Mohon tunggu...
Nia Kania Dewi
Nia Kania Dewi Mohon Tunggu... Guru - pendidik

pendidikan hal yang utama

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Gadget Media Pembelajaran Siswa

7 September 2022   01:31 Diperbarui: 7 September 2022   03:12 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Media belajar dan Gadget Media Pembelajaran siswa  adalah dua hal yang berbeda. Dua hal tersebut juga sering kali berseberangan dalam tujuan penggunaannya. 

Media sosial identik dengan kesenangan sementara media belajar identik dengan pembelajaran. Namun kedua hal tersebut jika digabungkan bisa menjadi hal yang menarik dalam sebuah pembelajaran.

Gadget adalah tempat di mana siswa biasanya sering menghabiskan waktu. Para guru dan orang tua sering jengkel ketika melihat anak-anaknya bermain media sosial ketika datang waktu belajar. Sementara bermain di media sosial adalah sebuah kesenangan bagi para siswa sendiri.

Pasalnya, media Gadget  ini banyak menyuguhkan hal yang menarik bagi para siswa. Ya, di media sosial tersebut siswa dapat berinteraksi dengan teman-temannya di dunia maya. 

Di media Gadget tersebut, para siswa bebas mengekspresikan apa yang mereka inginkan. 

Itulah kenapa para siswa suka berlama-lama ketika bermain Gadget.


Sementara itu di sisi lain, para siswa biasanya tidak betah berlama-lama ketika harus belajar. Untuk itu, guru perlu pintar-pintar mencari media pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.

Kehadiran media pembelajaran yang sesuai sangat penting untuk menunjang keberhasilan belajar para siswa. Apalagi ketika pembelajaran dilakukan pada masa pandemi seperti sekarang ini di mana pembelajaran tersebut harus dilakukan dengan jarak jauh atau daring. Maka media pembelajaran sangat penting untuk pelaksanaan pembelajaran tersebut.

Tidak terpikirkan  lagi bahwa di era globalisasi ini teknologi semakin canggih seperti alat komunikasi gadget yang dapat membantu siswa untuk mengikuti pembelajaran di era Covid.

Gadget merupakan alat canggih yang diciptakan dengan berbagai aplikasi yang dapat menyajikan berbagai media berita, jejaring sosial, hobi, bahkan hiburan.


smart phone dapat dijadikan sarana untuk menambah pengetahuan siswa  tentang kemajuan teknologi sehingga siswa tidak dikatakan menutup mata akan kemajuan di era globalisasi.

Siswa dapat mengakses berbagai informasi edukasi dalam menggunakan gadget.
Gadget dalam pemanfaatannya juga memiliki dampak terhadap prestasi siswa. Prestasi belajar adalah hasil atau taraf kemampuan yang telah dicapai siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dalam waktu tertentu, baik berupa perubahan tingkah laku, keterampilan dan pengetahuan dampak positif menggunakan gadget dapat mengembangkan imajinasi dan melatih kecerdasan anak.

Melihat gambar, tulisan dan angka akan menumbuhkan daya kreatifitas, kecerdasan anak dan  mengembangkan kemampuan membaca, menghitung serta rasa ingin tahu untuk menyelesaikan masalah
Akan tetapi, gadget selain memberikan manfaat, gadget juga memberikan dampak negatif bagi siswa sehingga akan memberikan masalah dalam proses belajarnya. Menurut pendapat Hasanah & Kumalasari (2015) jika siswa sering menggunakan gadget dengan berlebihan maka akan timbul permasalahan pada proses belajarnya.

Hal ini sejalan dengan Saroinsong (2016) yang mengemukakan siswa yang sering menggunakan gadget dapat merugikan keterampilan inter personalnya.
 Dampak yang lain yang akan mempengaruhi terhadap prestasi belajar siswa, siswa dibanding harus belajar ia lebih memilih mengandalkan gadget.

Siswa yang sering menggunakan gadget akan mengalami kecanduan, siswa kecanduan pada aplikasi yang ada pada gadget dari game, jejaring sosial, internet dan aplikasi lainnya yang sering siswa gunakan.

Dalam hal ini siswa akan mengalami penurunan tingkat prestasinya. Akan tetapi jika gadget dapat dimanfaatkan oleh siswa dengan baik maka dapat digunakan sebagai sarana dalam belajarnya untuk menunjang tingkat prestasinya. Oleh karena itu diperlukan peran orang tua dan guru untuk mengawasi dan membatasi waktu yang tepat pada penggunaan gadget.

Orang tua dan guru dapat memberikan gadget kepada siswa sesuai kebutuhan siswa misalnya saat siswa mengalami kesulitan saat belajar atau kurang paham terhadap materi yang dipelajari maka siswa dapat memanfaatkan gadget untuk mencari informasi yang mengedukasi.

Guru dan siswa dapat memanfaatkan media pembelajaran apa saja untuk menunjang keberlangsungan dan kesuksesan belajar peserta didiknya, termasuk memanfaatkan media sosial sebagai media pembelajaran.
Memanfaatkan media sosial sebagai media pembelajaran di dalam pembelajaran jarak jauh seperti ini sangat diperlukan. Pasalnya, pembelajaran yang dilakukan melalui media sosial tak kalah efektifnya dengan pembelajaran yang dilakukan melalui pertemuan tatap muka atau dengan metode yang lainnya.

Melalui media Gadget tersebut, guru dan siswa bisa menyampaikan berbagai materi pembelajaran mulai dari dalam bentuk video, gambar, teks, dan lain sebagainya.
Terdapat sejumlah Gadget yang cocok digunakan sebagai media pembelajaran, misalnya Facebook. Media sosial yang identik dengan warna biru tersebut dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran yang menyenangkan dalam pembelajaran jarak jauh.  Perlu diketahui bahwa Gadget sebenarnya pada awal-awal pembuatannya digunakan untuk aktivitas pembelajaran dan alat komunikasi baik di kampus maupun di sekolah SMA serta SMK  yang kemudian dikembangkan menjadi media penghubung  secara umum seperti sekarang. Sehingga Gadget ini masih memiliki sejumlah fitur yang cocok untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Misalnya, fitur membuat penjadwalan, note, dan lain sebagainya.

Peserta didik tidak  sepenuhnya sadar mengenai  konsekuensi mengambarkan  informasi-informasi pribadi. Tugas orang tua dan  pendidik untuk membuat  anak-anak tahu mengenai  sejumlah tindakan, aturan dan  akibatnya.

Guru dapat mengedukasi peserta didik tentang pengelolaan waktu  berliterasi digital ketika pembelajaran sedang berlangsung di kelas dan  diintegrasikan dengan mata pelajaran, misalnya:

Tematik: guru memberikan pentingnya membagi waktu peserta  didik dalam beraktivitas sehari-hari seperti belajar dan bermain  serta manfaat jika mengelola waktu dengan benar;

Olahraga: bagaimana mengatasi kecanduan internet dengan  berolahraga untuk relaksasi juga membuat badan tetap sehat,

Seni Budaya Keterampilan (SBK): anak dapat mencari informasi di  internet tentang kesenian dan kebudayaan Indonesia serta mencari  video tutorial untuk membuat kreasi keterampilan tertentu.

4 Pasal UU ITE yang mengatur etika bermedia sosial. "Yakni UU No.19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas UU No.11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). (Pasal 27,28,29,30)

Sebagai seorang guru ada kesulitan dalam menentukan kriteria mana tayangan dan aplikasi yang dapat dipilih untuk mengajar dari banyak sekali aplikasi yang ditawarakan.  bagaimana cara memilihnya? atau apakah kita ambil saja mana tayangan yang sudah ada?

Kita selaku guru harus bisa memilah dan memilih mana yang cocok dengan dunia anak-anak. Jangan asal ambil. Kita sesuaikan dengan perkembangan anak yang cocok dan positif.


Di era digital ini membuka ruang dengan memanfaatkan era teknologi bebas dan bisa leluasa yang memegang otoritas atas ruang digital, dengan selalu berorientasi kepada nilai-nilai baik manusia sebagai tujuannya, pertanyaan saya adalah bagaimana trik/startegi nara sumber menyikapi perkembangan digital yang justru pengguna/ user yang salah menggunakan segala macam media sosial termasuk smart phone.

menyikapinya dengan cara kita bangun paradigma berpikir kritis dengan cara membangun pertanyaan 5W+1H,  "Siapa" Yang memberikan informasi, "Apa" yang dikatakan, "Di mana" Hal itu terjadi,  "Kapan" hal itu dikatakan, "Mengapa" dan "Bagaimana".

Sehingga kitab bisa menyikapi segi positif dan negatifnya.

Di masa pandemi seperti sekarang ini kita harus kreatif, produktif dan inovatif salah satu hal yang dapat kita lakukan yaitu memulai untuk berbisnis.  Apakah hobi dapat dijadikan sebagai peluang usaha jangka panjang atau jangka pendek ?

Saat ini banyak sekali bisnis yang dikembangkan berawal dari hobi. Game, web desain, sosial media spesialis ini adalah beberapa trend pekerjaan yang dulunya mungkin tidak kita anggap sebagai peluang pekerjaan tapi sekarang justru menjadi sebuah peluang baru. Hobi apa pun pasti bisa menghasilkan pendapatan asalkan kita bisa bijak mengalokasikannya untuk hal positif dan dengan ditambah oleh kreativitas

Marilah kita bersama-sama bisa memanfaat Gadget di era teknologi/ digital  dengan bebas namun pilihlah teknologi/ digital  yang sesuai dengan kita, Pilih yang cocok dan positif dengan etika yang baik dan penuh tanggung jawab.

Nah, dengan pertimbangan-pertimbangan yang telah dijelaskan di atas, maka sangat pantas apabila Gadget dimanfaatkan untuk media pembelajaran. Sambil belajar, siswa dapat sekaligus memanfaatkan media serta alat komunikasi tersebut untuk hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun