Mohon tunggu...
Nia Kania Dewi
Nia Kania Dewi Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Allah bisa karena biasa, sebagai seorang pendidik yang terus belajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peningkatan Kompetensi Pengelolaan Kelas bagi Guru dalam Pembelajaran Sosial Emosional

22 Juli 2024   18:38 Diperbarui: 22 Juli 2024   18:54 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

peningkatan kompetensi pengelolaan kelas bagi guru dalam pembelajaran sosial emosional

Setiap guru pasti menginginkan pembelajaran yang efektif dan menumbuhkan karakter siswa yang positif. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan pendidikan tentang sosial emosional. Namun, tidak cukup hanya memberikan materi, tetapi juga perlu dipahami bagaimana cara pengelolaan kelas untuk memaksimalkan pembelajaran sosial emosional.

Oleh karena itu, SMAN 1 Rancaekek mengadakan pelatihan peningkatan kompetensi pengelolaan kelas bagi guru dalam pembelajaran sosial emosional. Pelatihan ini diikuti oleh seluruh guru di sekolah dan dilaksanakan selama satu hari.

Pembicara pada pelatihan peningkatan kompetensi pengelolaan kelas bagi guru dalam pembelajaran sosial emosional di SMAN 1 Rancaekek adalah Luqman Amin, MPd. Beliau merupakan seorang ahli pendidikan dan pengajar di beberapa perguruan tinggi. Selain itu, beliau juga sering diundang untuk memberikan pelatihan dan seminar mengenai pengelolaan kelas dan pembelajaran sosial emosional di beberapa sekolah dan lembaga pendidikan di Indonesia.

Dalam pelatihan di SMAN 1 Rancaekek, pak Luqman Amin, MPd memberikan materi mengenai pentingnya pembelajaran sosial emosional dan bagaimana mengintegrasikannya ke dalam pembelajaran. Beliau mengajak peserta pelatihan untuk memahami hakikat sosial emosional dan dampak positifnya pada perkembangan siswa. Peserta juga diajak untuk memahami teknik-teknik pengelolaan kelas yang efektif untuk mendukung penerapan pembelajaran sosial emosional di kelas.

By niadewi42  (Dokumentasi Pribadi)
By niadewi42  (Dokumentasi Pribadi)

Dalam pelatihan tersebut, pak Luqman Amin, MPd juga menyampaikan tentang berbagai tantangan yang mungkin muncul saat mengintegrasikan sosial emosional ke dalam pembelajaran rutin di kelas. Beliau memberikan solusi dan strategi untuk mengatasi tantangan tersebut, sehingga peserta dapat merencanakan dan melaksanakan pembelajaran yang optimal. Luqman Amin, MPd juga memberikan contoh kasus dan simulasi yang dapat membantu peserta pelatihan memahami konsep dan aplikasi teknik pengelolaan kelas yang efektif.

Melalui keahliannya dalam pendidikan dan pengalaman yang luas di bidang pengelolaan kelas dan pembelajaran sosial emosional, Luqman Amin, MPd berhasil memberikan inspirasi dan pengetahuan baru bagi peserta pelatihan. Peserta pelatihan diharapkan dapat mengaplikasikan teknik-teknik yang telah dipelajari agar dapat menciptakan lingkungan kelas yang kondusif dan membantu siswa mengembangkan karakter positif. Sebagai hasil dari pelatihan ini, diharapkan kualitas pembelajaran di SMAN 1 Rancaekek dan kualitas pengalaman siswa dapat meningkat secara signifikan.

 Dokumentasi Pribadi
 Dokumentasi Pribadi

kegiatan inti yang melibatkan murid antara lain

Dalam implementasi pembelajaran sosial emosional di kelas, kegiatan inti yang melibatkan murid adalah menjadi bagian dari kegiatan yang mengembangkan keterampilan sosial emosional mereka. Beberapa kegiatan inti yang melibatkan murid dapat mencakup hal-hal berikut:

Para murid dapat dipecahkan menjadi kelompok-kelompok kecil, dan mereka dapat diminta untuk membahas beberapa isu yang berkaitan dengan topik sosial-emosional seperti perbedaan, empati, atau penyelesaian konflik. Diskusi dapat dilanjutkan dengan membahas masalah-masalah yang sudah terjadi di lingkungan sekolah mereka dan membuat solusi yang bisa diterapkan.

Simulasi kasus dapat membantu murid untuk memahami skenario tertentu seperti bagaimana menanggapi perilaku positif serta perilaku negatif yang terjadi di lingkungan sekolah mereka. Selain itu, simulasi dapat membantu murid menemukan cara yang tepat untuk mengelola konflik.

Kegiatan permainan/role-play yang sederhana seperti bermain "sim-sim" atau karakter-karakter lain dapat membantu murid untuk memahami situasi sosial yang berbeda dan bagaimana diri mereka dapat mempengaruhi situasi tersebut dengan memainkan peran mereka masing-masing.

Para murid dapat menjawab pertanyaan atau menulis tentang pengalaman pribadi mereka dalam menghadapi situasi sosial-emosional tertentu, dan menjelaskan cara mereka mengatasi rasa cemas atau emosi negatif lainnya.

Kegiatan penguatan positif seperti mengucapkan terima kasih, saling memuji dan mendukung satu sama lain dapat membantu murid mendapatkan kepercayaan diri dan membentuk hubungan yang sehat satu sama lain.

Semua kegiatan inti yang melibatkan murid harus didesain dengan cermat untuk memberikan pengalaman positif dalam pengembangan keterampilan sosial emosional mereka, memperkuat koneksi di antara siswa, dan memotivasi mereka dalam lingkungan belajar yang kondusif. Penerapan dan juga pengamatan dari guru yang terlibat sangat penting untuk mempermudah proses evaluasi sehingga program pembelajaran sosial emosional dapat menjadi efektif bagi siswa dalam proses pembelajaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun