Indonesia memiliki kekayaan kuliner yang beragam dari berbagi daerah. Makanan lokal Indonesia banyak yang minim pemrosesan dan masuk kategori real food.
Makanan lokal berbahan segar, alami dan kaya nutrisi telah menjadi tradisi dan budaya masyarakat. Mengonsumsi makanan lokal sebagai bagian dari pola makan real food tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan tapi mendukung keberlanjutan kearifan lokal.
Makanan rumahan, makanan yang dibuat oleh orangtua dan nenek kita kebanyakan adalah makanan real food. Tanpa bahan pengawet, tanpa banyak mengalami perubahan bentuk dan pemrosesan berkali-kali.
Makanan Lokal sebagai Real FoodÂ
Makanan lokal di Indonesia sebagian besar berbasis bahan-bahan yang mudah didapatkan di daerah masing-masing seperti sayuran, buah, ikan, daging dan rempah-rempah, kacang-kacangan atau biji-bijian.
Bahan-bahan ini diolah dengan direbus, dikukus, dipanggang atau ditumis. Tanpa tambahan bahan pengawet dan proses yang lama. Hal ini menjadikan banyak makanan lokal Indonesia sebagai sumber real food yang sehat dan lezat.
1. Gado-gadoÂ
Makanan khas Jakarta yang terdiri dari banyak sayuran seperti kangkung, kacang panjang, tauge, mentimun belum lagi tempe, tahu, telur rebus yang disiram dengan bumbu kacang. Makanan lokal ini juga banyak di jual di restoran dan tempat makan pinggir jalan.
2. Urap Sayur
Makanan khas Jawa ini adalah hidangan selada berupa sayuran yang di rebus lalu dicampur dengan kelapa parut yang telah dibumbui. Sayuran yang dipakai bervariasi tergantung selera konsumen, bisa kacang panjang, wortel, taoge, kubis, daun singkong, daun pepaya.
3. Karedok
Salah satu makanan khas Sunda yang mirip dengan lotek namun berbahan sayuran mentah.
4. Pepes
Pepes atau pais, makanan yang identik dengan bungkus daun pisang. Pepes bisa dibuat dari ikan, ayam, jamur atau tahu. Makanan ini minim pengolahan sebab cukup dikukus saja namun rasanya enak dan lezat.
5. Sayur Asem
Siapa yang tidak kenal sayur asem, makanan berkuah berisi sayuran yang khas Indonesia. Setiap daerah memiliki cita rasa yang berbeda, ada yang berasa pedas dan ada yang asam karena isi dari belimbing wuluh yang cukup dominan.
6. Lalaban
Hidangan tradisional yang terdiri dari sayuran segar yang disediakan sebagai pelengkap makanan utama.
Manfaat mengonsumsi makanan lokal sebagai real foodÂ
1. Kandungan nutrisi yang terjaga
Karena menggunakan bahan-bahan yang segar dan diolah dengan metode sederhana, makanan lokal menjadi kaya akan nutrisi penting seperti serat, protein, vitamin dan mineral.
2. Mendukung keberlanjutan dan ekonomi lokalÂ
Dengan memilih makanan lokal, kita membantu petani, nelayan dan pedagang tradisional dan tidak lupa makanan lokal lebih ramah lingkungan.
3. Lebih segar dan tanpa pengawetÂ
Bahan makanan lokal yang digunakan biasanya lebih segar karena tidak melalui distribusi yang panjang.
4. Mempertahankan identitas budaya
Makanan lokal adalah bagian dari warisan budaya yang kaya, yang tentu harus kita kenalkan pada anak dan cucu kita. Makanan lokal harus kita lestarikan jangan sampai tergeser makanan luar dan Frozen food. Makanan lokal pun terbukti sehat dan baik untuk kesehatan.
Walaupun ada persepsi bahwa real food adalah makanan yang tanpa pengolahan sedikitpun. Jadi seperti buah, kita potong dan langsung kita makan. Dari saya meyakini makanan makanan lokal pun banyak yang termasuk real food sebab memang tidak banyak mengalami perubahan bentuk dan campuran bahan lain seperti pengawet.
Balik lagi ke pribadi masing-masing, mari kita kembali ke makanan lokal, makanan rumahan yang kita olah sendiri. Dan rasakan manfaatnya bertahun-tahun kedepan.
TerimakasihÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI