Mohon tunggu...
Nia NurKhumaeroh
Nia NurKhumaeroh Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Urip iku koyo kopi, yen ndak iso nikmati rasane panggah pait. (Hidup itu bagaikan secangkir kopi, Jika kalian tidak bisa menikmatinya yang dirasakan hanyalah pahit)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sang Mawar Gurun

6 Maret 2022   23:50 Diperbarui: 6 Maret 2022   23:50 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Setangkai Mawar Akan Tetap Indah Meskipun Telah Tiada

Meninggalkan Kesan Yang Tak Terlupakan

Memberi Gambaran Arti Cinta Yang Mendalam

Ku Menyadari Betapa Berharganya Bernapas Diantara Kematian Dan Kehidupan

Hidupku Hanya Tersisa Segelintir Rambut Yang Menggantung

Oh Tuhan, Terimalah Aku Dalam Rumah-Mu

Selamatkanlah Aku Dari Pedihnya Kesendirian  

Bukakanlah Pintu Hatiku Kepada-Mu

Takdirkanlah Aku Untuk Menjadi Tamu Dirumah-Mu

Jadikanlah Aku Salah Satu Mawar Ditaman Surga-Mu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun