Pendidikan merupakan proses pembelajaran yang diperoleh oleh setiap peserta didik agar dapat meningkatkan value dan kemampuannya dalam berikir kritis. Sedangkan pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara yang dikenal sebagai Bapak pendidikan Indonesia arti pendidikan sebagai upaya untuk memajukan bertumbuhnya pendidikan budi pekerti (kekuatan batin dan karakter), pikiran, serta tubuh anak yang termuat dalam semboyannya yang khas yaitu "Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani". Dengan kata lain, seorang pendidik tidak hanya membekali peserta didiknya mengenai kemampuan intelektual, tetapi juga menuntun peserta didik agar dapat mengembangkan diri sesuai dengan kodratnya. Terdapat tiga bahasan penting yang saya dapatkan ketika saya mempelajari mengenai dasar peikiran Ki Hajar Dewantara, diantaranya sebagai berikut.
Apa yang saya percaya tentang peserta didik dan pembelajaran di kelas sebelum saya mempelajari mengenai dasar pemikira Ki Hajar Dewantara
Sebelum memahami mengenai pemikiran Ki Hajar Dewantara, saya percaya bahwa setiap peserta didik datang ke sekolah tidak memiliki bekal pengetahuan apa-apa dan digambarkan seperti kertas yang masih bersih. Seorang guru memiliki kewenangan penuh untuk mengisi kertas yang masih kosong tersebut, agar lebih berwarna dan bermakna positif dan dapat digunakan peserta didik sebagai bekal dalam menjalani hidupnya setelah lulus bersekolah. Selain itu, proses pembelajaran yang saya alami sewaktu saya masih bersekolah adalah pembelajaran yang berfokus pada guru sepenuhnya. Kegiatan peserta didik saat pembelajaran di kelas hanya mendengarkan serta memperhatikan guru menerangkan materi pembelajaran. Sehingga kami sebagai peserta didik pada saat itu hanya mencatat apa yang dicatatkan guru di papan tulis dan mempelajari kembali saat akan diadakan ujian.
Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku saya setelah mempelajari pemikiran Ki Hajar Dewantara
Setelah saya mempelajari mengenai dasar pemikiran KI Hajar Dewantara mengenai pendidikan dan pengajaran, perspektif saya dalam memandang proses pendidikan menjadi lebih luas. Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan tidak sekedar tentang penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan saja, namun pendidikan merupakan sebagai upaa untuk memberikan dorongan dan tuntunan kepada peserta didik untuk mengembangkan diri sesuai kodratnya agar mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Ki hajar dewantara berpendapat bahwa guru hendaknya dapat menuntun peserta didiknya sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman yang dimiliki tiap peserta didik dengan mengenalkan metode pembelajaran yang dikenal dengan "sistem among" . Makna menuntun menurut saya adalah mendampingi dan membantu peserta didik untuk mencapai sebuah tujuan dengan bimbingan yang diberikan. Menuntun juga dapat diartikan sebagai suatu sikap memberikan arahan atau contoh- contoh yang baik kepada peserta didik agar mereka tidak akan kehilangan arah dan membahayakan dirinya, serta dapat mengembangkan potensi yang dimiliki sesuai kodratnya. Pada proses pendidikan menuntun dapat diimplementasikan dengan memberikan ruang bagi siswa untuk berpikir kritis dan melakukan refleksi dengan komunikasi yang kreatif dan inovatif. Selain itu, guru juga harus memperhatikan karakteristik dan kemampuan setiap peserta didik pada saat pembelajaran agar dapat memfasilitasi seluruh peserta didik dengan baik dan adil (kodrat alam) dan memperhatikan perkembangan zaman atau teknologi yang ada (kodrat zaman) yang diintegrasikan melalui pendidikan.
Apa yang dapat segera saya terapkan lebih baik agar kelas saya merefleksikan pemikiran Ki Hajar Dewantara
Kegiatan-kegiatan yang dapat saya terapkan agar tercermin pemikiran KHD adalah dengan menggunakan pendekatan student center pada saat pembelajaran, yaitu mendorong peserta didik agar lebih aktif daripada guru selama pembelajaran berlangsung. Selain itu, saya akan memilih metode pembelajaran yang memperhatikan karakteristik dan kemampuan peserta didik saya dengan cara menanyakan kepada mereka terkait metode pembelajaran yang diinginkan agar dapat terlaksana saat pembelajaran yang akan dating. Pada saat proses pembelajaran saya juga akan mendorong peserta didik saya untuk selalu berpikir kritis dengan senantiasa memberikan pertanyaan pemantik dan berbagai permasalahan yang dapat dipecahkan oleh peserta didik melalui kegiatan diskusi. Kegiatan diskusi dielukan selain agar peserta didik mampu berkolaborasi dan berpikir kritis, tentunya agar mereka juga dapat berinteraksi yang baik dengan teman-temannya. Selama pembelajaran saya juga akan menerapkan pendidikan profil pelajar pancasila dengan membiasakan peserta didik berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran, senantiasa mengingatkan untuk saling tolong menolong antar sesame, bersikap jujur dan bertanggung jawab dalam mengemban tugas yang diberikan guru, serta mampu menerima pendapat dan saran yang dierikan kepada temannya saat kegiatan diskusi. Selain itu saya sebagai guru, juga berperan untuk memberikan tuntunan kepada peserta didik dengan memberikan arahan serta contoh perilaku yang baik kepada mereka. Dengan demikian pemikiran KHD akan senantiasa tercermin dalam proses pembelajaran di kelas dan dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan potensi yang ada pada diri mereka sesuai dengan kodratnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H