Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Kimia dengan Model Pembelajaran PjBL (Project Based Learning) pada materi indikator asam basa.
Oleh Nia Dwi Wahyuni Lestari
Seperti yang kita ketahui bersama, setelah pelaksanaan pembelajaran daring yang cukup lama tentunya akan menimbulkan perubahan pada proses pembelajaran serta akan ada penyesuaian terhadap kebiasaan baru peserta didik pasca pembelajaran daring. Peralihan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) ke PTM (Pembelajaran Tatap Muka) membuat motivasi belajar peserta didik menurun seperti sering mengobrol dengan teman sebangku saat pembelajaran, peserta didik merasa bosan ketika pembelajaran karena masih menggunakan metode konvensional (ceramah), peserta didik tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, pembelajaran masih berpusat pada guru, peserta didik menganggap bahwa pelajaran kimia adalah pelajaran yang sulit dan tidak disukai oleh peserta didik. Kemungkinan dikarenakan karena guru kurang inovatif dalam menggunakan model pembelajaran dan media yang digunakan juga kurang menarik serta pembelajaran belum dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari.
Tantangan yang dihadapi oleh guru dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar pada mata pelajaran kima materi indikator asam dan basa meliputi kurangnya penggunaan metode dan model pembelajaran yang inovatif, kurangnya pemanfaatan TPACK dan HOTS Â dalam pembelajaran, penggunaan media pembelajaran yang kurang menarik dan mudah dipahami oleh peserta didik, masih ada peserta didik yang kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran, dan kurang percaya diri ketika mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas dan pembelajaran masih berpusat pada guru sebagai sumber belajar.
Pada pembelajaran kimia materi indikator asam basa menggunakan Model pembelajaran PjBL (Project Based Learning), dimana peserta didik akan membuat sebuah produk indikator alami yang dikemas  sehingga bisa digunakan untuk mengidentifikasi larutan asam basa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Pada model PjBl mempunyai 6 fase yaitu:
- Penentuan Pertanyaan Mendasar
Guru memberikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari, menanyangkan gambar sabun dan tangan yang iritasi setelah    penggunaan sabun pada powerpoint, peserta didik diminta untuk memberikan pertanyaan setelah melihat gambar tersebut. Peserta didik berkolaborasi dengan guru, guru memberikan sumber belajar mengenai identifikasi asam basa dan indikator asam basa.
- Mendesain Perencanaan Produk
Guru memberikan penjelasan awal tentang projek pembuatan indikator alami, kemudian peserta didik berdiskusi merancang projek pembuatan indikator alami dengan menentukan: Bahan alam yang akan dibuat sebagai indikator alami, Pembagian dalam tugas kelompok, Alat dan bahan yang digunakan, Cara kerja.
- Menyusun Jadwal Pembuatan
Peserta didik dan guru membuat kesepakatan tentang jadwal pembuatan proyek indikator alami, dan guru meminta kepada peserta didik untuk mempresentasikan hasil diskusi tentang rancangan projek pembuatan indikator alami.
- Memonitor keaktifan dan perkembangan proyek
Peserta didik melakukan percobaan pembuatan indikator alami sesuai dengan rancangan pembuatan projek yang sudah dibuat, Guru membimbing dan monitoring aktivitas selama melaksanakan projek dengan rubrik penilaian projek.
- Menguji hasil dan menilai Hasil
Peserta didik menguji indikataor alami yang dibuat dengan menggunakan larutan baku asam basa yang ada dilaboratorium, dan menguji dengan larutan atau produk-produk yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti, deterjen, sabun cuci piring dan pembersih porselin. Setelah menunjukan perubahan warna yang berbeda-beda saat penambahan asam dan basa, kemudian indikator alami tersebut dikemas supaya menarik.
- Evaluasi pengalaman belajar.
Peserta didik menyajikan hasil percobaannya, saling menanggapi dan melakukan tanya jawab antar kelompok. Guru dan perwakilan kelompok yang lain melakukan penilain hasil projek dan presentasi yang dilakukan. Guru memberikan kesempatan kepada masing-masing kelompok untuk mengungkapkan pengalaman baik, kendala pada saat melaksanakan projek. Guru memberikan penguatan mengenai materi indikator asam basa.
Penggunaan model pembelajaran PjBL pada materi indikator asam basa, kegiatannya berpusat pada peserta didik, dapat berfikir analisis dan kreatif, menjadikan peserta didik lebih aktif dalam diskusi kelompok, mengerjakan proyek, meningkatkan keaktifan peserta didik yang sebelumnya 20% menjadi 90% dan hasil belajar peserta didik dari 50% menjadi 87% yang sudah mencapai KKM. Sehingga ini berdampak peserta didik mampu untuk menghargai pendapat orang lain serta berani menyampaikan ide atau gagasannya. Peserta didik merasa senang pada saat pembelajaran karena peserta didik langsung mempraktekan tentang pembuatan indikator alami dan menguji cobakan pada larutan yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Rekan guru menanggapi positif tentang aksi yang diterapkan, secara keseluruhan sudah dapat mengkondisikan kelas dengan baik dan menjadikan peserta didik dapat terlibat secara aktif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H