- Meminimalisir korupsi
Transaksi yang dilakukan secara lengkap dan transparan ini tentu saja mengurangi praktek manipulasi dan korupsi. Pihak yang berwenang bisa bekerja sama dengan bank apabila mencurigai adanya transaksi ilegal atau aliran dana hasil korupsi karena data pengirim dan penerima serta nominalnya terekam jelas di bank.
- Menekan laju inflasi
Penggunaan nontunai mampu menekan inflasi dengan memperlambat uang beredar di tengah masyarakat. Dengam uang ditransfer ke rekening, secara psikologis, kata Joubert, orang malas mencairkan. Hal ini akan menunda uang beredar di pasar barang atau jasa dan ini bisa menahan inflasi.Mengendapnya uang di sistem perbankan akan membuat bank punya peluang untuk memutarnya di sektor kredit modal kerja, investasi, atau konsumtif.
Kesimpulannya?
Transaksi tunai itu menghabiskan uang negara, membuka kemungkinan penggelapan, peredaran uang palsu dan korupsi, tidak aman, lamban, dan rawan salah perhitungan. Sedangkan transaksi non-tunai itu lebih higienis, menghemat pengeluaran negara, mencegah peredaran uang palsu, penggelapan, transaksi ilegal (korupsi), menekan laju inflasi, lebih mudah, cepat dan aman. Pemerintah dan penyedia layanan sudah mulai berbenah.
Tunggu apa lagi??  Saat ini adalah saat yang tepat untuk memulai bertransaksi non-tunai. Tidak ada ruginya dan lebih banyak manfaatnya. Mari budayakan bertransaksi non tunai, demi majunya teknologi dan perekonomian  negeri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H