Mohon tunggu...
Nia Aniati
Nia Aniati Mohon Tunggu... Guru - Penulis, pendidik, ibu rumah tangga

Mengajari anak-anak adalah tanggung jawabku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Semangat untuk Kembali Belajar

3 Januari 2021   16:38 Diperbarui: 3 Januari 2021   17:10 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar dari primaindisoft.com

Liburan panjang semester ganjil, sebentar lagi akan segera berakhir. Dengan demikian, tentunya setiap siswa akan kembali belajar. Seperti yang telah kita ketahui bersama, bahwa pada tahun 2020 pembelajaran telah berlangsung berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Perbedaan yang terjadi bukan tentang masalah pelajarannya, tetapi cara dalam pembelajaran dan juga pengajaran. Tahun baru harusnya menjadi semangat baru untuk kembali belajar. 

Tidak terasa, tahun 2021 sudah beberapa hari ini kita jalani bersama. Tentunya salah satu harapan terbesar di tahun 2021 ini adalah dunia terbebas dari virus covid-19. Virus yang sudah hampir satu tahun melanda dunia, termasuk negara kita tercinta Indonesia.

Dampak dari adanya virus covid-19 ini telah berhasil merubah segala tatanan kehidupan. Virus covid-19 bukan hanya tentang masalah kesehatan, tetapi juga menjadi masalah segala aspek kehidupan. Masalah ekonomi, politik, sosial dan juga salah satu aspek yang paling penting yaitu pendidikan.

Kurang lebih sembilan bulan lamanya, semua sekolah menutup kegiatan pembelajaran secara tatap muka. Hal itu dilakukan untuk memutus tali rantai penyebaran virus covid-19. Sehingga pemerintah membuat peraturan agar seluruh siswa belajar di rumah secara virtual. Peraturan pemerintah ini, memiliki dampak positif dan juga negatif.

Positifnya, dengan adanya pembelajaran secara virtual tentunya akan membuka wawasan siswa dalam mengembangkan keilmuan mereka. Mereka akan belajar lebih luas sehingga tidak hanya terpaku pada apa yang biasa guru sampaikan di dalam kelas.

Jika biasanya para siswa hanya mendengarkan, kemudian menulis dan juga mengerjakan soal. Sekarang mereka dituntut untuk mencari sendiri apa yang menjadi materi pembelajarannya.

Siswa dituntut untuk mandiri dalam belajar sehingga pengetahuan mereka akan lebih maju dan berkembang. Dampak positifnya lainnya adalah dengan adanya pembelajaran secara virtual, setiap siswa lebih melek informasi dan teknologi sebagai kemajuan zaman.

Sementara itu, meskipun siswa dituntut untuk lebih mandiri bukan berarti guru tidak berperan di sini. Guru juga dituntut untuk lebih kreatif dalam menyampaikan pembelajaran meskipun secara virtual. Idealnya, guru tidak hanya memberi tugas dan meminta siswa untuk mencari di internet. Akan tetapi, guru juga memiliki kewajiban untuk tetap mengawasi dan membimbing kemajuan belajar siswa.

Adapun dampak negatifnya adalah ketidakmerataan kemampuan yang dimiliki oleh setiap siswa, khususnya siswa yang masih tingkat bawah. Siswa yang masih benar-benar memerlukan bimbingan belajar secara langsung. Mereka yang tidak bisa mengejar pembelajaran, akan tergeser dan juga keteteran.

Akibatnya, banyak siswa yang memilih acuh tak acuh dengan tugas-tugas dari sekolahnya. Berdasarkan pengalaman saya sebagai guru, selalu saya temukan ada siswa yang tidak diketahui keberadaannya. Hal itu terjadi salah satunya adalah karena ketidaksiapan mereka dalam mengikuti pembelajaran secara virtual.

Pentingnya kesadaran masyarakat dalam menghadapi perkembangan zaman memang masih sangat kurang jika kita melihat keadaan saat ini. Karena keadaan ekonomi yang kurang, status sosial yang rendah membuat masyarakat enggan bersusah-susah untuk mementingkan pendidikan.

Dampak negatif bagi orang tua akan kita rasakan bila kita berada di posisi mereka. Bayangkan saja, dahulu mereka terbiasa mengantarkan anak-anak mereka sekolah sehingga orang tua bisa bebas melakukan aktivitas bekerja.

Setelah adanya pembelajaran secara virtual, 24 jam anak-anak mereka harus berada di rumah. Itu artinya tugas orang tua bukan hanya bekerja, tetapi juga harus selalu mengingatkan dan membimbing anak-anak mereka belajar.

Bagaimanapun permasalahannya, tahun ajaran baru 2021 akan kita hadapi bersama. Pembelajaran akan kembali dilaksanakan terlepas itu secaa virtual ataupun sudah bisa secara tatap muka. Berdasarkan informasi yang telah didapatkan, kementerian pendidikan dan kebudayaan akan memberlakukan pembelajaran secara tatap muka diawal tahun ini.

Akan tetapi, melihat pertambahan kasus covid-19 yang kembali melonjak tinggi membuat kita berfikir kembali untuk mengembalikan anak-anak beraktivitas bebas di sekolah.

Kita memang tidak akan pernah tahu kejutan apa yang akan dihadapi di waktu yang akan datang. Saat ini, yang bisa kita lakukan adalah melakukan persiapan untuk kembali belajar baik itu secara virtual ataupun tatap muka. Ada beberapa hal yang bisa dipersiapkan dalam menghadapi pembelajaran di tahun 2021.

  1. Jaga fisik dan mental

Menjaga fisik dengan cara menjaga kesehatan, pola makan dan tidur yang teratur. Rajin-rajinlah berolahraga baik itu berlari, bersepeda ataupun berjalan kaki. Jika tidak memungkinkan untuk keluar rumah, bisa juga berolahraga ringan di rumah atau memanfaatkan fasilitas olahraga yang telah tersedia.

Menjaga mental adalah dengan cara tetap tenang dalam menghadapi segala situasi dan kondisi yang terjadi. Selalu menjalankan kewajiban beribadah dan juga berdoa kepada Tuhan yang maha esa.

Mintalah apa yang menjadi keinginan kita, berusaha untuk mewujudkannya dan pasrahkan segala ketentuan yang Tuhan berikan kepada kita. Dengan demikian, hidup kita akan terasa lebih tenang dan juga damai. Jagalah selalu pikiran kita agar tidak terjadi stres ataupun depresi. Meskipun kita dianjurkan untuk tetap berada di dalam rumah, kita harus berfikir kreatif tetap bisa produktif.

  • Disiplin menjaga protokol kesehatan

Protokol kesehatan sudah menjadi hal biasa yang harus kita laksanakan. 3M yang menjadi dasar, harus diperhatikan dimana pun kita berada. Bagi sekolah yang akan melaksanakan pembelajaran secara tatap muka, tentunya sudah siap dengan fasilitas protokol kesehatan.

Kesadaran untuk selalu Mencuci tangan, menjaga jarak dan menggunakan masker pun harus benar-benar dipahami dan dilaksanakan oleh siswa dan guru. Jika belajar tatap muka akan dilaksanakan, tentunya kebijakan setiap sekolah akan berbeda. Pelaksanaan pembelajaran tidak lantas full seperti pelaksanaan sebelum adanya pandemi ini.

  • Mempersiapkan alat-alat dan fasilitas belajar

Alat-alat dan fasilitas belajar harus selalu siap baik belajar secara virtual ataupun tatap muka. Seragam sekolah, buku, pensil dan kebutuhan yang lainnya harus sudah siap jika pembelajaran secara tatap muka akan dilaksanakan.

Begitu juga dengan handphone Android, laptop dan juga jaringan internet harus sudah tersedia jika pembelajaran akan kembali dilaksanakan secara virtual. Bagaimana pun cara pembelajarannya, alat-alat dan fasilitas belajar harus benar-benar dipersiapkan dengan baik.

  • Mempersiapkan bahan ajar

Bagi guru apapun cara pembelajaran yang akan dilaksanakan, bahan ajar dan administrasi belajar lainnya harus sudah dipersiapkan. Guru akan kembali membimbing dan mengarahkan siswa baik secara virtual ataupun tatap muka.

Pembelajaran secara virtual ataupun tatap muka memiliki tantangan tersendiri yang harus siap untuk dihadapi. Tetap semangat mengajar dan membimbing para siswa demi masa depan bangsa dan negara.

  • Persiapan orang tua

Apa saja yang bisa orang tua siapkan dalam menghadapi tahun ajaran baru ini?

Sama seperti siswa ataupun guru, tetap menjaga fisik dan mental. Sebab, pembelajaran kali ini bukan hanya sekedar tanggung jawab sekolah, Tetapi juga perlu adanya dukungan dan kerjasama dari orang tua. Orang tua dengan guru dan juga pihak sekolah harus bersinergi dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun