Mohon tunggu...
R Firman Syailendra
R Firman Syailendra Mohon Tunggu... wiraswasta -

Lahir dan besar di Jakarta tetapi rindu bekerja dan berkeluarga dengan suasana kampung. Baru belajar menulis untuk melepas rindu dan mengikat kenangan. Belajar ngeblog baru beberapa waktu lalu lamanya. Blog bisa diakses di www.rfirmans.com. Semoga bisa terus menjelajah bumi Allah ini. Doakan ya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nikmat Tuhanmu yang Manakah yang Kamu Dustakan?

29 September 2010   04:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:52 750
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bismillah Ar Rahman Ar Rahim [caption id="attachment_272936" align="alignright" width="220" caption="QS Ar Rahman (wikipedia)"][/caption] Maha Suci ALLAH yang telah menciptakan alam semesta berikut segala isinya, serta menguasainya dan sekaligus memeliharanya. Semoga kita semua menjadi bagian dari orang-orang yang mendapatkan karunia dan rahmat dari NYA, amin. Rahmat dan karunia berupa terpeliharanya diri dari kenistaan dan terpeliharanya diri dari kemaksiatan sehingga mampu mensucikan diri sebagai bekal dalam menghampiri NYA kelak di Yaumil Akhir. Shalawat dan salam semoga terlimpah curah kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW, yang keberadaanya menjadi contoh teladan utama tentang bagaimana menjadi pribadi muslim sejati, yang senantiasa berada dalam ridha ALLAH azza wajalla, amin. Allah ta’ala berfirman dalam QS Ar Rahman Fa-biayyi alaa'i Rabbi kuma tukadzdzi ban - Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? Ayat ini mensuratkan dengan gamblang dan jelas, bahwa banyak sekali nikmat Allah yang diberikan kepada manusia. Indahnya hidup, pohon yang tumbuh subur, hijaunya rerumputan, gugurnya daun-daun, kekayaan laut, dan bahkan senyum bayi mungil pun membawa nikmat yang sejuta rasa. Anda bisa membayangkan nikmat itu? Bayangkan ketika anda bangun malam, mungkin anda mau melakukan shalat tahajud. Sebelum turun dari ranjang, lihat dulu dan perhatikan senyum manis isteri anda yang masih terlelap. Dan anda pun bergegas sangat perlahan beranjak dari ranjang, sangat perlahan, agar tidak mengganggu kepulasan tidur isteri tercinta. Bayangkan juga, ketika anda melihat bayi anda tertidur pulas. Senyum manisnya. Pipinya yang tembem. Giginya baru kelihatan satu dua. Manis sekali. Anak yang sehat lagi menyenang hati, dan isteri yang taat adalah harta yang tidak ternilai harganya. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

****

Sahabat, Jamaah Shalat Zuhur yang dicintai Allah ta’ala.

Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menghitung jumlahnya.

"Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. an-Nahl: 18).

dan kemudian disambung dengan

“Sesungguhnya jika kalian bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepada kalian, dan jika kalian mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih.” (QS Ibraahiim:7)

Allah memberikan peringatan, agar kita banyak bersyukur atas nikmat berlimpah dari Allah azza wajalla. Celakalah bagi orang yang mengkufurinya. Kita harus waspada dengan ancaman Allah yang akan memberikan siksa jika hambanya tidak mau bersyukur.

Tetapi jangan kuatir, Allah Yang Maha Pengasih selalu mencintai hambanya yang cepat dan sesegera mungkin berbalik arah dari kekufuran.

“Sesungguh Allah mencintai orang-orang yang bertobat dan senantiasa membersihkan diri.” (QS Al Baqarah: 222),

Cepat insyaf, istighfar dan bertobat adalah kuncinya. Menurut KH Abdullah Gymnastiar, tobat yang baik hendaknya bercirikan 2 (dua) landasan utama, yaitu:

  1. Sadar bahwa Allah Maha Melihat, dan
  2. Sadar bahwa dosa itu hanya akan membawa bencana.

Bagi pekerja dan karyawan, pastinya tidak akan berbuat curang karena dirinya yakin, dimanapun anda bekerja, disana Allah Yang Maha Melihat sedang memperhatikan diri anda. Mau bohong, maluuu sama Allah. Mau membuat kwitansi bodong, maluuu sama Allah. Mau menjilat atasan dengan saksi-saksi palsu, maluu sama Allah Maha Tahu. Mau memplagiat laporan-laporan dan mengaku bahwa ini laporan saya, padahal bukan dia yang bikin, harus maluu sama Allah. Mau melenyapkan anggaran, maluuu sama Allah.

Bagi pedagang juga demikian. Mau ngaku ini barang bagus dan murah, malu sama Allah. Karena dia tau barang ini barang apkiran, barang ini barang selundupan, barang ini barang kanibal. Harus malu sama Allah.

Juga anda bisa bayangkan, apabila uang hasil transaksi haram itu masuk ke kantong anda. Dan nyata-nyata uang itu, atau efek dari uang bakal meracuni keluarga. Pernahkah terpikir kenapa anak saya ini. Ada apa dengan dia.

Banyak kasus bayi yang masih dalam kandungannya dijaga dengan asupan gizi, dijaga dengan perhatian dokter ahli, dijaga dengan suhu kamar yang sejuk, dijaga dengan kendaraan berkursi empuk kesana-kemari –tetapi tatkala lahir, Allah azza wajalla menentukan lain. Bayi itu lahir tidak sama fisiknya dengan kita. Jantung tidak berfungsi. Perutnya bermasalah.

Juga perlu diperhatikan, anak sehat yang anda banggakan, ketika tumbuh besar, dirinya mengalami banyak hambatan dan ketidakmampuan menghadapi cobaan dunia ini. Terlibat narkoba. Terlibat pergaulan bebas. Terlibat penipuan dan bahkan pembunuhan.  Naudzubillah --summa naudzubillahi minzalik.

*****

Sahabat, jamaah shalat Zuhur yang diridhoi Allah.

Demi Allah, sesungguhnya kehidupan dunia ini sangaaaattt singkat. Hanya dengan bertafakur kita semua akan dapat memahami singkat dan sementaranya hidup dunia fana ini. Kita semua tahu kematian akan datang kapaaannn saja. Pertanyaannya, apakah kita siap dijemput maut kapan saja?

Rasul Muhamad SAW bersabda, “orang paling cerdas adalah orang yang dalam hidupnya mengingat kematiannya dan yang paling siap untuk menyambut ajalnya”.

Maka. bersegeralah dengan ilmu yang diabdikannya untuk kemaslahatan. Bersegeralah dengan shadaqah jariah yang diberikan. Bersegeralah dengan dakwah dimanapun anda berada. Bersegeralah dengan segala amal baik dan meninggalkan keburukan. InsyaAllah Allah Yang Maha Rahman dan Rahim akan menuntun kita semua menemui NYA dengan wajah yang berseri-seri.

Akhirnya, yang baik semua milik Allah ta’ala, dan yang salah keluar dari diri kami, mohon dimaafkan.

Allahumma innaka ‘afuwwun karim, tuhibbul ‘afwa, fa’fu’anni Yaa Allah sesungguhnya engkau Maha pemberi ampunan yang mulia, suka memberi pengampunan, maka ampunilah diriku ini (HR. Tirmidzi nombor 3513, Ibnu Majah nombor 3850 dan dishahihkan oleh Al Albani rahimahullah dalam Shahih Ibnu Majah nombor 3105)

Alhamdulillahirobbilalamin.

Sumber literatur : dari berbagai sumber keagamaan. Sumber gambar : Wikipedia.org

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun