Bisnis skincare menjadi bisnis yang menggiurkan selama 10 tahun belakangan ini. Maraknya skincare lokal yang dipasarkan lewat selebgram dan secara reseller. Sukses membuat para owner-nya flexing kemewahan dan mengklaim dalam sehari bisa packing ribuan pesanan.
Geger beberapa Minggu ini akun dokter detektif di media sosial yang membongkar penipuan beberapa merek skincare. Skincare tersebut terbukti menipu kandungan skincare ya serta over Klaim tentang jumlah kandungan bahan tertentu.
Ada salah satu brand skincare lokal yang mengklaim mengandung 1% retinol, namun setelah di cek dokter detektif tersebut di laboratorium hasilnya hanya 0,01 %. Jauh dari yang yang diklaim brand tersebut.
Sebenarnya banyak over klaim yang dilakukan brand-brand lokal seperti kulit putih dalam waktu singkat. Menghilangkan flek hitam dalam waktu berapa hari. Padahal secara dermatatologis perubahan pada kulit memerlukan waktu dan tidak terjadi secara instan. Sesuatu yang instan identik dengan bahan berbahaya misalnya Merkuri atau Steroid.
Belum lagi produk yang tidak terdaftar di BPOM. Ada di temui brand lokal yang memiliki berapa item skincare seperti moisturizer, serum, sunscreen, krim malam dan facial wash. Ternyata di ketahui hanya ada 3 produk yang terdaftar BPOM, yng lainnya masih dalam pengujian. Harusnya produk tersebut belum layak di edarkan sebab beresiko karena tidak ada jaminan keamanan dan kualitas.
Membakar uang dengan cara mengendorse para selebgram. Membayar mahal para selebgram untuk memasarkan produknya sehingga banyak netizen yang terbujuk dan membeli produk tersebut. Nyatanya para selebgram punya budget tak terbatas  sendiri untuk perawatan muka dan badan mereka. Sudah jadi rahasia umum kalau para artis, selebgram punya dokter kecantikan pribadi  . Tidak mungkin hanya mengandalkan skincare.
Harusnya para konsumen skincare mulai waspada tentang bahaya penggunaan skincare yang over klaim. Cara menghindari yang bisa kita lakukan adalah
1. Menyadari bahwa kulit wanita Indonesia memang kuning Langsat dan sawo matang . Jangan termakan pemikiran cantik adalah  berkulit putih, kita buka hidup di negara empat musim.
2. Cek BPOM, walaupun produk tersebut mengatakan sudah punya BPOM tetap sebagai pengguna kita bisa mengeceknya lagi agar lebih aman.
3. Lihat hasilnya dari teman atau rekan yang sudah memakai produk tersebut. Jika memang terlihat begitu instan perubahan kulit wajah yang mendadak mulus, bersih putih tanpa noda. Patut di curigai produk tersebut mengandung bahan berbahaya. Ingat perubahan pada kulit memerlukan waktu dan tidak terjadi secara instan. Lebih baik memilih produk drug store yang aman tak menimbulkan banyak perubahan yang penting kulit sehat.
Jangan hanya fokus dari luar tapi kombinasikan skincare dengan kebiasaan-kebiasaan baik seperti konsumsi makanan yang sehat. Makan makanan tinggi antioksidan seperti Bua dan sayur untuk mendukung kesehatan kulit dari dalam. Olahraga teratur, olahraga mampu melancarkan sirkulasi darah yang berdampak pada kesehatan kulit kita. Manajemen stress, stress dapat menimbulkan jerawat dan eksim. Terapkan teknik relaksasi seperti meditasi untuk menjaga kesehatan kulit.
Kesimpulan
Lebih berhati dalam penggunaan skincare, pastikan kita tahu bahwa produk tersebut aman dan tidak berbahaya. Minimal ada ijin dari BPOM. Sadari kulit wanita Indonesia memang tidak seputih kulit orang korea atau jepang. Jangan lupa mengombinasikan skincare dengan kebiasaan baik lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H