atau biasa dipanggil nyai kemudian dilanjut dengan bacaan Maulid Ad Diba, setelah itu melakukan shalawatan bersama-sama dengan diiringi musik terbangan yang dibawakan anak-anak muda.Â
Setelah rangkaian acara selesai dilakukan doa bersama dan ditutup dengan pengucapan terima kasih serta harapan dari sesepuh. Tak lupa sebelum menjelang sholat Isya' dilakukan makan bersama dengan buah-buah dan lauk yang dibawa oleh umat Muslim tadi.
Buah-buahan dan lauk yang ada disisihkan sedikit untuk dibagikan kepada Umat Hindu, karena pada kawasan ini mayoritas masyarakatnya beragama Hindu.Â
Menurut salah satu umat Hindu mengaku mereka merasa senang dengan adanya perayaan Maulid Nabi "perayaan ini memang sangat membawa keberkahan bagi seluruh golongan bukan hanya kaum Muslim saja".
Kesederhanaan perayaan Maulid Nabi di Mushola Baitul Makmur memang bertujuan untuk mengajak generasi-generasi muda mau mengikuti perayaan hari besar agamanya. Sebab kita tau bahwa semakin hari semakin pula meluasnya paham-paham yang berlainan dengan ajaran agama.Â
Di era modernisasi saat ini umat Muslim perlu menjalankan prinsip-prinsip syairah khususnya pada generasi muda penerus bangsa.
12 Rabiul Awwal 1445 Hijriah yang diperingati sebagai Maulid Nabi oleh seluruh umat Muslim di seluruh dunia. Di mana setiap daerah di Indonesia tentunya memiliki kebiasaan, adat, dan budaya yang berbeda dalam mewarnai perayaan Maulid Nabi. Tak heran jika pelaksanaan perayaannya mengalami perbedaan pada tiap daerah tak terkecuali Dsn. Jamuran.Â
Menurut sejarahnya, perayaan Maulid Nabi pertama kali diadakan pada zaman Kalifah Mu'iz di Mesir pada tahun 341 Hijriah. Perayaan Maulid Nabi bukan hanya sekedar sejarah bagi umat Muslim tapi juga pengingat umat Muslim dengan sosok Nabi Muhammad SAW sebagai nabi terakhir yang begitu mulia kehadirannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H