Mohon tunggu...
Nia Kania Dewi
Nia Kania Dewi Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Allah bisa karena biasa, sebagai seorang pendidik yang terus belajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Adab Dalam Menggunakan Media Sosial

15 April 2023   08:22 Diperbarui: 15 April 2023   08:26 661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pentingnya adab menggunakan media sosial media sosial sangat mempengaruhi kehidupan manusia dari bangun tidur sampai mau tidur media sosial berada dalam genggaman media sosial mempunyai dampak positif dan negatif di antara manfaatnya adalah memudahkan dalam berkomunikasi bersilaturahmi dan kemudian mendapatkan informasi selain itu media sosial juga bermanfaat untuk media belajar dan bisnis di sisi lain media sosial juga dapat berdampak negatif bagi penggunanya seperti hoax ujaran kebencian perkelahian pornografi radikalisme terorisme dan lainnya dari penjelasan tersebut dalam bermedia sosial perlu ada-adab ini untuk menghindari dari dampak negatif yang merugikan diri sendiri dan orang lain.

 Adab menggunakan media sosial.

 Adab

Secara bahasa, adab artinya adat istiadat; kebiasaan, etiket,pola perilaku yang ditiru dari orang-orang yang dianggap sebagai model. Secara istilah adab adalah kebiasaan dan aturan tingkah laku praktis yang mempunyai muatan nilai baik yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Media sosial

Media berbasis internet yang memungkinkan pengguna berkesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain dan mempresentasikan dirinya dengan khalayak luas maupun terbatas yang dapat mendorong persepsi interaksi dengan orang lain.

Adab bermedia sosial

Sikap dan perilaku yang harus dikedepankan ketika berinteraksi dengan orang lain ketika menggunakan media sosial.

Dalil naqli bermedia sosial.

Bismillahirohmanirohim

Ya ayyuhalladzina amanu in ya akum fasiqum binaba in fa tabayyanu an tusibu qaumam bijahalatin fa tusibu ala Ma fa altum nadimin

Artinya
Wahai orang-orang yang beriman! Jika seorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kalian tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan). Yang akhirnya kamu menyesal perbuatanmu itu. (Q.s al-hujarat: 6)

Dari ayat tersebut dapat diketahui bahwa ketika menerima sebuah informasi termasuk di dalamnya mendapatkan informasi dari media sosial maka perlu dicek kebenaran informasi yang diterima.

Dalil yang kedua

An 'abi al-khoir
Annahu sami'a abdallahibna
'amribnil 'asi yakuulu
inna rojulan sa'ala
Rosulawlohi sholawlohu 'alaihi wasalam
'ayulmuslimiina choiirun
kola mansalimal muslimuna minlisanihi wayadih(i)

Artinya
Dari Abdul Al Khair dia mendengar "Abdullah bin Amr bin Al ash keduanya berkata. "Sesungguhnya seseorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam," muslim yang bagaimana yang paling baik? "Beliau menjawab: "yaitu seorang muslim yang orang lain merasa aman dari gangguan lisan dan tangannya titik "(H. R muslimin).

Adab menggunakan media sosial.

1. Niat yang baik

Kedudukan niat sangatlah penting tidak hanya merupakan rukun dari suatu ibadah tetapi niat akan membimbing kesadaran dan sikap seorang muslim dalam melakukan kegiatan sehari-hari.

2. Memilih teman yang baik.

Pilihlah teman yang baik untuk menambah silaturahmi saling berbagi informasi, dan saling mengingatkan titik jika ada teman di media sosial mengajak ke hal yang bertentangan ajaran agama dan norma sosial maka harus berani mengatakan tidak.

3. Meneliti kebenaran informasi.

Saring sebelum sharing kemudian sosial. Kebenaran ini akan menjadikan apa yang disampaikan di medsos bisa dipertanggungjawabkan baik di dunia dan di akhirat.

4. Menyampaikan informasi tanpa rekayasa.

Berita bohong dan hoax biasanya dimulai dari mengedit merekayasa dan memanipulasi informasi yang ada di dalam sebuah berita. Padahal hal ini dilarang dalam Islam maka sebagai muslim yang baik hendaknya tidak merekayasa dan memanipulasi informasi.

5. Mengajak kepada kebaikan

Media sosial tidak hanya media untuk silaturahmi tetapi juga dapat dijadikan sebagai media mengajak kepada kebaikan secara lebih luas. Sehingga orang-orang akan tergerak  hatinya untuk mengikuti kebaikan.

6. Menyampaikan informasi dan berkomentar dengan cara yang baik.

Sampaikan informasi di media sosial dengan cara yang baik titik begitu juga saat memberikan komentar sampaikan dengan cara yang baik pula.

7. Menghindari bahasa yang menyinggung dan menyakiti.

Bahasa yang menyinggung atau menyakiti atau mencaci maki, atau menghina orang lain dapat menumbuhkan kebencian dan pertikaian dengan orang lain.

8. Bersikap bijak

Memahami bahwa setiap orang yang menjalani pertemanan di mensos. Memiliki latar belakang yang berbeda, sehingga ketika mengirim informasi ke media sosial harus lebih berhati-hati agar tidak ada yang tersinggung.

9. Dapat mengambil hikmah (kebaikan)

Sebagai Muslim diajarkan untuk bisa meninggalkan hal-hal yang buruk yang tidak memberikan manfaat. selain itu, karena media sosial juga mengandung banyak kebaikan dan hal-hal positif bagi yang umat muslim, maka harus selalu bisa mengambil manfaat dan kebaikan dari media sosial.

Penerapan karakter dalam adab bermedia  sosial.

1. Saling menghormati dan menghargai antar anggota grup atau netizen gunakan bahasa yang santun, tidak menyinggung perasaan anggota:

2. Menghindari update status atau mengupload berita terburuk sangka (su'udzon) mencari kesalahan orang lain (tajassus), dan mengunci orang lain (ghibah)

3. Gunakan media sosial untuk mengupload status atau informasi yang bermanfaat bagi grup. Hindarkan status atau komentar yang menyinggung sara (suku, agama, ras dan antargolongan):

4. Apabila terdapat perbedaan pendapat anggota grup harus saling menghormati utamakan persatuan:

5. Tidak memproduksi dan menyebarkan berita bohong Hoax ujaran kebencian (halespeech) di media sosial.

Hikmah abad bermedia sosial

1. Terhindar dari berita hoax;
2. Mendapatkan kepercayaan dari orang lain;
3. Orang lain merasa nyaman ketika melakukan silaturahmi di media sosial;
4. Terjalin hubungan yang harmonis dengan sesama;
5. Terhindar dari tindakan yang diskriminatif utamanya menyangkut unsur sara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun