Mohon tunggu...
Nia Kania Dewi
Nia Kania Dewi Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Allah bisa karena biasa, sebagai seorang pendidik yang terus belajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Fenomena Ghibah di Bulan Ramadhan

22 Maret 2024   08:01 Diperbarui: 22 Maret 2024   08:05 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Fenomena ghibah di bulan Ramadhan

Ghibah atau istilah lainnya adalah backbiting merupakan perilaku yang sangat tidak disukai dalam agama Islam dan dianggap sebagai salah satu dosa besar. 

Ghibah dilakukan ketika seseorang membicarakan seseorang di belakang atau tanpa sepengetahuan orang yang dibicarakan. Ada banyak bentuk ghibah, mulai dari ghibah yang membicarakan kekurangan fisik seseorang, kebiasaan buruk, perilaku yang tidak disukai dan banyak hal lainnya.

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia. Di bulan ini, umat Muslim diwajibkan untuk berpuasa dari fajar hingga maghrib selama satu bulan penuh. Selain itu, di bulan Ramadhan, umat Muslim juga diajarkan untuk meningkatkan kualitas iman dan taqwa, memperbanyak ibadah dan amalan, serta melakukan perilaku-perilaku yang baik. Namun, fenomena yang sering terjadi di bulan Ramadhan adalah masih banyaknya orang yang melanggar larangan ghibah.

Meskipun seharusnya, di bulan Ramadhan, kita lebih menghargai waktu kita dan meningkatkan amalan kebaikan serta lebih memahami makna dari berpuasa, namun banyak orang yang masih sering terjebak dalam perilaku ghibah juga pada bulan yang suci ini. Padahal, berpuasa di bulan Ramadhan seharusnya mengajarkan kita untuk melepaskan keinginan duniawi, termasuk nafsu untuk melakukan ghibah.

Menurut ulama, ghibah adalah dosa yang sangat besar karena sangat merugikan diri sendiri dan orang lain. Dalam Islam, ghibah tidak hanya dianggap sebagai tindakan yang melanggar hak orang lain, tetapi juga merupakan perbuatan yang bisa merusak akhlak dan citra seseorang. Selain itu, jika seseorang terus berada dalam lingkaran ghibah, maka dapat mengganggu kedamaian dan keharmonisan lingkungan di sekitar mereka. Karena itu, diharapkan dengan adanya bulan suci Ramadhan, orang-orang lebih meningkatkan kesadaran untuk menghindari perbuatan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.

Selain itu, dianjurkan bagi umat muslim untuk memperlakukan orang lain seperti kita ingin diperlakukan oleh mereka. Jangan mempermainkan atau menjelek-jelekan orang lain, apalagi dengan tujuan yang tidak baik dan cenderung berprasangka buruk kepada orang lain. Lakukanlah tindakan-tindakan yang baik dan saling mendukung antara sesama umat muslim di seluruh dunia. Kita seharusnya menyambut bulan suci Ramadhan dengan semangat positif, tertanam di dalam hati yang penuh dengan kebaikan dan iman, serta memperbaiki diri secara internal.

Terakhir, kita harus ingat bahwa bulan Ramadhan adalah bulan kesempatan untuk mendapatkan banyak keutamaan dari Allah SWT. Oleh karena itu, jangan sia-siakan peluang untuk memperbaiki diri dan meningkatkan ketakwaan di bulan yang suci ini. Tingkatkan kebaikan dan hindari perbuatan buruk, termasuk ghibah yang dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Ajarkanlah pada diri sendiri dan orang lain tentang arti kehormatan dan pentingnya menjaga martabat diri dan orang lain agar kita dapat hidup dengan penuh damai.

Dalam kesimpulan, ghibah di bulan Ramadhan memang sebuah fenomena yang kurang berkenan. Sebagai umat Muslim, seharusnya kita lebih mengutamakan menjaga hati dan pikiran agar tidak terjebak dalam perilaku ghibah, terlebih lagi di waktu yang suci seperti bulan Ramadhan. Dengan begitu, kita dapat memperoleh berkah serta mendapatkan keutamaan dari Allah SWT. Teruslah terus meningkatkan amalan kebaikan, selalu jaga akhlak dan hati, serta gunakan kesempatan di bulan suci ini untuk berubah dan semakin mendekatkan diri kepada-Nya.

Bagaimana cara menghindari ghibah di bulan Ramadhan

Menghindari perilaku ghibah di bulan Ramadhan adalah suatu hal yang penting untuk dilakukan agar ibadah puasa dapat berjalan dengan baik dan mendapatkan pahala yang maksimal. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghindari ghibah di bulan Ramadhan:

Bersihkan hati dan pikiran dari prasangka buruk. Hendaknya melatih diri untuk menyadari hal-hal yang positif dari setiap orang dan tidak terlalu banyak mencari-cari kesalahan orang lain. Jika muncul prasangka buruk, sebaiknya dilawan dengan sikap optimis, mencari sisi positif suatu hal, atau langsung berdoa untuk menjauhkan sifat buruk dan berpikir positif.

Menjaga bentuk percakapan. Hindari berbicara secara berlebihan dan berisiko menyebabkan terjebak dalam pembicaraan yang mengarah pada ghibah. Jika ada pembicaraan yang membuat kita tidak nyaman, sebaiknya meninggalkan dadakan untuk menghindari terjebak dalam pembicaraan yang buruk.

Menghindari pergaulan dengan orang yang suka ghibah. Jika ada teman atau saudara yang sering melakukan ghibah, berusaha menjauh dan mencari teman yang baik dalam omongan dan kebaikannya. Menghindari pergaulan dengan orang yang suka ghibah itu penting agar sikap tersebut tidak tertular pada diri kita.

Mengukur kata-kata sebelum berbicara. Sebelum berbicara, sebaiknya dipikirkan terlebih dahulu kemungkinan efek dari kalimat yang akan diucapkan, apakah akan menimbulkan dampak negatif pada orang lain atau tidak. Dengan demikian diharapkan dapat meminimalisir terjadinya ghibah.

Lebih memperbanyak ibadah lainnya. Salah satu cara Menghindari ghibah adalah berusaha maksimal dalam mengusahakan ibadah Ramadhan, seperti melaksanakan shalat tarawih, membaca Al-Quran, sedekah, bersedekah, dan ibadah-ibadah lainnya. Dengan demikian kita akan lebih fokus pada ibadah serta mendapat keuntungan ibadah lainnya yang tentunya lebih bermanfaat dan bernilai pahala.

Dalam rangka mencapai kesempurnaan dalam menjauhi perilaku ghibah, maka kita perlu menjaga hati dan pikiran agar tetap baik serta senantiasa memohon kepada Allah SWT untuk mendapatkan perlindungan dari sifat buruk seperti ghibah. Selain itu, kita juga perlu menyadari betapa pentingnya faktor kepekaan, di mana kita bisa berupaya agar tetap teliti dalam bersikap dan berbicara di mana pun dan sekalipun lingkup pergaulan kita, terlebih di lingkungan keluarga, teman dan kerabat. Dengan cara ini, kita bisa membuat manusia semakin sadar betapa pentingnya menjaga ucapan agar tidak ada yang tersinggung dan merasa dirugikan sehingga menciptakan hubungan yang damai dan harmonis di antara sesama Muslim.

Bagaimana caranya agar kita dapat menghindari perilaku ghibah

Menghindari perilaku ghibah adalah suatu hal yang sangat penting untuk dilakukan sebagai umat muslim. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghindari perilaku ghibah, antara lain:

Melatih diri untuk berpikir positif Berpikir positif dapat membantu seseorang menghindari ghibah. Perilaku ghibah sering kali dilakukan karena berpikir negatif dan mudah mencari-cari kesalahan orang lain. Dengan berpikir positif, seseorang akan lebih fokus pada hal-hal yang baik dari orang lain, sehingga dapat meminimalkan kemungkinan terjebak melakukan ghibah.

Menghindari lingkungan yang suka berbicara negatif dan ghibah Lingkungan dapat mempengaruhi perilaku seseorang, termasuk perilaku ghibah. Oleh karena itu, sebaiknya menghindari bergaul dengan orang-orang yang suka berbicara negatif dan ghibah. Sebaliknya, bergaul dengan orang-orang yang baik hati dan berbicara positif dapat membantu dalam menghindari perilaku ghibah.

Meningkatkan kesadaran akan akibat ghibah Menyadari akibat buruk dari ghibah dapat membantu seseorang menghindarinya. Dengan menyadari bahwa ghibah dapat merusak hubungan dan reputasi, dapat membantu seseorang untuk lebih hati-hati dalam berbicara dan berpikir tentang orang lain.

Menjaga bentuk percakapan Menjaga bentuk percakapan juga dapat membantu seseorang untuk menghindari ghibah. Hindari berbicara secara berlebihan dan berisiko menyebabkan terjebak dalam pembicaraan yang mengarah pada ghibah. Jika ada pembicaraan yang membuat kita tidak nyaman, sebaiknya menyela dan membujuk untuk mengubah topik pembicaraan.

Bijak dalam menyikapi informasi yang didapat Selalu berhati-hati dalam menyikapi informasi yang didapat, terlebih yang terkait dengan kabar terbaru dan informasi yang menyebar di media sosial. Hindari menyebarluaskan informasi yang belum jelas kebenarannya, masyarakat kita harus selektif dan bijak dalam menyikapi informasi yang diperoleh.

Dalam actual, untuk mencegah terjadinya ghibah, dan menjaga diri kita dari bahaya ghibah, penting untuk mengasah otak logika dan berpikir jernih, hal ini juga berkaitan dengan melatih mentalitas dan jiwa yang lebih bersih dan halus. Dengan begitu, diharapkan keberhasilan dalam menjaga hati dan pikiran agar terhindar dari perilaku ghibah dan terjaga dari dosa akibatnya.

Apa saja dampak negatif dari perilaku ghibah

Perilaku ghibah sangat tidak disukai dalam Islam, karena selain merugikan orang yang menjadi sasaran ghibah, juga dapat memberikan dampak negatif pada diri pelakunya. Berikut adalah beberapa dampak negatif dari perilaku ghibah:

Menimbulkan rasa tidak nyaman dan sakit hati bagi orang yang menjadi sasaran ghibah Ghibah seringkali merugikan individu yang menjadi sasaran, karena karena ucapan yang mereka berikan mengenai individu tersebut dapat membuat mereka merasa tidak enak dan terluka secara emosional. Hal ini dapat mempengaruhi hubungan baik antara orang yang melakukan ghibah dan orang yang menjadi sasarannya.

Merusak citra diri dan reputasi Perilaku ghibah dapat merusak citra diri dan reputasi seseorang. Hal ini dikarenakan ghibah biasanya dilakukan di belakang seseorang atau tanpa sepengetahuan orang tersebut, sehingga jika informasi yang terdapat pada ghibah tersebar ke banyak orang, citra diri orang tersebut dapat rusak dan reputasinya menjadi buruk.

Membuat lingkungan tidak sehat dan tidak nyaman Perilaku ghibah mampu menciptakan lingkungan yang tidak sehat dan tidak menyenangkan, terutama ketika ghibah dilakukan secara terbuka dan membuat lingkungan tidak nyaman untuk dihuni.

Menimbulkan perpecahan dan konflik Ghibah seringkali menimbulkan perpecahan dan konflik antar individu. Hal ini terjadi ketika perilaku ghibah dilakukan terhadap kelompok atau komunitas, sehingga dapat memicu konflik antara kelompok atau komunitas tersebut.

Meningkatkan dosa dan penyesalan Ghibah tergolong sebagai dosa besar dalam Islam dan dapat meningkatkan dosa dan penyesalan bagi pelakunya. Dalam Islam, dosa ghibah sangat tidak disukai dan merugikan baik bagi pelakunya sendiri maupun orang lain.

Oleh karena itu, sangat penting untuk menghindari perilaku ghibah. Sebagai umat muslim, kita harus senantiasa menjaga lisan dan pikiran agar terhindar dari godaan ghibah dan selalu mengedepankan sifat positif. Kita harus selalu berpikir positif dan berusaha untuk menghindari ghibah sebagai bentuk kepedulian terhadap hubungan baik antar individu dalam lingkungan sekitar kita.

Apa hukuman bagi orang yang melakukan ghibah

Dalam islam, ghibah adalah tindakan dosa besar yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Oleh karena itu, pahala dari ghibah sangat sangat rendah dan mendatangkan banyak dosa. Dalam Islam, hukuman untuk mereka yang melakukan ghibah dapat dijatuhkan oleh Allah SWT dan juga oleh masyarakat.

Dalam kasus dimana seseorang dinyatakan bersalah melakukan ghibah dan merugikan orang lain, maka dalam hukum Islam berlaku beberapa tindakan tegas, di antaranya:

Taubat merupakan tindakan untuk memohon maaf pada Allah SWT serta memberikan pengakuan atas kesalahannya dan berniat tidak mengulanginya lagi.

Orang yang sasaran ghibah dapat memaafkan orang yang melakukan ghibah. Dengan memberi maaf dapat memperbaiki diri dan hubungan antara keduanya.

Orang yang melakukan ghibah dapat membayar kerugian pada korban ghibah. Dalam hal ini, berbagai langkah dapat dilakukan dalam rangka memperbaiki kesalahan atau memberikan kompensasi.

Dalam rangka memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan, orang yang melakukan ghibah dapat mengoreksi kesalahan atau meminta maaf kepada orang yang terkena dampak dari ghibah yang dilakukan.

Namun, sebagai manusia yang tidak luput dari kekhilafan, kita sebagai umat Muslim harus lebih mengutamakan pencegahan agar hal tersebut tidak terjadi. Para ulama menekankan pentingnya menjaga lidah dan berdebar dalam bernafas agar terhindar dari godaan ghibah. Dalam hal ini, ada beberapa hadis yang mencerminkan arti pentingnya menghindari perilaku ghibah seperti, "Siapa yang percaya pada Allah dan hari kemudian, maka janganlah dia mengucapkan keburukan terhadap saudaranya, baik di hadapan saudara tersebut atau tidak." (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim).

Dalam penutup, kita harus selalu mengingatkan diri sendiri untuk tidak melakukan ghibah agar terhindar dari dosa dan hukuman yang telah ditetapkan dalam Islam. Kita sebagai umat muslim harus senantiasa menghormati dan menjaga hak orang lain dan selalu berusaha untuk menghindari perilaku yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.

Semoga bermanfaat bagi pembacanya 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun