DESKRIPSI STUDY KASUS
Kasus ini dimulai pada saat pembelajaran di dalam kelas, dimana terdapat guru dan peserta didik yang sedang melaksanakan pembelajaran. Seperti biasa saya membuka dengan mengabsen siswa, kemudian dilanjutkan dengan langkah pembukaan yang lain sesuai sintak yang ada di RPP yang saya buat.Â
Pada pembelajaran ini saya menggunakan metode pembelajaran Project Based Learning, dimana saya memberikan tugas berupa proyek kepada siswa untuk dikerjakan berkelompok. Ada beberapa kelebihan dan kekurangan dalam metode PjBL ini, diantara kelebihannya yaitu, peserta didik dibawa untuk berfikir kritis, bekerja sama dan bertanggung jawab.Â
Sedangkan kelemahannya yaitu waktu yang lama dan biaya yang melebihi dari model yang lain. Dari deskripsi di atas saya dalam kasus ini saya mengambil judul " Efektifitas Kolaborasi siswa dalam mengerjakan proyek dengan metode Prjoject Based Learning". Â
ANALISIS SITUASI
Dalam pembelajaran, saya melihat kurang responsifnya peserta didik dalam mengikuti pelajaran yang saya berikan. Posisi saya di sekolah adalah seorang guru mata pelajaran yang salah satu tugasnya adalah membuat kelas kondusif, sehingga pembelajaran dapat dilaksanakan agar tercapai tujuan yang diharapkan.Â
Yang terlibat dalam kasus ini yaitu saya sebagai seorang guru, peserta didik, rekan guru sejawat dan staff TU Tantangan dan hambatan yang saya dapat dalam mencari solusi kasus ini yaitu, terbiasanya saya sebagai seorang guru yang selalu ingin menguasai kelas dengan menjelaskan semua materi dan tidak adanya respon dari peserta didik, sehingga terlihat pembelajaran berpusat pada guru (teacher centered).Â
Dengan pembelajaran yang konvensional ini membuat peserta didik tidak ingin mengeksplor keingintahuannya, sehingga pada saat evaluasi pembelajaran peserta didik belum mencapai hasil memuaskan dalam perolehan nilainya. Dengan situasi seperti ini saya sebagai seorang guru merasa ada yang kurang dalam pembelajaran di dalam kelas mata pelajaran yang saya pegang.Â
Situasi lainnya yaitu pembelajaran yang saya jalani selama ini tidak pernah menggunakan media dan Teknologi yang sebenarnya disediakan di sekolah yaitu infokus dan speaker. Hal ini dikarenakan terbatasnya alat tersebut sehingga pada saat saya meminjam sudah terlebih dahulu rekan guru lain yang meminjam. Namun dengan tekat ingin memberikan yang terbaik untuk peserta didik saya mencoba untuk meminjam infokus kepada staff TU dengan datang ke sekolah lebih pagi lagi.
ALTERNATIF SOLUSI
Setelah situasi yang saya alami di sekolah, kemudian saya mencoba mencari solusi agar peserta didik bisa berperan aktif dalam pembelajaran. Sumber daya yang saya gunakan yaitu laptop untuk membuat perangkat ajar, perangkat infokus, speaker, dan internet. Saya gunakan infokus dan speaker yang saya pinjam pada staff TU untuk pemutaran materi yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Terlihat peserta didik antusias melihat video yang ditayangkan.Â
Setelah video selesai ditayangkan saya memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya hal-hal yang mereka ingin ketahui dari penayangan video tersebut. Setelah itu saya memberikan permasalahan yang saya berikan kepada peserta didik melalui sebuah proyek yang dikerjakan kelompok.Â
Masing-masing kelompok saya perintahkan untuk membuat jadwal dari persiapan pengumpulan bahan, tugas-tugas masing-masing anggota pada saat pembuatan proyek dan penugasan pada saat presentasi hasil proyek. Terlihat antusias siswa dalam pengerjaan proyek, hal ini terlihat dari tugas masing-masing anggota kelompok dengan merata, tidak ada anggota yang tidak bekerja.Â
Tugas proyek ini sebagian dikerjakan di luar kelas, dan untuk penyelesaian akhirnya dikerjakan di sekolah dengan dua kali pertemuan jam pelajaran. Kemudian pada saat diskusi, saya beri kesempatan yang seluas-luasnya kepada siswa untuk mempresentasikan dan bertanya tentang materi yang dipresentasikan oleh kelompok lain.Â
Dengan pemberian tugas pada masing-masing anggota kelompok pada saat pengerjaan proyek, setiap anggota mempunyai andil dan kemampuan menjawab pertanyaan dari kelompok lainnya, sehinnga pembelajaran yang pada awalnya berpusat pada guru (teacher centered) menjadi berpusat pada peserta didik (studend centered).Â
Dengan melihat peserta didik yang menjadi aktif ini ada suatu perubahan dalam suasana belajar di dalam kelas, yaitu siswa terlihat tidak ada yang tidak memperhatikan kedepan atau sibuk dengan urusan yang lain dengan sesama temannya. Â
EVALUASI
Hasil yang saya dapatkan dari solusi yang saya lakukan atas kasus ini yaitu pembelajaran menjadi lebih variatif, inovatif dan lebih menyenangkan, karena sebagian besar peserta didik memberikan respon dalam kegiatan diskusi. Hal ini dikarenakan adanya kolaborasi dari anggota kelompok yang jelas tentang tugas masing-masing anggota kelompok, semua anggota kelompok bertanggung jawab dengan pekerjaan proyeknya sehingga mereka menguasai apa yang telah menjadi tugasnya.Â
Dampak bagi guru yaitu dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran mencapai hasil yang memuaskan dari perolehan nilai peserta didik, sehinnga Kompetensi Dasar, Indikator dan tujuan pembelajaran telah tercapai. Saya berusaha untuk mempertahankan teknik, strategi, model dan media pembelajaran yang telah saya lakukan ini, agar bisa memberikan kontribusi dalam dunia pendidikan baik untuk diri sendiri, peserta didik maupun untuk rekan guru sejawat lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H