Mohon tunggu...
Nia Kurniawati
Nia Kurniawati Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa reguler STKIP Muhammadiyah Kuningan

Saya suka dunia anak-anak..

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Pembelajaran Anak Usia Dini di Rumah

24 Maret 2024   08:58 Diperbarui: 24 Maret 2024   09:28 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Bismillaah..

Mom and dad..seperti yang sudah kita tahu, orangtua adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya,terutama seorang ibu.

Mengajar dan mendidik  anak usia dini adalah sesuatu  hal yang gampang-gampang susah yaa?  Mengapa demikian?

Karena terkadang kita menganggap apa yang kita ajarkan itu sudah benar , padahal kalau kita lihat dan mendalami ilmunya, belum tentu yang sudah kita lakukan itu benar.

Usia dini adalah golden age,masa keemasan yang harus kita isi dengan penuh kegembiraan karena akan mempengaruhi proses pertumbuhannya dan membekas di masa dewasanya.

Ada beberapa aspek perkembangan pada pembelajaran pada anak usia dini, yang bisa Mom praktekkan di rumah.Apa sajakah itu?

1. Nilai agama dan moral

Di aspek ini,Mom bisa mengenalkan ajaran agama kepada Ananda. Selalu mengajak Ananda beribadah bersama. Memberi contoh ritual keagamaan kepada mereka.

Lakukan hal baik   tersebut secara terus menerus dan berulang.Jadikanlah hal itu menjadi sebuah  pembiasaan.

Selain itu.mom bisa memberikan contoh bagaimana kita bersikap sopan santun pada oranglain,orang yang lebih tua,yang lebih muda bahkan terhadap teman bermain.

Semakin sering dilakukan dan dicontohkan sehingga menjadi sebuah pembiasaan,in syaa Allah Ananda akan tumbuh menjadi anak yang memiliki nilai agama dan moral yang baik.

2. Nilai kognitif

Di aspek ini,mom bisa mengajari Ananda berhitung melalui permainan. Mengapa permainan? Yaa karena dunia anak adalah dunia bermain.Belum saatnya di usia dini,Ananda  belajar  atau menghapal materi yang berat-berat.Akan tetapi tak ada salahnya kita selipkan pembelajaran saat mereka bermain.

Ajak Ananda  mengenal angka / lambangnya yang dihubungkan dengan benda yang konkret,nyata bendanya. Stimulus Ananda agar berani menghitung sendiri bendanya. Selain itu mom bisa mengenalkan huruf,warna dan anggota badan berikut fungsinya saat Ananda melakukan kegiatan yang menggunakan anggota badan.

3. Nilai sosem/sosial emosional

Di aspek ini,mom bisa mengajari bagaimana cara kita bersosialisasi,belajar menyapa teman,belajar berkenalan dengan yang sebaya.Bahkan belajar berbagi dari hal-hal sederhana.

Ajarkan pula pentingnya saling kerjasama,saling membantu yang bisa dimulai di kehidupan keluarga terlebih dahulu. Penting memberi contoh kepada mereka,bagaimana mom and dady nya bahu membahu mengerjakan pekerjaan rumah bersama-sama. Di sinilah momen paling baik di mana Ananda bisa dengan jelas melihat dan mencontoh apa yang dilakukan orangtuanya.

4. Nilai seni

Di aspek seni,mom bisa mengajarkan Ananda tentang pentingnya menjaga kebersihan karena sesuatu yang bersih itu pasti indah dan sesuai hadits Rosulullaah SAW,bahwa kebersihan sebagian dari iman.

Mom juga bisa mengajarkan tentang kerapian.Mulailah dari diri sendiri. Ananda akan meniru apa yang dilakukan orangtuanya.

Kenalkan  Ananda, lagu anak-anak yang sesuai usianya.Kegiatan menyanyi adalah kegiatan yang erat dengan dunia anak. Mereka akan lebih menyerap pembelajaran melalui music/nyanyian.

5. Nilai fisik motoric

Di aspek ini,ada dua macam fisik motoric yang bisa diajarkan. Ada fisik motoric halus,misalnya bagaimana Ananda  belajar meremas, memegang pensil dengan baik,memegang gunting dengan baik bahkan Ananda bisa berani menggunting dalam  tahap sederhana, tentunya dengan pengawasan orangtuanya.

Selain itu,ajak Ananda belajar corat-coret yang bermakna misalnya dengan mewarnai gambar yang ia sukai.

Sedangkan fisik motoric kasar misalnya mom  mengajak Ananda berlari-lari kecil,bermain bola/lempar tangkap bola,berenang atau bahkan melibatkan mereka saat sedang di dapur.

6. Nilai Bahasa

Di aspek ini,mom bisa mengajak anak berdiskusi,belajar mengeluarkan pendapat. Sesekali memberi kesempatan Ananda untuk memilih sendiri makanan/minuman/barang yang ia mau.

Selalu luangkan waktu untuk mengajak Ananda berkomunikasi positif secara rutin.Jangan biarkan kesempatan dan waktu emas itu terbuang dan dicuri oleh gadget.Jangan pernah memberi peluang kepada Ananda untuk terus menerus terisolasi gadget.

Dengan sealu berkomunikasi,mom bisa menstimulus kemampuan berbicara Ananda. Ada banyak kosa kata yang bisa ia serap sehingga memperkaya kemampuaan bahasanya.

Alternatif lain misalnya kegiatan mendongeng/membacakan buku cerita akan menstimulus kemampuan Ananda mencerna cerita dan keberanian mengungkapkan kembali apa yang ia dengar.

Itulah 6 aspek perkembangan Paud yang Mom and dad bisa terapkan di rumah.

Mari kita sama-sama belajar untuk mengajari Ananda dengan penuh kasih sayang yaa..membiasakan diri untuk tidak memaksa kalau Ananda sudah di tahap "mogok/tak mau".

Sabar adalah kunci sukses mengajari anak usia dini. Bila tak bisa sabar,kita tak akan pernah berhasil menjadi seorang tutor baginya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun