Pendidikan inklusi tidaklah fokus pada peserta atau siswa anak berkebutuhan khusus saja, melainkan ada pihak lain yang harus terlibat juga di dalamnya, siapa saja pihak yang harus terlibat dalam kelas inklusi?
- Orangtua anak berkebutuhan khusus
Sekolah harus melibatkan orangtua sesuai perannya dan sekolah harus memiliki komunikasi yang baik dengan orangtua anak berkebutuhan khusus, agar orangtua dan pihak sekolah memiliki kesamaan pandang dan tugas-tugas yang harus diberikan pada anak, sehingga orangtua tidak menaruh harapan tinggi/ egois terhadap kemampuan anak.
Pentingnya sebuah dukungan dari pihak orangtua dalam mendukung keberhasilan siswa anak berkebutuhan khusus mengharuskan sekolah untuk memberi bimbingan atau sosialisasi kepada orangtua terkait penanganan anak berkebutuhan khusus disekolah maupun di rumah.
- Guru sekolah
Guru sebagai tonggak keberhasilan pembelajaran dalam kelas inklusi maka harus dipersiapkan mental dan pengetahuannya tentang pendidikan inklusi. Dalam proses pembelajaran dikelas, guru yang memegang kendali terutama mendorong, membimbing dan memberikan fasilitas belajar agar anak berkebutuhan khusus dapat mencapai tujuannya dan terlayani dengan baik.
- Orangtua siswa regular
Orangtua dari pihak siswa regular perlu diberikan sosialisasi terkait adanya siswa anak berkebutuhan khusus dan kelas inklusi agar tidak terjadi penolakan dari mereka karena kekhawatiran yang berlebih karena kedatangan siswa anak berkebutuhan khusus dan kesalahan tentang pemahaman siswa anak berkebutuhan khusus.
Pengetahuan yang mereka miliki diharapkan dapat ditularkan pada orangtua lainnya guna mendukung keberhasilan program sekolah inklusi dan menjadikan empati dari siswa regular terhadap siswa anak berkebutuhan khusus di kelas.
- Siswa regular di kelas inklusi
Kondisi siswa anak berkebutuhan khusus yang berbeda dengan siswa regular baik itu fisik, sosial emosional maupun intelegensi menjadi tuntutan untuk siswa regular agar dapat menerima kondisi apapun yang ada pada siswa anak berkebutuhan khusus.
Ketika siswa regular mampu memberikan hal positif pada siswa anak berkebutuhan khusus maka siswa regular akan mampu memahami dan menerima siswa anak berkebutuhan khusus. Begitupun sebaliknya jika siswa regular memberikan hal negatif pada siswa anak berkebutuhan khusus maka akan mendatangkal perilaku negatif juga, seperti bullying.
- Karyawan
Karyawan juga merupakan bagian dari pihak sekolah yang nantinya akan berhadapan langsung dengan siswa anak berkebutuhan khusus, maka karyawan juga perlu diberikan wawasan dan pelatihan pelayanan sesuai kebutuhan anak berkebutuhan khusus
- Tenaga professional terkait
Selain lima poin di atas, dalam kelas inklusi juga dibutuhkan jasa dari tenaga professional terkait, diantaranya:
Dokter: memantau aspek perkembangan fisik anak
Psikolog: membantu aspek psikologis anak
Konsultan: membantu perkembangan anak
Terapis: membantu sekolah dalam mentrapi perilaku anak di sekolah
Guru pendamping yang tersedia dalam kelas
Sekolah juga harus memberikan orientasi pada siswa anak berkebutuhan khusus untuk mengenal ada apa dan siapa saja di sekolah baik di kelasnya, juga mengenalkan tugas-tugasnya sebagai seorang siswa sehingga siswa anak berkebutuhan khusus mampu secara mental dalam menghadapi aturan yang diberikan.
Sekolah juga perlu mempertimbangkan gaya belajar anak, kesiapan anak belajar dalam kelompok, kesiapan anak dalam mengikuti rutinitas sekolah, kesanggupan mengerjakan tugas secara mandiri dan kesanggupan untuk menyesuaikan diri dengan transisi atau perubahan di dalam kelas.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI