Mohon tunggu...
Nia Amelia
Nia Amelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pamulang

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Siput dan Katak

4 April 2022   21:36 Diperbarui: 5 April 2022   14:31 684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada suatu hari, di tengah-tengah hutan belantara, hidup lah seekor Siput dan cacing , mereka adalah dua ekor sahabat yang saling menguatkan.
"Cing , kamu tahu tidak, kemaren si katak kembali berulah? " kata si Siput menggebu-gebu.
"Berulah bagaimana? "

"Hai, Makhluk lamban, sendiri saja, kemana sahabat mu yang lamban juga? Hahaha" ujar si katak mengejek, namun rupanya si Siput terlalu malas meladeni, sehingga ia terus saja berjalan pelan ketepi sungai.
Melihat dirinya di acuhkan si Katak tidak terima, akhirnya dia melompat mendekati si Siput.
"Wah-wah, kau takut ya? Sehingga mengabaikan ku" cemooh Katak."wajar saja sih kau takut kepadaku, kau kan makhluk lemah"
Merasa kesabarannya di permainan kan, si Siput terpancing juga "Dengan tujuan apa sebenarnya kau menemui ku?"bentak Siput.
"Cih, tak usah beraninya membentak ku, kau bukan saingan ku"Pongah Katak. "Tujuan ku datang kemari ingin mengajak mu dan sahabat mu  untuk bertanding dengan bangsaku, untuk menentukan siapa yang berhak menguasai sungai ini, jika kau  tidak mau maka kau dan sahabat mu tidak boleh menginjakkan kaki di tepi sungai ini lagi, bagaimana? "
"jika aku menang, maka kau tidak boleh mengganggu ku dan sahabat ku"
"percaya diri sekali kau, tapi baiklah aku menerima persyaratan mu" setelah mengucapkan itu, si Katak pun melompat ke dalam sungai. Si Siput hanya bisa menghela nafas.

"Jadi seperti itu Cing ,Ceritanya"
"Kamu kenapa mau saja terima tantangan dia Put? " si Cacing  terlihat gelisah.
"habis nya aku sangat kesal sekali Cing, dia terus-terusan mengejek kita, Aku tidak terima"
"lalu bagaimana jika kita kalah? "
"kita usaha saja dulu Cing , jangan dulu memikirkan akhir, kalah atau menang intinya kita sudah berusaha semampu kita" Jawab Siput tenang.
"Meskipun dengan resiko kita pergi dari tempat ini? " Cacing  terus melemparkan pertanyaan yang membuat nya gelisah.
"Tidak apa-apa, meskipun kita terusir dari tempat ini, aku akan terus bersama mu Cacing"
"Baik lah, mulai besok kita perlu berlatih" si Siput mengangguk.
"Kalau begitu, aku ke tempat ku dulu"

Mereka pun berpisah di tepi sungai, si Cacing  yang masuk ke dalam lubang, si Siput ke tempat lembab yang berada di pinggiran sungai.


Keesokan harinya nya, Siput dan cacing  sudah siap berlatih, mereka berdua sudah berdiri di masing-masing tempat untuk menguji kecepetan makannya.
"Hu..hu..hu.. Put.. bagaimana kalau kita nyerah saja? " ujar Cacing dengan nafas terputus-putus.
"Tidak bisa Cing , kita harus tetap berusaha sebelum bertanding" Jawab Siput dengan semangat 45.
"Hai-hai,kaum lamban, Cape ya, tidak bisa makan banyak kaya aku, HAHAHAHHAH" Ujar Katak mengejek sambil memakan makanannya, kemudian berlalu dengan lompatan jauh nya.
"Kau lihat put, sedari tadi kita makan  masih segini saja, buah-buahan dan daun yang kita makan, tidak habis-habis , sedangkan dia sangat cepat melahap makanan, jadi sangat kecil kemungkinan kalau kita yang akan memenangkan pertandingan besok" jelas Cacing geram.
"Aku sangat paham Cing, tapi apakah kau mau kita terus-terusan di hina seperti ini?, meskipun akhirnya kita harus kalah aku tak masalah jika harus pergi "
"Terserah kau saja lah"
Cacing berlalu meninggalkan Siput, Siput hanya bisa terdiam, bingung dengan situasi yang sedang terjadi.
"Kulihat-lihat sedari tadi kau hanya diam termenung di sana, ada apa? " Tanya Burung gagak yang berada di atas pohon. Siput pun mendongkakkan kepala nya ke atas, guna melihat sang lawan bicara.
"Aku sedang bingung Gak" ujar nya sendu.
"Bingung kenapa?, Ceritakan saja, aku siap menjadi teman berbagi keluh kesah mu"
Siput pun menceritakan awal permasalahan nya kepada Gagak.
"Wah benar-benar si Katak burik itu" ujar Gagak ikutan geram.
"Jadi, aku harus bagaimana Gak? "
"Aku sih setuju dengan pendapatmu Put, kamu memang harus menerima tantangan si Katak Burik itu, menang atau kalah itu urusan belakangan, intinya kamu sudah berusaha sampai titik penghabisan "
"Terimakasih Gak, kamu sudah sudi mendengar cerita ku"
"Sama-sama, kalu begitu aku pergi dulu put, sampai jumpa, besok aku akan datang dan mendukung mu di pertandingan " setelah mengucapkan itu Gagak pun terbang dengan suara khas nya.

 Hari pertandingan pun tiba, kini suasana penuh dengan sorak sorai di tepi sungai, semua hewan berbaris menjadi supporter. Para katak, Siput, kura-kura, semut, ikan-ikan di dalam air, tak lupa burung Gagak pun datang dan hinggap di dahan yang tak jauh dari arena balap lari.
"Kalian tidak ingin menyerah saja? " ujar katak sangat jumawa.
"Berhenti lah berbicara, mari kita lakukan saja" sahut Cacing  sinis.

"Bersiap, 1....2....3...mulai" teriak Semut menjadi wasit.
Dengan makan yang sangat lamban, Cacing dan Siput terus saja memakan makannya yang telah disediakan oleh panitia , sementara si Katak sudah hampir habis makanannya.
"Put, hu...hu... hu, kita sudah pasti kalah, lebih baik menyerah saja sampai di sini" ujar Cacing yang sudah lelah melahap makanan.
"Tidak bisa Cing, meskipun berakhir kalah, kita tetap harus menyelesaikan nya" ujar Siput pantang menyerah.
Prittttt....!
"Pertandingan hari ini, di menang kan oleh Katakkkkkkk" teriak sang wasit.
"Huuu.. Huuuu" seketika arena penuh sorak sorai dari bangsa Katak.
"Berhubung aku yang menjadi pemenang, maka dari itu kalian silahkan pergi meninggalkan tepi sungai ini" setelah mengatakan itu si Katak pergi dengan wajah sombongnya.
Hewan-hewan yang lain pun sudah bubar, meninggalkan dua ekor sahabat yang masih kebingungan.
"Kita harus pergi kemana Put? " Tanya Cacing lesu. Siput hanya menggelengkan kepalanya.
"Hai put" sapa sang Gagak di atas kepala mereka.
Siput dan Cacing hanya mengangguk membalas sapaan sang Gagak.
"Jika kalian tidak keberatan, aku akan membawa kalian ke tempat teman-temanku berada, bagaimana? "
"Kamu serius? " Tanya Cacing semangat. Gagak mengangguk.
Mereka pun berlalu.
"Hai teman-teman, hari ini aku membawa teman baru untuk kalian " ujar sang gagak pada teman-teman nya yang berada di tepi sungai. Ada Siput, ikan, semut, cacing dan kura-kura.
"Hai Cacing, Siput, selamat datang di tempat kami" ujar ikan ramah. Mereka pun berkenalan.
Siput dan Cacing sangat senang bertemu dengan teman-teman barunya mereka sangat baik terhadap Siput dan Cacing. Kini Siput dan Cacing sedang santai di tepi sungai, Cacing langsung betah di tempat barunya karena tepi sungai bagian selatan sangat indah, airnya masih sangat jernih.
"Tolong.... Tolong.... "
"put, apakah kamu mendengarnya? " Siput mengangguk. Mereka pun mencari suara yang meminta pertolongan. Terlihat lah si Katak Jumawa yang sedang di lilit seekor ular kecil.
"Put, Cing,Tolong aku" ujar si Katak dengan putus asa.
"Jangan harap " ujar Cacing  penuh dendam "Terima saja akibatnya, kamu kan selalu jahat terhadap makhluk lain. Jadi, selamat menikmati "
"Cing, sesama makhluk hidup kita harus saling tolong-menolong, meskipun mereka pernah melakukan kesalahan ke pada kita "
"Kalau begitu kau saja yang tolong dia, aku tidak mau" Cacing berlalu meninggalkan tempat itu.
"Put, tolong aku" pinta sang Katak memelas.
"Pergi lah put, aku ingin memberi nya pelajaran" ujar sang Ular dengan terus melilit badan si Katak.
"Ular, tolong jangan lakukan itu, demi ku! aku tahu kamu makhluk baik"
"Tapi dia yang tidak baik kepadamu put" ujar Ular geram.
"Aku sudah memaafkan nya"
"Baik lah" Ular pun melepaskan sang Katak, kemudian berlalu.
"Hah..! Akhirnya" Lega Katak
"Terimakasih banyak Put. Dan aku juga minta maaf selalu jahat terhadap mu" ucap katak menyesal.
"Aku sudah memaafkan nya, tapi berjanjilah untuk selalu menjadi makhluk baik" Katak pun mengangguk dan tersenyum. "sampai kan permintaan maaf ku kepada sahabat mu juga put"Siput mengangguk.
"Kalau begitu aku pergi " tapi sebelum benar-benar pergi Katak berpesan kepada Siput. Jika Siput dan Cacing kembali ke tempat nya yang dulu maka katak tidak akan mengganggu nya lagi. Tapi hal itu di tolak Siput karena Siput sudah nyaman dengan teman-teman barunya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun