Mohon tunggu...
Niala cita
Niala cita Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - INFJ

Perempuan yang hobi mengamati sekitar, suka bercerita dan mendengarkan.

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Seks Education di Momen Haid Pertama Anak

26 September 2024   07:51 Diperbarui: 26 September 2024   07:57 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di usia 10-12 tahun biasanya anak remaja putri akan mengalami momen haid pertama. Momen mendebarkan yang ditunggu-tunggu namun juga membuat cemas. Tanda bahwa anak perempuan kita mengalami pubertas, masa peralihan dari anak-anak menjadi dewasa yang di tandai dengan perubahan fisik dan emosional.

Momen sekali seumur hidup ini harusnya bisa di manfaatkan orangtua untuk mengedukasi tentang seks. Bukan hanya pada anak yang mengalami haid namun pada saudaranya juga yang notabene laki-laki.

Penting bagi orang tua mengajarkan itu agar anak tidak mencari tahu dari orang lain yang belum tentu benar informasinya. Yang lebih bahaya anak mencari sendiri di internet yang takutnya membuat dia penasaran dan terpapar pornografi terlalu dini.

Untuk anak perempuan kita, kita beritahu dia bahwa dia sudah mulai pubertas. Perlahan payudaranya pun akan mulai membesar dan hormon dia akan mulai berantakan yang membuat dia akan mudah sensitif. Ajari anak untuk mengeri perasaan yang meledak-ledak itu normal tapi tolong agar dia tetap bercerita apa yang dia rasakan pada orangtuanya.

Haid menandakan bahwa tubuh anak secara fisik siap untuk hamil. Pastikan anak perempuan kita tahu batasan berinteraksi dengan lawan jenis. Walaupun lawan jenis itu adalah ayah, saudara kandung atau paman. Ada batasan jelas yang boleh dan tidak boleh di lakukan.

Beri tahu anak bahwa tubuh yang dia miliki adalah milik dia, tidak boleh ada orang lain yang memegang menyentuh tanpa ijin dari dia sendiri.

Jangan lupa ajari memakai pembalut, membersihkan pembalut dan bagaimana cara membuang yang benar. Ingat setelah haid selesai anak harus melakukan mandi besar agar bisa beribadah lagi.

Perlu obrolan dua arah tentang pendidikan seks , anak bisa bertanya banyak hal dan kita menjawab sesuai pengetahuan kita. Jika belum bisa menjawab, katakan saja kalau kita akan menjawabnya nanti. Beri kesempatan anak juga memberikan pendapatnya, apa yang dia tahu kepada kita.

Tidak hanya ke anak perempuan jika kita punya anak laki-laki, momen kakak atau adiknya haid hari pertama bisa jadi waktu yang tepat mengobrol dengan mereka. Jelaskan bahwa ada perbedaan besar antara anak laki-laki dari segi fisik, kenapa anak perempuan haid dan anak laki-laki tidak. Katakan bahwa mulai ada batasan jelas antara kakak dan adik, jangan masuk kamar saudara tanpa ijin terlebih dahulu. Ada yang yang dulu bisa dilakukan bersama namun sekarang tidak lagi.

Jangan lupa beritahu suami dan anak laki-laki kita, jika anak perempuan ada fase PMS. Fase sebelum haid yang biasanya muncul jerawat, perut nyeri dan perasaan sensitif yang membuat anak perempuan kita akan gampang marah,ngambek dan merajuk. Beri pengertian bila hal itu terjadi dan meminta mereka memahami apa yang di alami anak perempuan kita alias memaklumi.

Dan jangan lupa , untuk tidak perlu tabu mengatakan kata haid. Tidak perlu kita ganti kata palang merah, tamu bulanan dan kata pembalut menjadi roti jepang. Haid adalah fase normal yang di alami perempuan dan tidak perlu malu akan itu. Tidak perlu malu juga jika suami atau anak laki-laki kita ajari untuk membeli pembalut di mini market atau warung.

Kesimpulan 

Pendidikan seks penting di ajarkan pada anak kita sendiri agar dia tidak salah mencari informasi dari orang lain atau bermodalkan internet. Jadilah orangtua yang banyak belajar dan terbuka pada anak, tidak tabu membahas haid dengan suami dan anak laki-laki.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun