Film kedua yang ditampilkan yaitu "Sintias Berlayar & Rawa Belok". Film ini menceritakan tentang seorang penyendang disabilitas (Tuna Daksa) yang bernama pak Uus Usman yang tinggal disebuah desa yang bernama Batu Karas, Pangandaran.Â
Pak Uus ini bekerja sebagi nelayan, meskipun kaki beliau hilang satu dan hanya menggunakan kaki palsu karena kejadian yang sangat mengerikan itu baliau tetap menjalankan keawajibannya sebagai suami dan bapak yang baik untuk istri dan anak-anaknya.Â
Dengan kondisi seperti itu Pak Uus tidak menyerah dan tidak memanfaatkan keadaannya tersebut untuk minta-minta di orang lain, beliau dikenal sangat rajin dan pekerja keras dalam mencari ikan di laut, meskipun istri beliau tetap khawatir akan kondisi suaminya itu, namun beliau terus menyakinkan istrinya bahwa dia baik-baik saja dan akan pulang dengan selamat.Â
Dengan sikap belaiu yang rajin, pekerja keras, dan ramah, periang, ikhlas dalam bekerja itulah yang membuat istri dan anak mereka tidak pernah merasa malu dan enggan memiliki seorang ayah yang bagi mereka adalah pahlawan dalam hidup mereka.
Makna yang tersirat dalam film kedua ini kita sebagai manusai harus banyak bersyukur atas apa yang kita miliki saat ini dan terus bekerja keras tanpa berpangku tangan pada orang lain.
Karena itu akan jauh lebih baik dibandingkan harus berdiam diri menunggu pertolongan orang lain. Jadi mulai sekarang belajarlah keras pada dirimu saat ini supaya kelak kamu bisa menghadapi masalah dan tantangan hidup yang jauh lebih keras dari kehidupanmu saat ini.
Sumber: https://ejournal.upi.edu/index.php/Cinematology/article/view/41457Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H