Seperti dewasa secara psikologis, dimana ia harus mapan dalam cara berpikir; secara sosiologis yaitu mampu menempatkan diri dengan baik dimana pun ia berada; secara kultural yaitu mampu memahami dan melakukan peran menurut adat dan tradisi yang berlaku dalam masyarakat; secara ekonomis yang berarti bisa menghidupi dirinya sendiri; dan dewasa secara spiritual dimana ia bisa berkomitmen untuk hidup sesuai dengan ajaran-ajaran dari kepercayaan yang dianutnya.
Seorang penulis buku terkenal menuliskan bahwa kedewasaan merupakan proses yang berlangsung sepanjang hayat. Ada berbagai perubahan dalam banyak hal, yang pada akhirnya memaksa orang dewasa untuk terus belajar. Belajar dalam arti singkat adalah berubah.Â
Apanya yang berubah? Mengubah pikiran, dengan jalan menambah, menganalisis, menilai, menata ulang, dan mengaplikasi informasi yang di pikiran kita. Mengubah perasaan, mengubah keengahan kita tentang gagasan, orang, benda, dan keadaan.Â
Mengubah komitmen kita pada nilai-nilai hidup. Mengubah perilaku, tindakan, cara kerja, gaya hidup, dan parktek hidup kita.Belajar adalah mengubah keseantereon diri, mengubah diri menjadi manusia yang lain dan baru.
Pertanyaan kedua, pembinaan atau pendidikan orang dewasa untuk apa?Â
Jawaban yang pertama adalah untuk perubahan diri. Kehidupan orang dewasa apalagi yang sudah menjadi orang tua tidak saja diwarnai perkembangan, tetapi juga perubahan. Perubahan tersebut tentu saja dari hal sikap mental yang buruk menjadi lebih bijaksana dan dewasa secara emosional dan cara berpikir, dari dalam gelap ke dalam terang. Maka dalam rangka perubahan diri ini, jelas  diperlukan fasilitator pembelajaran orang dewasa.Â
Jika kehidupan orang dewasa berubah dari kebebalan pada hidup yang bijaksana, dari kebodohan pada hidup yang berhikmat, dari sikap mental yang positif, maka dampaknya akan dirasakan oleh anggota keluarga, pasangan atau anak-anaknya.
Jawaban yang kedua adalah untuk pengembangan diri. Orang dewasa berkembang secara holistik. Oleh sebab itu melalui pembinaan akan mampu menyentuh dan memperkaya aspek pengetahuan, pengertian, perasaan, sikap-sikap, minat-minat, relasi-relasi, dan perilaku (keterampilan sosial), kultural, dan aspek spiritual.
Jawaban yang ketiga adalah untuk tugas dan tanggung jawab hidup. Orang dewasa mempunyai tugas dan tanggung jawab, terhadap Tuhan, diri sendiri, keluarga dekat dan jauh, serta terhadap lingkungan masyarakat. Hidup bertanggung jawab itu biasanya berkaitan erat dengan masalah moral, gaya hidup, dan pengambilan keputusan etis.
Pertanyaan ketiga, Jika memang tidak ada pilihan lain, apa yang bisa dipelajari oleh orang dewasa?
Belajar merupakan sebuah proses yang dialami oleh setiap individu selama ia hidup. Dengan kata lain, setiap aktivitas yang dilakukan oleh individu tidak akan terlepas dari makna belajar. Tidak ada ruang, waktu, dan tempat yang dapat membatasi proses belajar yang dialami oleh individu. Belajar dipahami sebagai proses yang berlangsung sepanjang hayat.Â