Workshop penyusunan modul proyek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) SMAN 1 Rancaekek.
Pada tanggal 26 April 2024, SMAN 1 Rancaekek mengadakan workshop penyusunan modul proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang diadakan di ruang kelas IPS 4 dan IPS 3 sekolah. Workshop ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para peserta tentang bagaimana cara mengembangkan dan menyusun modul proyek P5.
Workshop ini di ikuti seluruh guru pengajar di sekolah SMAN 1 Rancaekek. Â Acara dimulai dengan sambutan dari kepala sekolah SMAN 1 Rancaekek, yang menyampaikan pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta mengapresiasi keikutsertaan para peserta dalam mengembangkan modul proyek P5.
Setelah sambutan dari kepala sekolah, acara dilanjutkan dengan sesi pembelajaran tentang bagaimana cara menyusun modul proyek P5 yang efektif dan tepat sasaran. Sesi ini dipandu oleh dua fasilitator yang telah memiliki pengalaman dalam bidang penyusunan modul proyek P5
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SMAN 1 Rancaekek merupakan program sekolah untuk meningkatkan pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila pada siswa. Program tersebut menjadi salah satu upaya untuk menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi dalam kehidupan sosial saat ini.
Pada tahun ini, SMAN 1 Rancaekek menyelenggarakan workshop penyusunan modul proyek P5 dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas program P5.
Penyusunan modul proyek P5 dilakukan oleh tim guru pengajar SMAN 1 Rancaekek. Penyusunan modul tersebut dilakukan dengan metode berikut:
Pengumpulan Data Tim guru pengajar melakukan pengumpulan data dan informasi yang berhubungan dengan proyek P5 dan materi Pancasila. Data dan informasi tersebut diambil dari berbagai sumber seperti literatur, internet, dan pengalaman guru pengajar.
Penyusunan Rencana Pembelajaran, Setelah data terkumpul, tim guru pengajar melakukan penyusunan rencana pembelajaran yang akan diimplementasikan dalam proyek P5. Rencana pembelajaran tersebut meliputi tujuan, materi, dan metode pembelajaran.
Penyusunan Modul Tim guru pengajar melakukan penyusunan modul berdasarkan rencana pembelajaran yang telah disusun sebelumnya. Modul yang disusun terdiri dari panduan pembelajaran, materi, contoh-contoh studi kasus, dan latihan soal.
Uji Coba Modul  Setelah modul penyusunan selesai, tim guru pengajar melakukan uji coba modul tersebut kepada beberapa siswa. Tujuan dari uji coba ini adalah untuk mengetahui kelemahan dan kesalahan pada modul sehingga bisa diperbaiki dan ditingkatkan.
Workshop penyusunan modul proyek P5 SMAN 1 Rancaekek telah memberikan hasil yang memuaskan. Tim guru pengajar berhasil menyusun modul pembelajaran P5 yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Modul tersebut telah diimplementasikan dan diterapkan dalam program P5 di SMAN 1 Rancaekek dengan hasil yang baik.
Selain itu, melalui workshop ini, guru pengajar juga mendapatkan pengetahuan baru dan meningkatkan keterampilan mengajar mereka. Mereka juga mendapatkan kesempatan untuk berdiskusi dan berkolaborasi dengan guru pengajar lainnya.
Workshop penyusunan modul proyek P5 SMAN 1 Rancaekek berhasil meningkatkan kualitas program P5 di sekolah tersebut. Melalui metode penyusunan modul yang terstruktur dan efektif, tim guru pengajar berhasil menyusun modul pembelajaran P5 yang kreatif dan sesuai dengan kebutuhan siswa.
Selain meningkatkan kualitas program P5, workshop tersebut juga memberikan dampak positif bagi guru pengajar dalam hal pengembangan pengetahuan dan keterampilan mereka. Oleh karena itu, kegiatan seperti ini perlu dilakukan secara berkala guna meningkatkan kualitas pendidikan dan menghadapi tantangan sosial yang semakin kompleks di masyarakat.
Kegiatan workshop penyusunan modul proyek P5 di SMAN 1 Rancaekek sangat bermanfaat dalam membantu siswa dan guru untuk lebih memahami pentingnya Pancasila untuk membangun karakter siswa yang kuat, tangguh, dan memiliki sikap positif terhadap bangsa dan negara. Dengan adanya modul proyek P5 yang efektif dan tepat sasaran, para siswa SMAN 1 Rancaekek diharapkan dapat membangun karakter mereka dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini juga menjadi salah satu upaya lembaga pendidikan untuk menciptakan siswa yang memiliki daya saing tinggi serta mengedepankan nilai-nilai kebangsaan dan persatuan.
Sumber IHT SMAN 1 Rck
